Minggu, 15 Desember 2019

Menguasai fikiran lawan

" Tananamkan ajaran yang membuat mereka tidak bisa berfikir bebas.
" Apa saja itu?

" Mereka bangsa terbelakang, mereka takut pada hal - hal tabu yang tidak boleh dibahas apalagi di kritik.
" Ajaran leluhurnya, atau agamanya?

" Tepat!
" Bagaimana kalau nanti mereka tidak bisa patuh pada kita?

" Kuasa tokoh yang mereka hormati dengan uang, kalau tidak mau? kita gertak, kalau tidak mau juga kita buka boroknya, kalau tidak mau? kita gantikan posisi dia dengan orang lain.
" Kita kerjakan.

" Negeri kaya aka sumber daya alam itu harus bisa kita kuasai untuk meneruskan kelangsungan rakyat kita. " Jangan sampai mereka cerdas dan mengolah sendiri sumber daya alam mereka, habislah kita.
" Mengerti pak.

" Kita dorong pemikir bebas untuk beraksi menentang pemikiran tradisional itu atas dasar hak azasi manusia dan kebebasan berfikir. " Mereka akan di tentang oleh pemikir tradisional, kedua fihak kita biayai sudah tetap terjadi konflik yang panjang. " Dengan itu kita mudah mengajak politisi dan birokrat mereka bekerja untuk kita. " Pasti kebijakan mereka akan kacau dan rentan di demo oleh rakyatnya. " Kalau sudah begitu, kita biayai lagi pemikir tradisional dan pemikir bebas, mereka akan bentrok lagi. " Teman - teman kita di media bertugas memberitakan terus menerus, berita itu seolah adalah berita penting. " Mereka akan seperti kita dulu, berdebat tentang pendapat masing - masing, lebih bagus lagi kalau sampai bentrok fisik.
" Bisa - bisa negara mereka pecah pak?

" Itu lebih baik lagi, kita mudah menguasai pemerintah lokal di mana perusahaan tambang kita mencari uang. " Kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemerintah lokal dan pusat yang rakus itu, mereka berlagak seolah mereka sejajar dengan kita hanya karena mereka kaya, kaya dari menipu rakyatnya. " Hal mana akan sangat sulit dilakukan di negeri kita, karena bangsa kita bebas berfikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar