Kamis, 17 Oktober 2019

It's Beautiful.

" Negeri itu sekarang sudah berubah pak, kita tidak bisa lagi memperalat militer mereka untuk mengamankan kepentingan kita.
" Kamu kira secepat itu mereka berfikir maju? mereka terlalu bodoh untuk cepat maju.

" Jadi apa namanya?
" Lihat perbedaan suku dan agama mereka, itu bisa kita mainkan jadi alat pecah belah, sehingga pemerintah tidak konsentrasi mengganggu kepentingan kita. Negara itu akan penuh dengan konflik horizontal yang tidak berkesudahan.

" Saya faham pak.
" Kamu cepat faham, tidak seperti mereka.

" Kamu berangkat ke sana, kumpulkan orang kita di sana, terutama orang bodoh yang merasa pintar, laporkan apa - apa yang harus kita kerjakan. " Kami dukung seratus persen yang kamu butuhkan.
" Baik pak, saya berangkat ke Indo Malaya.

Negeri kaya raya oleh hasil alam yang tidak terhingga nilainya, tenaga kerjanya murah, telah membuat rakyatnya manja dan tidak terpacu untuk berfikir. Di tambah larangan berfikir oleh penguasa boneka negara besar. Lengkap sudah kemalangan negara itu. Kekuatan pengaruh agama dan suku bagaikan bom waktu yang sewaktu waktu mudah meledak. Remote kontrol bom itu di serahkan kepada negara besar untuk di ledakkan kapan saja mereka mau. Karena pejabat - pejabat lokalnya, muncul dari hasil tipu - tipu, suap, isu - isu sara yang masih sangat laku. Pejabat model ini sangat mudah di kendalikan oleh penguasa negara lain yang punya kepentingan besar akan hasil alam dan tenaga kerja murah. Untung besar, it' beautiful, kata Hendri Hill dalam film Mobster.

Ketika muncul pemimpin yang di dukung rakyat, yang membela kepentingan nasionalnya, alamat rugi besar bagi para pedagang internasional itu. Mereka adalah pedagang kaya yang mendukung kekuasaan di negaranya. Tidak heran kemudian kepentingan dagang mereka di bantu penuh oleh penguasa negaranya. Perdagangan mereka meliputi, pesawat terbang, peralatan militer, mobil besar mobil kecil, peralatan pertanian, peralatan pertanian, bahkan piring dan sendokpun berhasil mereka jual di negeri ini. Segala hasil alam seperti minyak, tambang mineral, buku, film, baju, sepatu, alat komunikasi, berhasil mereka jual kepada rakyat bodoh yang tidak pernah diberi pilihan produk lain oleh negaranya.

Pemimpin yang nasionalis dan membela kepentingan rakyatnya, akan di tekan dengan isu demokrasi. Setiap kali kelompok yang mengatasnamakan demokrasi ujung - ujungnya akan menekan pemerintah yang nasionalis. Tidak bisa di tekan oleh pemerintah atas nama demokrasi. It's beutiful. Kelompok demokrasi akan merangsek menekan pemerintah nasionalis sampai jatuh. Di gantikan pemerintah yang mengakomodir kepentingan pedagang internasional tersebut. Pemerintah cerdas membiarkan suara demokrasi itu tanpa mau menekannnya lebih lanjut, cukup dengan memperbaiki taraf hidup rakyatnya. Suara - suara oposisi akan hilang sendiri tanpa dukungan.

Para pedagang internasional itu tidak kehilangan akal, mereka mendekati kelompok - kelompok dalam agama yang banyak di negara kaya itu. Pertama mereka membiayai kelompok liberal yang menekan kelompok fundament, manis sekali. Kali ini perang biaya murah akan terjadi terus menerus, di antara kapal - kapal yang membawa hasil dagang kita. Ketika kelompok liberal tidak di dukung pemerintah, mereka akan bersuara " bahwa negeri ini tidak mengenal adab. Dengan terpaksa pemerintah mendukung kelompok liberal. Ketika pemerintah seolah membela kelompok liberal? mereka mendekati kelompok fundament untuk menekan pemerintah. It's beatiful.

" Selamat datang kembali di negeri kita agen terbaikku, kata bos.
" Perintah kami laksanakan yang sempurna pak.
" Sekarang kalian bisa berlibur dan menikmati kerja keras kalian.
" Baik pak.

Perang ini sangat murah, kita cukup memberi sedikit biaya kepada tokoh - tokoh lokal dan menjanjikan kewarganegaraan penuh di negara kita. Tokoh lokal yang berseteru sejak lama, karena perbedaan padangan, tinggal diberi sedikit bahan bakar, duar..!!!kedua fihak merasa mendapat dukungan negara besar, itu nyata berupa uang dan bantuan opini di media, media bertolak belakang yang patuh kepada tuan yang sama; pedagang internasional. Kelompok fundament yang mendapat dukungan opini dan biaya berkembang luar bisa untuk mengantarkan bom kepada pedagang internasional yang sebenarnya adalah tuannya sendiri. Mereka menuai yang mereka tabur. 

Di bawah pedagang internasional itu ada manager handal yang bekerja untuk pemodal internasiona l mereka lulusan terbaik inuversitas kelas internasional. Mereka jenderal lapangan yang sangat gigih dan ambisius dalam mengejar prestasi. Di bawah pejabat lokal pun ada tokoh masyrakat yang sudah senang dengan uang jutaan memainkan isu - isu sara permintaan pejabat lokal yang tampil seolah cinta suku dan agama mereka. Tokoh masyarakat lokal tidak sadar mereka bekerja untuk pemodal yang seharusnya dia lawan. Tapi karena fanatisme buta akan suku dan agama, mereka sangat mudah di hasut oleh pejabat lokal yang sejak lahir sudah ditakdirkan olah kata.

" Pak, semua permintaan kita sudah diamini oleh Presiden Indo Malaya, saya kira perlu kita beri dia gelar kebangsaan di negara kita.
" Ide bagus, tapi tunggu Undang - Undang minyak dan tambang mineral dia tanda tangani, dia sedang repot menghadapi kaum nasionalis.

" Baik pak.
" Semua sudah saya fikirkan, mudah mengatasi sekelompok manusia bodoh itu.

" Tapi manusia bodoh yang banyak sangat berbahaya juga pak, lihat bom mereka, lihat aksi mass mereka merusak usaha kawan - kawan kita.
 " Benar, itu resiko yang harus kita hadapi kalau bekerja sama dengan binatang.

" Bagaimana mengatasi mereka nantinya pak, sebelum mereka banyak da menyusahkan kita?
 " Kita kirim agen kita untuk mengumpulkan mereka di suatu tempat, begitu mereka berkumpul? mudah kita kirm bom, atau beri mereka bom agar sesama mereka saling bom.

" Caranya?
" Beri mereka informasi tentang sebuah negara yang indah berdasarkan agama mereka, saya yakin semua akan berkumpul di daerah yang kita inginkan, kita bom saat mereka saling bom, mereka sampah peradaban. " Tidak ada gunanya berlama lamadengan mereka.

" Kita kumpulkan kelompok demokrasi untuk bekerja sama dengan kita, kita ajak mereka bertarung bebas, mereka kira mereka mampu bertarung bebas dengan kita.
" It's beautiful.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar