Jumat, 26 Februari 2016

Eksekusi barang jaminan Fidusia

  Mengingat kembali judul skripsi yang pernah saya buat di tahun 2008 tentang Undang -Undang Fidusia yang banyak di perbincangkan di tengah masyarakat banyak utang ini . Yang  mau saya koreksi hari ini bukan lagi dalil - dalil hukum sebagaimana semangat sewaktu kuliah hukum dulu saya kira hukum bisa menjawab semua masalah masyarakat dengan bermodalkan semangat. Sampailah pada satu masa tahun 2010 akhir dimana kekuatan spiritual memasuki usia ku ternyata " niat " baik tidak cukup hanya dengan dengan semangat membara saja karena rumit nya memahami niat - niat orang lain yang bekerja sebagai penegak hukum ,jaksa , polisi , hakim , pengacara , Dimasa reformasi politik ini kultur birokrasi penegak hukum yang di pengaruhi kultur penguasa ala orde baru masih melekat sekali dalam membuat kesimpulan hukum yang paling banyak tentunya korupsi yang membuat hukum samar samar antara dalil dalil paksaan dengan keadilan .   
  Kembali ke Undang - Undang fidusia tentang hak hak eksekusi oleh sipil tanpa melalui perangkat pengadilan yang paling mengusik fikiran saya adalah kultur debitur dan kreditur ada kesamaan kultur mungkin karena berasal dari bangsa yang sama . Oknum -oknum kreditur suka sekali mencari untung dari polosnya debitur begitu juga debitur suka mencari untung dari nakalnya oknum kreditur jadi ingat kasus polantas dengan pelanggar lalulintas sama- sama tidak punya karakter kebangsaan karakter budaya yang terhormat . Hal ini saya kupas karena  kasus kultur ini mayoritas yang jadi sumber masalah karena tidak ada kesadaran hukum perdata yang sangat sulit di selesaikan di pengadilan yang mana kultur baik ini sebenarnya sangat5 di perlukan bagi kreditur agar jadi orang terpercaya begitu juga debitur .  

Kamis, 18 Februari 2016

kembali ke blog

   Terakhir pos tahun 2013 lama juga aku sudah tidak menghayal ya terkadang aku fikir tuhan tidak suka orang idealis apa tuhan takut di saingi ? hehe perasaan bayak bener cobaan kalau mau idealis , seperti yang tuhan bilang dalam agama semakin baik semakin banyak cobaan . Semakin kuat iman semakin banyak besar setan yang datang masak sih iman gua udah bagus sehingga aku harus dapat cobaan ini tapi yang aku fahami sekarang bahwa cobaan kehilangan harta ,tahta ,dan orang orang yang kita sayangi , tidak lah harus berpengaruh kepada kekuatan iman yang dalam hal ini saya fahami sebagai kekuatan mental kekuatan hati di umur yang makin menua fisik makin lemah ini mungkin dulu saat fisik masih kuat darah masih merah serasa konyol semua orang orang beriman, berkesenian, berbudaya, aku lebih percaya pada kekuatan fisik dan mental ala militer plus otak yang ala kadarnya ini .
  Aku dengar orang orang di media massa cerita jokowi ahok tokoh politik baik tidak korupsi di antara banyak tokoh korup kok serasa ada yang kembali hadir di benak saya, bahwa negeri ini sedang belajar baik setelah reformasi saya berharap banyak pada perubahan. Hilang sudah harapan itu bersama alkohol di kala aku melihat tidak bisa membuktikan ,merasa tapi entah apa yang dirasa sepertinya orang orang ini hanya penumpang gelap reformasi . Mata tidak bisa melihat tapi hati merasa suara suara ini tidak benar sampai suatu malam tergengar di tv ada bupati baik cina tapi ah hanya mimpiku saja kali kebanyakan minum tuak ,wajah itu teringat kembali di saat mereka hadir di ibukota sebagai cagub cawagub . Tapi saya ini siapa kok berlebihan sekali mikir sampai tingkat nasional apa ini yang di sebut keadilan sosial kita tidak musti kebagian sesuatu dari cerita besar itu tapi hati merasa ada kebenaran hadir , banyak yan bilang mereka cuma agen agen barat , cina atau apalah kalau hari ini bela rakyat bela keadilan apakah barat dan cina sana bela rakyat katanya lihat saja nanti ya iyalah pasti kita lihat nanti kalau masih hidup .
   Kenapa banyak yang tidak suka ? aku sih merasa ini paling orang yang terganggu kepentingannya atau tidak kebagian apa apa dari permainan ini . Apa dalam bicara negara kita harus dapat sesuatu ? bung karno hatta ,syahrir ,agus salim , dll tidak dapat apa apa berupa materi tapi dapat tempat terhormat di negara sebagai kepercayaan dari rakyat . karena mereka juga tidak pake biaya uang saat kampanye sudah seharusnya tidak ambil apa apa . Seingat saya barat menawarkan uang bantuan dengan syarat mencekik tentunya mereka tolak , go to the hell with your aid ! '' , kata bung karno kalau mereka terima uang itu tentu paling tidak secara pribadi mereka bisa kaya gak tahu kalau rakyat mah bisa saja makmur sementara tapi selanjutnya negara harus bayar utang . Seharusnya politisi itu memang orang taat beragama terutama dalam hal tidak mencuri tuhan melihat , jangan berbohong tuhan tahu hatimu , jangan membunuh kalau tidak terpaksa , atau terancam , yang kamu tabur akan kamu tuai .
     Biarlah kalian tidak tahu saya tidak mau tahu bahkan mungkin mengejek saya berlebihan sebagai bukan siapa siapa membahas negara , apa boleh buat aku suka karena aku yakin semua yang terjadi di bawah ini tidak lepas dari kelakuan para penguasa politik . Aku melihat korban begal kesakitan aku salahkan begalnya tapi bapak bapakmu di atas sana juga begal anggaran yang mungkin seharusnya bisa buat lapangan kerja buatmu , tapi bagi mereka mungkin lebih baik buat istri muda saja . Aku melihat suami stress karena penghasilannya rendah walau dia kerja keras setiap hari sampai di rumah istrinya sewot karena uang belanja kurang si suami pergi cari wanita lain padahal bukan itu obatnya . Seharusnya ada pemerataan ekonomi sehingga tidak banyak rasa cemburu karena beda kekayaan apalagi kalau terlihat tetangga pejabat yang klimis setiap hari dengan gaji kecil tapi uangnya banyak , tidak terlihat buktinya tapi terasa di hati si miskin apalagi di tambah tingkah polah sombong angkuh si pejabat . Ada yang sibuk cari uang halal dan haram demi uang sekolah anak yang dianggap perjuangan suci jadi sah sah saja cari uang haram .Bukankah seharusnya pendidikan gratis atau paling tidak utang ke negara lah nanti di bayar cicil kalau sudah berpenghasilan katanya malaysia begitu kata teman sma saya yang tinggal disana . Ada yang mengeluh cari uang takut kalau kalau sakit nanti bayar pakai apa bukankah kesehatan rakyat harus gratis tentu dari pendidikan grtais fakultas kedokteran juga , ini semua karena bapak bapakmu diatas sana tidak sempat mikir kamu atau mereka tidak mampu mikir karena mereka juga ke sana bukan mau mikirin kamu tapi cuma mikir perut dia saja . Mereka datang bawa uang saat kampanye kamu juga terima padahal kamu tahu itu salah tapi kamu susah tidak punya uang lebih salah mereka selaku yang katanya tokoh masyarakat yang sepatutnya mendidik bukan mendidik malah menipu dengan amplop dan sembako .Apakah mereka tidak tahu semua itu saya yakin tahu tapi lebih tahu hawa nafsu posisi prestisus di politik padahal kalau kena jerat hukum dia sendirian yang menanggung aku baca aku lihat makanya aku bicara ini . Akhirnya datang jokowi ahok ini memberi solusi politik banyak yang mendukung banyak yang tidak kalau kalian nanti terindikasi agen luar aku lah yang paling menderita bersama alkohol ku lagi karena sebagai manusia bdoh tertipu lagi atau aku bisa datang pada kalian dengan posisi sejajar kita saling mengingatkan atau saling serang .