Rudiman seorang
prajurit handal terlatih membunuh dengan tangan kosong, apalagi dengan senjata
baik itu senjata ringan maupun senjata berat temasuk senjata perang tradisonal
seperti pedang, panah, dan tombak. Pemuda penuh semangat berhati mulia yang
mudah kasihan itu terlihat ketika dia masih mengikuti pendidikan militer dia
memilih di hukum daripada membiarkan temannya yang lemah yang kena hukuman
berat dia kuat fisik, kuat mental hatinya lemah apabila di sentuh.Di film Max
Havelar di gambarkan seorang pria Belanda yang berani adu pedang sebagai mana
pria Belanda menunjukkan sikapnya, dia menang lawan terluka dan dia pun spontan
merangkul lawan yang terluka untuk segera diobati. Sulit difahami bagaimana
seorang pria yang begitu berani dalam perang dan konflik fisik disaat yang sama
dia seorang yang berhati lembut dan mudah iba. Penelitian mengatkan dia kuat
apabila diajak membela yang lemah ciri – ciri seorang pahlawan pejuang yang
sudah banyak dicatatkan di sepanjang sejarah umat manusia. Mereka bahkan terlihat
aneh dimasa damai bisa di lihat di film Rambo 1 dia jadi pria aneh di
lingkungan sosial damai, mungkin dengan kegiatan olahraga dia bisa punya arena
menyalurkan energi.
Berjalan diantara orang sipil di keramaian terlihat Rudiman sangat ganteng
dengan otot – otot militer yang dia pamerkan melalui kaos ketatnya. Koran di
lihat penuh dengan berita korupsi dan pengkhianatan hukum oleh oknum – oknum
pejabat negara maupun aparat hukum, hal itu pernah dia utarakan ke atasannya,
itu bukan urusan kita itu urusan politisi,” kata atasannya. Pemuda bermental
baja tidak mudah goyah oleh isu – isu miring yang sebenarnya sangat
bertentangan dengan nuraninya, kenapa pejabat negara yang mewah dan kuat itu tidak
mau melindungi rakyatnya ? tidak berfikir untuk kesejahteraan rakyatnya ?
bukankah mereka juga sama dengan kami prajurit yang bersumpah melindungi
rakyatnya. Hari itu dia bercerita kepada temannya prajurit Mahmud apa kamu
tidak terganggu dengan situasi ini mud ? sangat terganggu man, tapi mengurus
anak istri dan keluarga besarku saja waktu saya sudah habis, biarlah jadi
urusan pejabat negara kita prajurit rendah ini hanya tunggu perintah saja. Kamu
pernah dengar seorang kopral melakukan kudeta di Afrika sana man ? belum mud,
seperti apa ceritanya ? entah wibawa apa yang dimiliki si kopral kok bisa ada
yang mau ikut dia melawan negara. Mungkin mereka juga sama dengan dengan kita
tidak terlalu selektif menilai kemapuan seseorang sehingga orang dengan kemampuan
super bisa dapat pangkat kopral.
Pulang ke kontrakan sederhana Rudiman mendengar sayup – sayup cerita rakyat
jelata di kontrakan murah itu, bagaimana oknum – oknum aparat hukum jahat
kepada mereka kepada keluarga mereka. Rudiman muda makin tidak enak hati tidak
mampu berbuat apa – apa melihat situasi ini, dia pernah coba bicara kepada
oknum – oknum itu malah di jelaskna berbagai dalil – dalil hukum yang rumit
bagi prajurit militer. Saya tidak faham hukum, tapi apakah dengan uang damai
solusinya ? tidak begitu mereka yang menawarkan,” kata oknum itu jadi kita
sebenarnya membantu mereka dari urusan hukum yang rumit di kantor. Jadi memang
mereka salah juga kalau begitu ? tanya Rudiman, iya lah masak kami menindak
orang tidak salah ? kami belum gila mas, nambah bingung Rudiman. Cerita –
cerita ini pun di iyakan oleh seniornya di kompi tempat dia bertugas, iyalah
man kayak kamu pendidkan militer dulu masak kamu ditindak pelatih kalau tidak
salah ? memang ada beberapa kasus yang yang di cari – cari demi dapat uang.
Nanti kalau kamu menikah akan tahu harga beras man, di situ kamu akan memahami
kenapa mereka begitu, oh iya kali ya bang,” jawab Rudiman.
Teringat menikah membuat Rudiman teringat pacar yang sudah lama dia pacari
namun belum ada niat menikah, sore itupun dia coba ketemu pacarnya Nana.
Sembari makan bersama mereka bicara santai sampai pada topik kegelisahan
Rudiman tentang carut marut korupsi negaranya, Nana cuek saja kurang tertarik
merusak makan malam dengan isu hukum yang membuat pusing. Kamu tidak terganggu
dengan situasi ini na ? sudah bosan man, setiap hari di kampus juga bahas itu
makanya aku bosan lebih baik makan malam dulu. Terus apa tindakan kalian di
kampus ? kejar Rudi, ya membuat kesepakatan bersama untuk di suarakan ke
pemerintah kalau tidak di dengar kita demo, apa hasilnya ? ada sedikit
perubahan, ada oknum mahasiswa yang di rangkul penguasa agar diam dan dapat
sesuatu mereka pun diam, kabarnya sih begitu tapi kita tidaak ada bukti. Tapi
kenyataan suara mereka jadi hening bahkan kadang seperti cuek kalau diajak
diskusi isu yang sama, kan aneh dulu dia yang ngotot ajak teman – teman demo.
Kita jalan di taman kota yuk, “ ajak Nana capek bahas politik terus, ayo,”
sambut Rudi, malam yang indah mereka lewatkan penuh tawa, tawa mereka pun
terhenti karena melihat anak kecil yang mengemis di malam hari. Kalau kita
punya anak suruh sekolah di luar negeri aja kali ya man, biar tidak meraskan
buruknya negeri ini seperti yang kita rasakan setiap hari.
Berita di koran, di televisi ramai tentang berita seorang aktifis tambang
meninggal misterius isu – isu mengatakan di sedang melawan tambang yang tidak
menjaga kelestarian alam. Berita TKI yang di siksaa majikannya di luar negeri,
berita anak muda yang ribut dengan orang tua karena warisan, anak muda yang
menantang kebijakan orang tua yang harus menikah dengan sesuku, seagama. Berita
tentang pejabat negara yang meninggal dunia dengan luka yang buat oleh penjahat
sangat profesional di parkiran hotel sendirian, sedangkan dia pamit ke istrinya
untuk rapat partai. Kematian pejabat ini sangat ramai dibicarakan dan sangat
kontras dengan kematian orang – orang lemah, orang berjuang untuk keadilan,
tapi si pejabat ini pak Subhar namanya sangat jauh dari profil orang lemah atau
orang yang sedang berjuang untuk keadilan. Profil dia tidak lebih dari seekor
kerbau gemuk yang tidak pernah kenyang dengan banyak makanan tidak pernah puas
dengan banyak betina yang dia nikahi secara resmi dengan alasan agama tentunya,
juga beberapa gadis muda yang siap panggil. Istrinya juga seperti sudah kebal
dengan isu selingkuh itu yang penting uang shoping selalu ada dan cukup juga
untuk jalan – jalan ke luar negeri atau ikut teman – teman nakalnya yang
berhubungan dengan brondong – brondong siapa panggil. Bagaimana dengan anak –
anak ?
anak manis di
depan orang tua, sekolah, kuliah, seperti anak yang lain sesekali malam kabur
ke dunia malam toh bapak ibu juga tidak di rumah.
Rudiman dan Nana bahas kematian pejabat itu juga seperti orang – orang juga
sibuk bahas, konflik politik ? bisnis ? atau asmara ? mungkin konflik internal
partai sendiri ? karena rebutan posisi ketua ? tidak lama isu itupun hilang.
Sampai ada lagi mayat yang di temukan warga seorang pejabat yang di kenal
dengan isu korup, berimbang dengan isu pejabat baik yang di kriminalisasi
karena coba – coba bicara jujur di media. Ramai berita pejabat meninggal juga
di lakukan oleh tangan profesional, polisi mulai melihat satu kesamaan dengan
pejabat yang pertama, dilakukan tangan profesional tidak ada harta benda yang
diambil pembunuh yang membedakannya dengan kriminil biasa ini seperti sebuah
pesan kepada pejabat yang terkena isu korupsi. Melihat bobot perkaranya pejabat
publik polisi bisa kena serangan sosial yang kuat kalau saalah penanganan maka
di mandatkanlah penyidik handal, idealis, yang tidak pernah disayang atasan
yang suka korup Roby namanya. Tapi untuk urusan serius mau tidak mau dia harus
di tugaskan karena atasannya tahu dia bekerja penuh dedikasi Cuma dia punya
kelemahan kalau bicara kemanusiaan dan keadilan. Makanya kalau urusan kasus
melibatkan bisnis orang kaya dia tidak pernah ditugaskan karena tidak akan bisa
di atur oleh uang maupun tekanan oknum atasannya.
Lagi
kantor polisi sibuk dengan mayat pejabat mati tidak wajar, Roby pun makin sibuk
dengan urusan penyidikan ini, tapi sebagai penyidik handal insting Roby mulai
mengarah ke satuan militer yang biasa pakai kemampuan membunuh model itu. Kamu
kok sibuk amat Rob dengan mayat pejabat korup ini ? tanya rekannya Anwar ,
tidak teman aku hanya bekerja untuk hukum aku juga jijik melihat kelakuan
mereka merampok uang negara. Tapi kita orang hukum bukan melihat orang tapi
melihat barang bukti, fakta, saksi, terlepas siapapun korbannya siapapun
pelakunya kita tidak lihat, iya Rob aku tahu kata,” kata Anwar rekannya, aku
hanya ingin kamu rilex aja tidak terlalu serius nanti cepat tua,” kata Anwar
kamu muda aja jelek apalagi sudah tua,” tambah Anwar lagi, kampret loe war,”
teriak Roby. Kamu pernah dengar kisah begini di dunia lain gak war ?,” tanya
Roby sambil nyetir mobil, pernah sih Rob tapi masak di negara kita juga ada
gerakan begini melihat bangsa kita banyak orang apatis. Pejuang kan muncul
tidak terduga war, wah kamu mulai tidak objektif Rob, masak pembunuh kamu sebut
pejuang ? ini kan kita berdua saja war, kita kan punya nurani juga karena
melihat korbannya juga orang – orang yang di duga korup. Siapa tahu saja ada
oknum militer atau mantan militer yang punya jiwaa kebangsaan ? jiwa Robin
Hood, Zorro, bagiku dia penjahat Rob, siapapun tidak boleh melawan hukum demi
apapun. Kacau peradaban kalau main begitu kita kembali ke zaman batu, kamu
ingat masa petrus Rob ? ujungnya ada aja yang menyalahkan gunakan operasi untuk
kepentingan pribadi, “ kata Anwar, iya war aku sepakat tidak boleh melawan
hukum,”tambah Roby sekali lagi ini kan obrolan kita berdua saja. Seandainya dia
benar berjuang apa tindakan kita Rob ?,” tanya Anwar lagi, kamu sendiri ?,”
tanya Roby, aku akan tetap tahan dia,” jawab Anwar, sama,” jawab Roby pula, aku
tidak yakin sama kamu Rob, “ kata Anwar, emang aku yakin sama kamu ? tanya Roby
lagi. Kamu juga lebih mirip pejuang daripada penegak hukum war, makanya kita
akrab, lupa ? hahahahaha mereka berdua tertawa dengan sikap idealis mereka yang
dipandang konyol di masa ini, dimana orang – orang sibuk mikir kepentingan
sendiri, kita sibuk bicara prinsip, ini alami Rob siapa yang sanggup membohongi
hati sendiri ?,” pungkas Anwar.
Kita
ketemu om saya di militer dulu aku curiga ini kemampuan militer, halo om apa
kabar ? teriak Roby di depan rumah Om Jodi seorang senior militer, hei Tekab om
tahunya tekab aja di masa muda dia tekab itu terkenal jadi semua polisi pakai
preman dia sebut tekab, apa kabar ibu kamu Rob ?,” tanya Om Jodi, baik
om, tante apa kabar ? baik semua Rob, duduk biar kita ngopi dulu, apa kabar
istrimu Rob ? baik juga Om, hei ada ponakan tante yang ganteng apa kabar nak ?
teriak tante, baik te, kopi Rob ? tanya tante Jodi, boleh tante,” sahut Roby.
Izin bicara ni om, langsung saja ya saya juga sibuk benar om banyak kasus pejabat
tewas, oh ya kamu yang pegang kasusnya Rob ?,” tanya Om Jodi, iya om kalau
kasus yang jauh dari bau bisnis ya spesialis saya om, hahaha iya ya om faham
kamu kayak bapakmu lebih baik menderita demi orang lain harusnya kamu hidup di
zaman revolusi hahaha tawa om Jodi. Saya melihat kok cara membunuhnya seperti
seorang profesional om maaf om bukan menuduh militer saya juga melihat ini
kemampuan militer, oh iya bisa Rob om juga melihat cara tewasnya begitu. Tapi
kan itu secara resmi di ajarkan di pasukan khusus dan ada juga beberapa dari
mereka sudah berhenti karena kasus atau pensiun, ada juga yang tidak tahan
dengan disiplin pasukan khusus tapi gaji minim. Tapi melihat korban – korban om
juga dalam hati setuju saja mati orang – orang kayak gitu, tapi om,” kata Roby,
hukum harus dipatuhi,” potong om Jodi saya faham tugas kalian Rob kata om Jodi.
Halo
sepupuku yang jelek,” teriak Nana, halo juga jelek,” teriak Rob, enak aja jelek
udah ada pacar tau, “ teriak Nana, emang ada yang mau ama kamu ? tanya Roby lagi,
kalian ini kalau ketemu berisik banget,” kata om Jodi, Nana anak om Jodi. Makan
belum makan belum udah teriak,” sahut tante Jodi sana makan dulu, sekalian kamu
juga Rob,” perintah tante Jodi, ada sayur asem sambal terasi ikan asin kesukaan
om, Boleh juga tante ayu war kita makan,” ajak Roby, ayo siapa takut,” sahut
Anwar, ayo kalau begitu,” kata Om Jodi. Makan siang pun di penuhi canda Roby
dan Nana, Anwar hanya diam saja tidak bisa menutupi rasa sukanya kepada Nana,
acara makan selesai Roby dan Anwar pun pamit kepada Om Jodi. Sebelum sampai
pintu Rudiman datang, hai, kata R
udiman, hai juga cari siapa ? ,” kata Roby, teman Nana,” sahut Rudiman, oh,
Nanaaaaa,” teriak Roby, ini ada teman kamu, iya suruh masuk,” kata Nana sambil
beresan dapur, ohya kamu Rudi, kata om Jodi kenalkan ini keponakan om dari
kepolisian, Roby, Rudiman jawab mereka salaman, Rob nah dia ini Rudiman dari
pasukan khusus yang kita bahas tadi, oya siplah kalau begitu, aku pamit ya om,”
kata Roby, ok Rob hati – hati di jalan teriak om Jodi, mata Roby dan mata
Rudiman bertatapan seolah sudah ada hubungan bathin. Itu keponakan om yang
polisi dia lagi sibuk menyidik kasus kematian pejabat itu Rud, kata om Jodi,
oya om, dia curiga ini dilakukan oleh orang yang punya keaahlian militer, oya
om,” tanya Rudi, oh
ya mau ketemu Nana
apa mau ketemu saya,” tanya om Jodi,, ah pertanyaan om bikin bingung saya ya
kedua duanya lah om, duduklah sembari kita tunggu Nana beresin dapur.
Rudiman dan Nana bercanda ria di ruang tamu sambil sesekali mereka serius bahas
politik, kamu ada pendapat tidak tentang kematian pejabat itu Rud ? tanya Nana,
paling lawan politiklah Na, kok aku mikir pelakunya seorang pahlawan ya Rud,
hahaha kok bisa penjahat kamu anggap pahlawan ? tanya Rudi, soalnya yang dia
bunuh erat dengan isu korupsi semua bahkan satu itu pernah kami demo, oh iya,
iya rud, jadi agak ringan juga tugas kami demo. Masak sih ada Robin Hood
dimasa ini Rud ? ya bisa saja Na, sejarah kan selalu berulang, itu sepupu kamu
yang yang menyidik kasusnya ya, iya si jelek keras kepala itu,” sahut Nana,
tapi dia itu pintar lo rata – rata kasus bisa di ungkap, bahkan yang dianggap
mustahil sekalipun, praang... gelas Rudimanpun jatuh, huu Rudi hati – hati dong
teriak Nana, untung kamu tidak luka , udah diam jangan bergerak biar saya
bersihkan pecahan gelasnya. Maaf Na, kurang hati – hati pegang gelasnya, tapi
kamu aktifis hukum apa setuju dengan upaya pembunuhan walau itu untuk sebuah
perjuangan ? ya tidak setuju lah Rud ! tidak boleh ada yang melawan hukum !
demi apapun ! kita trauma dengan petrus yang akhirnya banyak disalahgunakan
untuk kepentingan pribadi. Tadi kata kamu dia pejuang na, itu kan kata hati
saya Rud, tetap dia pahlawan tapi secara resmi aku tidak dukung gerakan melawan
hukum nanti gugur wisuda sarjana hukumnya, hahahaha. Mau jalan – jalan gak Rud
? boleh kata Rudiman, kemana ? jalan aja nanti juga nyambung sendiri arahnya
mau kemana kata Nana sekalian ke kampus juga mau ambil buku di perpustakaan
tadi lupa kamu ikut saj siapa tahu ada buku yang kamu suka Rud. Rudiman pun
cepat mencari buku hukum tentang penydidikan kejahatan dengan penuh semangat
dia baca lembar demi lembar, suka rud ? kuliah hukum saja rud ,kamu jadi adik
kelas saya hahahaha kata nana boleh juga na, kamu serius rud ? tanya nana
beneran serius na, wah jadi dong kamu adik kelas saya rud.
Gerakannya sangat efektif ketika mengincar lawan berkat info dari Nana dan
teman – teman yang lain ketika mereka diskusi politik seingga nama – nama itu
mudah dia lacak kelemahannya. Biasanya memang pelaku korupsi punya hoby buruk
juga karena itu selaras dengan uang panas yang mereka punya larinya ke hoby
panas juga seperti perempuan kelas atas, judi, narkoba, dan segala pesta –
pesta kalangan atas yang biasanya berujung mabok minuman atau narkoba. Hal itu
membuat mereka sangat lengah ketika kembali ke mobil atau di jalan pulang ke
rumah posisi ini membuat pelaku pembunuhan mudah menghabisinya. Mobil melaju
dan di pepet motor pelaku, cabut alat, namun dor ! berhenti si polisi handal
Roby melepas tembakan peringatan pelaku sigap melarikan diri diikuti Roby dan
Anwar si profesional melepas gas berasap membuat penglihatan Roby sulit
mencari. Terimakasih pak kalian datang tepat waktu,” kata calon korban yang
gagal, pulanglah pak apa perlu kami temani sampai rumah ?,” tawar Roby, boleh
pak sangat berarti bagi saya kalau ditemani, silakan jalan duluan pak, kami di
belakang bapak, oke pak, lain kali kalau mau keluar malam minta pengawalan
polisi pak,oke terimaksih pak. Memang insting kamu tepat Rob,” kata Anwar,
mudah war calon korbannya seragam semua pajabat yang terindikasi korupsi di
kota ini, kita juga punya datanya hanya bukan unit kita yang bertugas melacak
indikasi korupsi war, kiik ban mobil di rem si bapak pejabat itu, mampir dulu
pak polisi kita ngopi dulu,” tawar bapak itu. Terimakasih pak, sudah malam lain
waktu saja ini kartu nama saya kalau perlu apa – apa telpon saja, oke pak
terimaksih banyak, sampai ketemu lagi, besok ke kantor saja pak melapor agar di
catat dan di sidik oleh unit kami, bruum...mobil Roby pun berlalu di gelap
malam.
Bla
bla si bapak calon korban pun cerita dengan kepala polisi dan meminta kedua
polisi di perbantukan mengawal mereka para pejabat senior, di sambut baik oleh
kepala polisi. Karena memudahkan kepolisian meminta bantuan anggaran untuk
perbaikan kinerja polisi atau perbaikan kantong pejabat polisi sendiri. Mulai
hari itu Roby dan Anwar suka mondar – mandir kantor pemerintah mencatat,
mewawancara para pejabat tentang kekhawatiran mereka, sehingga nama – nama
calon korban semakin mudah di kenali Roby. Sepertinya fisik pelaku akrab di
mata saya war, siapa menurut kamu Rob ?, “ tanya Anwar, tapi masak iya war ?
siapa yang kamu sasar Rob ? itu tentara pacarnya Nana, cepat amat kesimpulanmu
Rob ? ketemu aja baru sekali, “ kata Anwar, ini insting profesinal war, iya iya
pak polisi senior tidak ada kejahatan yang sempurna war, alam suka memberi
isyarat kepada kita para penyidik yang menggunakan hati dalam bekerja alam
tidak suka kita repot hehehe, terserah kamu deh Rob, mulai besok kita arahkan
ke sana kita main ke rumah Nana, ke kampus atau ke tempat dia biasa nongkrong
pasti si Rudiman akan muncul juga di tempat yang sama. Seolah pura – pura lewat
saja padahal dari tadi mereka modar – mandir di depan kampusnya Nana, hei
sepupu jelek,” teriak Roby seolah kebetulan lewat, mau pulang ?,” tanya Roby
iya nih, nunggu Rudiman biasanya sudah datang duluan, kiik .. itu dia datang,”
sahut Roby, hei prajurit, apa kabar ?,” tanya Roby, ee baik kalian apa kabar ?
baik juga kita makan siang bareng yuk,” tawar Roby, ayuk sahut Nana duluan,
Rudiman masih ragu – ragu, mata Anwar dari tadi curi pandang gerak – gerik
Rudiman, Roby pura – pura biasa saja. Sambil makan Roby menanyakan tangan
Rudiman yang tergores, eh ini habis latihan,” jawaab Rudiman tidak bisa
menutupi groginya, karena Rudiman sangat jelas melihat Roby dan Anwar di malam
aksi dia yang digagalkan Roby. Rudiman aku mau bicara berdua di mobil boleh ?
pinta Anwar, boleh serius amat sih war, enggak Cuma obrolan pribadi saja, maaf
Rud jangan tersinggung kita di fihak yang sama hanya beda sistem kerja saja,
sudahlah hentikan aksimu sebelum kami terpaksa menangkapmu, apa maksud kamu war
?,” tanya Rudiman, masalah pejabat yang mati itu Rud, kamu menuduh saya war ?
saya bisa tuntut kamu, mana saksi kamu Rud ? kita Cuma berdua hehehe, ya
sudahlah yang penting kamu sudah tahu pesan kami.
Bicara apa si Anwar rud ? rahasia, “ kata Rudiman ketus, rahasia apa rud ?
bukannya kita mau menikah ? apa masih perlu rahasia ? apa otak saya tidak mampu
memhami masalah berat ?,” kejar Nana, ya ya dia menuduh saya pelaku pembunuhan
berantai itu. Nana diam saja tanpa reaksi, kok kamu diam saja na ? tidak ada
tanggapan ? kamu tahu jawaban saya rud, belum na, saya tidak bisa objektif
kalau di
depan kamu na, aku
butuh tanggapan kamu na, semakin kamu mengaskan suara semakin kuat dugaan saya
rud, tadinya aku berfikir bisa iya bisa tidak, kalau iya apa pendapatmu na ?
kamu sudah tahu rud, saya tidak suka pelanggar hukum, apapun alasannya, tapi kamu
pernah bilang kamu suka dia na, iya walaupun dia masuk penjara atau saya yang
masukkan ke penjara pun dia tetap pejuang bagi saya rud, saya tidak buta dan
tuli melihat kelakuan penguasa di negeri ini, tapi kalau belum disidang dia
belum bersalah bagi saya. Apa kamu pelakunya rud ? bukan na, okelah mahasiswa
hukum kamu berhak diam, mari kita pulang aku sudah lelah, aku juga susah
objektif kalau didepan kamu rud, aku mau pulang mandi berdoa dan tidur semoga
tidak ada yang buruk terjadi seperti bayangan saya.
Nana
berkumpul bersama teman aktifis hukum sambil bicara kasus pembunuhan berantai
pejabat terindikasi korup, mereka pantas mati !,” teriak Poltak, kita semua
tahu tak, tapi kita orang hukum tidak bisa bicara begitu, iya bu, saya tahu
praduga tidak bersalah. Dengan itu saya meminta kita buat berita tentang cerita
pejabat ini dengan indikasi korupsinya semoga orang bisa maklum kenapa mereka
di bunuh orang tidak di kenal. Persis seperti yang saya inginkan na, ini bisa
jadi sok terapi bagi bagi calon koruptor lainnya hukum negara yang korup tidak
akan menjangkau mereka tapi hukum alam, hukum rimba bisa menjangkau mereka. Dan
semoga kita lulus nanti suasana negara bisa berubah lebih baik, dan kita bisa
berfikir untuk diri kita nantinya, walau saya begitu ragu apa bisa berubah
cepat seperti yang kita inginkan. Semoga ada juga adik – adik yang akan
meneruskan tugas kita mengkoreksi pejabat negara yang kita cintai malu rasanya
diam saja melihat kekacauan di depan mata selaku kita mengaku sebagai kaum
intelek,” kata Poltak. Sepertinya itulah cara Nana menutupi kesalahan Rudiman
yang dia duga kuat sekali sebagai pelaku pembunuhan berantai itu, firasat
seorang mahasiswa hukum yang sudah bertahun mencari bukti – bukti dan data
pelanggaran hukum. Maka ramailah berita di koran tentang berita pembunuhan yang
mulai mengiring berita ini kerjaan seorang pahlawan publik, dalam hati Nana
sebenarnya dia bangga kepada Rudiman namun hatinya tidak bisa membayangkan
kalau ini semua terkuak dan melihat kuatnya korban dan jaringan tidak bisa di
bayangkan apa yang akan mereka lakukan kepada tersangka ? dengan segala
jaringan kekuatan mereka uang mereka yang begitu kuat kuasanya. Seperti aktifis
hukum yang bisa mati tidak ada arti seperti bangkai anjing dimana Nana selalu
merasa sedih sebagai sejawat di dunia aktifis hukum yang berjuang untuk
keadilan kata yang kurang akrab bagi pejabat korup.
