Sejauh yang saya dalami tentang Ateisme selaku manusia menganut fikiran terbuka dan bebas tapi bukan tindakan bebas karena saya juga patuh hukum dan takut pada hukum sepertinya tidak ada di negeri hukum ini yang tidak takut pada hukum. Kata seorang teman Ateis aku lebih takut pada polisi daripada tuhan hehe itu urusan dialah dan pada kenyataannya kalau semua takut tuhan karena yakin tuhan melihat dan mengwasi maka polisi negara bakal di PHK semua. Seperti para koruptor yang takut pada KPK kalau mereka takut tuhan maka dia akan takut berbuat begitu karena yakin tuhan melihat, mencatat dan menghukumnya nanti. Bahkan ada di antara mereka dari partai agama kalau begitu kita ateis saja semua kata bajingan yang ingin legitimasi niat jahatnya seolah ateis itu tidak bertuhan dan tidak bermoral. Ateis berasal dari pemikiran kritis para filsuf melihat kemunafikan orang bergama yang lebih bejat seolah tidak takut tuhan padahal kalau di tanya takut katanya, ateis tipe kedua adalah orang bejat yang merasa mendapat tempat di kelompok ateis seolah kalau ateis lambang tidak bermoral beragama pasti bermoral.
Pada dasarnya fikiran mengatakan ateis tidak bermoral di tunda dulu karena ateis bukan bertujuan tidak bermoral tapi mengkritik orang beragama yang munafik, kalau ada orang beragama menjadi bermoral maka ateis pun tidak bicara lagi. Kemudian ateis dan beragama saling kontrol ketika agama menjadi standar orang bermoral maka agama akan di peralat sebagai alat kekuasaan dan materi dan kelompok ateis di tekan karena di anggap tidak bermoral, dan yang paling keras mengatakan itu kaum beragama yang munafik yang mencari objek kemarahan orang banyak agar dia tidak di koreksi. Persis seperti kekuasaan agama pada masa lalu yang lebih menekan rakyat daripada elit kekuasaan yang korupsi, seperti hukum negara di bawah rezim korup akan lebih keras menggunakan hukum ke bawah daripada ke elit kekuasaan. Saya tidak mengajak orang jadi ateis tapi cukup fahami saja apa maksud mereka ketika bangsa krisis moral begini kita perlu kaji nilai - nilai moral setiap pejabat utamanya. Skuler lahir juga dari kemunafikan elit agama ketika politik dan kekuasaan mereka kuasai dan membuat kritik sulit di buka setiap kritik akan di balas kata menghina tuhan karena mereka juga merangkap wakil tuhan juga penguasa politik. Lalu maksudmu agama tidak perlu ? siapa bilang tidak perlu ? inpirasi ateis juga berasal dari agama karena melihat substansi agama yang pada umumnya melatih orang lebih sabar, berempati, dan mau berkorban demi sesama manusia.
Ketika agama masuk ruang politik maka akan sulit menilai kapan bicara moral kapan bicara kepentingan dimana nilai agama sangat melarang bicara kepentingan duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar