Sudah sangat umum di kehidupan sosial manusia modern dan tidak tahu berapa persen jumlah yg berpandangan seperti ini, ukuran sukkses seseorang di ukur dari uang yg dia miliki , kekuasaan yg dia punya , padahal kalau kita teliti lebih dalam lagi ini semua bermuara pada satu hal "bahagia" ada uang orang orang pada segan ,bahagia , ada kekuasaan orang orang pada mneghadap ,bahagia , kemana mana ada yg mengikutin , supirin , ada yg sambut , untuk mencapai itu semua tentu perlu proses cari uang dengan cara halal maupun haram kalau halal dan beramal tentu cukup baik , kalau haram ? mengambil hak orang lain , menindas tenaga murah orang lain , terus kaya dan di segani .apakah ini pantas ? menindas orang lain mengharapkan pujian manusia lain , apakah benar mereka memuji ? atau jangan jangan hanya berharap sesuatu saja ? bagaimana kalau semua itu hilang ? apakah kita masih di segani ? .manusia mencari bahagia wajib tetapi alangkah eloknya bahagia itu di temukan dulu definisinya , dengan bersyukur , dengan kasih terhadap sesama , dgn senyuman , tentu bukan hal yg sulit tetapi sangat abadi karena orang benar benar segani karena jiwa dan fikiran kita yg sangat sulit untuk hilang kecuali kehendak yg kuasa .Berupaya merubah hidup dengan cara kurang elok seperti menipu ,mencuri atau yang lebih rendah menjilat atasan agar diberi kenaikan artinya merendahkan diri laksana pengemis.
Minggu, 03 Maret 2013
Ukuran bahagia
Sudah sangat umum di kehidupan sosial manusia modern dan tidak tahu berapa persen jumlah yg berpandangan seperti ini, ukuran sukkses seseorang di ukur dari uang yg dia miliki , kekuasaan yg dia punya , padahal kalau kita teliti lebih dalam lagi ini semua bermuara pada satu hal "bahagia" ada uang orang orang pada segan ,bahagia , ada kekuasaan orang orang pada mneghadap ,bahagia , kemana mana ada yg mengikutin , supirin , ada yg sambut , untuk mencapai itu semua tentu perlu proses cari uang dengan cara halal maupun haram kalau halal dan beramal tentu cukup baik , kalau haram ? mengambil hak orang lain , menindas tenaga murah orang lain , terus kaya dan di segani .apakah ini pantas ? menindas orang lain mengharapkan pujian manusia lain , apakah benar mereka memuji ? atau jangan jangan hanya berharap sesuatu saja ? bagaimana kalau semua itu hilang ? apakah kita masih di segani ? .manusia mencari bahagia wajib tetapi alangkah eloknya bahagia itu di temukan dulu definisinya , dengan bersyukur , dengan kasih terhadap sesama , dgn senyuman , tentu bukan hal yg sulit tetapi sangat abadi karena orang benar benar segani karena jiwa dan fikiran kita yg sangat sulit untuk hilang kecuali kehendak yg kuasa .Berupaya merubah hidup dengan cara kurang elok seperti menipu ,mencuri atau yang lebih rendah menjilat atasan agar diberi kenaikan artinya merendahkan diri laksana pengemis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar