Seorang pemimpin sejati tidak perlu kampanye jadi pemimpin cukup berbuat baik dengan iklas kepada semua orang mendukung orang baik dan berhati - hati pada orang jahat. Karena pada dasarnya memimpin itu adalah pekerjaan sulit karena menuntut kekuatan fisik, mental, intelektual, bakat, kharisma dan merelakan diri jadi pelayan orang banyak. Lalu apa yang di dapat ? hanya kedudukan sosial terhormat saja bukan materi bahkan tidak perlu kedudukan resmi tapi kalau ada kedudukan resmi lebih mudah. Dalam menjalankan semua ide dan gagasannya, jadi kalau ada yang getol kampanye patut di curigai ada maksud - maksud pribadi dan kelompok saja. Kekuasaan negara begitu menggiurkan jiwa - jiwa serakah karena di sana ada kedudukan sosial yang tinggi, uang, fasilitas, bagi jiwa - jiwa iklas tidak melihat itu yang dilihat hanya orang - orang yang butuh bantuan. Bantuan terkuat adalah negara karena negara mengurus semua urusan rakyat dari lahir sampai mati dalam sejarah kekuasaan politik dunia, dari zaman ke zaman selalu di penuhi pertarungan perebutan kekuasaan oleh orang - orang berpengaruh di masyarakat kedua jenis pemimpin ini baik yang rakus dan iklas sama - sama bawa nama bangsa dan negara setiap bicara kebijakannnya.
Di tengah rakyat lemah wawasan dan lemah ekonomi sangat mudah ditipu oknum yang berpura - pura santun, gamis, dan memberi uang recehan, yang dipinjam dari cukong - cukong yang nantinya akan diganti dengan proyek - proyek yang nilainya jauh lebih besar dan mengesampingkan keadilan bagi semua. Hak kesehatan, pendidikan, murah hukum yang adil akan jauh dari harapan karena semua kebijakan akan menguntungkan kelompok elit saja semoga rakyat cepat sadar akan keadaan ini demi masa depan yang lebih baik. Belajarlah menilai karakter tokoh - tokoh yang di munculkan apakah titipan cukong ? atau titipan nurani ? kedua spirit ini ada diantara kita yaitu tokoh yang bahagia dengan harta ? atau tokoh yang bahagia dengan melayani.