Berita kematian pejabat yang terindikasi korupsi koran tidak membuat gentar
pejabat korup, seiring isi kematian pun sudah tidak ada lagi mungkin karena
Rudiman merasa sudah di awasi. Siang itu Roby dan Rudiman duduk bersama makan
siang dan ngobrol ngalor ngidul, tidak ada jera juga pejabat korup ya rud, oya,
apa hubungannya dengan saya ? tanya Rudiman, kamu juga anak bangsa ini Rud,
seharusnya kamu peduli,” kata Roby. Iya saya peduli tapi tidak mampu berbuat
apa – apa semakin aku peduli semakin aku ingin berbuat sesuatu, dengan membunuh
mereka ? mungkin iya,” sahut Rudiman, saya juga benci mereka Rud, tapi saya
maunya dengan cara legal, iya bener itu bagus sekali seperti yang sudah mereka
lakukan,” sahut Rudiman. Entahlah Rud, aku kadang juga ingin ikut cara kamu
saja, caraku yang mana Rob ? eh sudahlah Rud, kita sama jenisnya beda keahlian
saja, oya bagus kalau kita seide Rob, “ kata Rudiman, aku dekat dengan mereka
Rud, aku banyak info tentang mereka, kebiasaan mereka, seandainya bisa kita
culik saja dan paksa mengakui semua perbuatannya lalu kita sebar ke media
mungkin lebih baik Rud, pengakuannya tetap tidak bisa dipakai dipengadilan karena
di bawah tekanan hebat itu tidak sah, tapi barangkali ada bukti bukti sah yang
bisa dipaksa keluar dari mulut mereka dan bukti itu kita publikasikan. Aku
tidak mau terlibat Rob aku patuh hukum, kamu tahu kan aku sebentar lagi di
wisuda sarjana hukum ? iya aku tahu Rud, semakin faham hukum semakin baik di
operasi ini agar tidak terjebak oleh langkah sendiri. Apa perlu saya paksa kamu
dengan bukti hukum ? pemerasan itu melwan hukum Rob, iya aku mau melawan hukum
demi perjuangan ini, wah jadi takut saya sama kamu Rob,” kata Rudiman. Kita
lihat saja nanti Rob, apa saya menerima tawaran kamu atau tidak ? bagaimana
Anwar dan Nana ? saya kira mereka sepakat hanya tidak mungkin bisa jadi
eksekutor utama mereka tidak seberani itu melawan hukum,” kata Roby. Apa kamu
berani melawan hukum Rob ?,” tanya Rudiman, tidak juga Rud,” jawab Roby hanya
lelah saja melihat ini semua kasus kriminil kecil yang aku tangani kalau di
urut akan berujung pada tidak bekerjanya pejabat negara karena sibuk korupsi.
Jadi semua yang aku kerjakan selama bertahun – tahun ini seperti tidak ada
gunanya karena hanya sibuk memadamkan api sementara sumber api tidak pernah
disentuh. Sepertinya perlu getaran hebat seperti revolusi agar mereka tersentak
tidak korupsi lagi seperti kasus kematian beruntun yang lalu, ternyata hanya
sebentar saja menghentak mereka habis itu lupa lagi, dasar manusia bebal hati
mereka sudah beku barangkali sehingga tidak mudah di hentak.
Kriing.. handphohe Roby berbunyi bapak kepala reserse menelpon, pagi pak, pagi
Rob kamu sudah baca koran ? belum pak, itu ada lagi pejabat yang mati
misterius, siap pak, segera merapat, di tengah jalan Roby menelpon Rudiman,
siapa pelakunya Rud ? tidak tahu Rob, aku mau ketemu sebentar lagi sesudah aku
mengadap bosku. Mayatnya ditemukan bersama rekaman pengakuan dia, bukti
rekening, dan beberapa petunjuk lainnya, persis seperti yang kita bicarakan
Rud, baguslah kalau begitu ada yang suka bekerja untuk umum juga. Jadi bukan
kamu pelakunya Rud, bukan, ini kan ide kamu masak saya tidak koordinasi sama
kamu Rob, aku bukannya kurang kerjaan aku punya hidup punya cinta bukan orang
frustasi yang bahagia dengan membunuh walaupun saya di gaji negara untuk
membunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar