Perasaan manusia sangat kuat berkuasa pada diri manusia dengan kata lain nafsu manusiawi perasaan yang paling kuat adalah perasaan ingin di akui oleh manusia lain, oleh karena itu manusia berlomba mencari uang, kekuasaan, dan popularitas agar di akui oleh manusia lain. Memang tidak enak sekali kalau berada pada posisi tidak di akui misalnya ketika salaman kita di lewati orang yang menyalami bahkan melihat wajah kita pun tidak pernahkah anda mengalami salaman asal kena saja oleh seseorang ? betapa tidak enak tidak di anggap tidak di akui. Pada umumnya manusia di akui manusia lain kalau dia kaya punya perusahaaan besar dan mempekerjakan orang banyak terkesan dia berkuasa atas diri banyak orang, apakah benar orang menghormati dia ? saya kira penghormatan pura - pura saja karena adanya kepentingan akan gaji dan jabatan. Karena manusia tidak ada yang mau di bawah kuasa manusia lain makanya kata merdeka itu sangat sakti, kecuali terpaksa karena kebutuhan hidup sehari - hari. Apakah kehormatan pura - pura itu yang kita inginkan ? untuk apa kalau hanya pura - pura ? bukan tidak ada kehormatan sejati dari orang bawah ke atas tapi di mulai dengan keperduliannya kepada yang di bawah dengan sungguh - sungguh dan terus - menerus dan itu sangat sulit karena membutuhkan usaha besar dan hati yang iklas.
Perusahaan model ini akan sangat pesat perkembangannya karena orang - orang yang bekerja merasa sangat di hargai dan itu menjadi energi yang luar biasa. Untuk memahami ini kita harus lebih faham arti perasaan kita sendiri bisa di mulai dengan ibadah pakai agama masing - masing dengan sungguh - sungguh kalau hanya dengan ritual wajib saja sepertinya sulit. Lebih mudah pakai kekuatan manusia saja berupa kekuatan uang dan kekuasaan saja dan ada juga orang - orang yang tidak berkwalitas dan manut saja kepada kekuasaan anak buah model ini tidak punya kekuatan besar untuk maju juga. Sedangkan setiap orang yang membangun usaha tentunya mau maju pesat dan buka cabang dimana - mana daan terasa berkuasa atas manusia lain namun ini juga hanya perasaan. Karena kenyataannya perusahan cabang itu di pegang orang lain dan di manfaatkan untuk dia daan yang lain sebagaian besar kuasa si bos tapi kalau mau ambil aset seketika tentu tidak mudah perlu proses.
Terus kalau begitu salah ingin kaya ?kaya tidak itu masalah nasib yang tidak bisa di tentukan manusia semata perlu kuasa tuhan di sana. Bagaimana Lapindo bisa rugi apa bosnya mau rugi ? tentu tidak semua pasti sudah melalui rencana - rencana manusia hebat tapi nasib yang di atur tuhan berkatan lain tidak ada masalah kalau pengendalian perasaan sudah matang dan menerima ini sebagai nasib kembali berjuang saja. Bagaimana dengan korban ? sebaiknya juga belajar mengendalikan perasaan, mohon maaf sekali bukan tidak peduli tapi sebaiknya perasaan paling perlu di kendalikan karena di bantu atau tidak kembali ke perasaan orang lain mau atau tidak membantu. Perasaan orang lain tidak mudah kita kendalikan yang bisa kita kendalikan perasaan kita bagaimana caranya ? percayalah ini rencana tuhan dan rencana tuhan selalu ada. Keburukan yang kita alami hanya masalah perasaan saja keberhasilan juga hanya masalah perasaan juga jadi pengedalian perasaan sangat perlu, bagaimana kalau di cibir orang ? yang mencibir orang karena hartanya bukan manusia baik ngapain ambil perasaan dari manusia tidak baik ? kecuali ada hal -hal salah yang kita lakukan seperti main judi, mabuk, boros wajar ada yang mencibir karena itu di bawah kuasa perasan kita.
Perasaan berkuasa atas manusia lain juga banyak menganggu hidup manusia karena begitu indah di hormati sana - sini di layani kecuali ada niat berkuasa buruk maka akan sangat tertarik dengan kekuasaan model ini. Dan merasa di hormati orang di bawah kuasanya padahal belum tentu mereka menghormati penguasa arogan karena tidak ada yang rela di kasari semua orang ingin di hargai. Penguasa yang baik akan menghargai orang bawahnya sehingga dia juga di hargai sebagai bos, bapak, teman, pemimpin bukan lagi di sebuat penguasa. Dengan memahami perasaan orang lain tentu pemimpin juga bisa memahami perasaan sendiri mau berkuasa atau mau melayani sesama kalau niat melayani akan faham perasaan orang lain setelah terlebih dulu menguasai perasaan sendiri seperti perasaan tidak gila hormat gila populer. Tapi yakin pelayanannya akan mengundang kesetiaan yang lain secara nyata waalau ada saja yang numpang enak biasa saja itu setiap kekuasaan ada saja yang numpang untuk diri sendiri. Tapi pemimpin yang faham perasaan akan mudah melihat keiklasan orang - orang dekatnya yang mana yang iklas mana yang pura beda dengan penguasa yang gila hormat dia sangat mudah di tipu penumpang gelap dengan pura - pura setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar