Wanita paruh baya itu duduk tenang menunggu giliran, asap rokok setia menemaninya. Benar kata perokok, " rokok teman setia di kala sendiri. wajahnya menunjukkan sisa - sisa masa kejayaan, dia bintang film? minimal dia bintang sekolahnya dulu. Seorang petugas melewati wanita itu:Yanti namanya.
" Eh! Yanti ada apa Yan?
" Mmmm..ini pak, katanya gugup, " bapak kenal saya? tanya Yanti kepada penjaga penjara itu.
" Kenal Yan, kita satu SMA cuma saya tidak terkenal seperti kamu.
" Ah bisa aja bapak ini, maaf saya lupa siapa nama bapak?
" Hendra, anak kelas 1.6 satu kelas sama Joni, kenal kan?
" Ohya, maaf saya sudah tua tidak bisa ingat lagi teman sekolah, Joni masih ingat, " anda satu kelas sama Joni?
" Ya, kamu sudah kenal kan?
" Ya, saya ingat Joni, bapak kerja di sini?
" Panggil Hendra saja, kita kan sebaya.
" Ohya Pak Hendra.
" Ada apa ke sini Yan?
" Membesuk suami saya pak.
Sulit bagi Yanti menyebut nama Hendra yang sedang bertugas dengan penuh wibawa berbalut pakaian dinasnya, pakaian yang melambangkan kekuasaan negara ada di sana. Sedangkan posisi Yanti sangat berharap kebaikan para petugas di penjara agar di beri waktu bersama suaminya.
" Siapa suami kamu?
" Ramli Kusuma.
" Ohya, kasus korupsi?
" Begitulah.
" Sudah berapa anak kalian?
" Baru dua pak.
" Ohya ini masih jam kerja aku masih kerja, apa yang bisa saya bantu?
" Makasi pak, saya kira bapak mau menemani saya duduk saja sudah sangat mengurangi stress saya.
" Oh, jangan sungkan kalau begitu, asal jangan minta saja keluarkan suami kamu.
" Kalau di dalam hati saya pasti begitu pak Hendra, tapi saya kira sangat beresiko.
" Hahahaha.....tawa Hendra..sebenarnya tidak sulit bagi bagi, tapi tentu demi sesuatu yang masuk akal.
" Uang?
" Masuk akal.
" Hahaha..bapak suka humor juga ya.
" Ya sudah saya mau pamit dulu, masih kerja.
" Bisa minta nomor telepon bapak? siapa tahu bapak bisa ngasih kabar saya tentang suami saya nanti.
" Boleh, masak sama teman sekolah tidak bisa kasih nomor telepon.
" Terimakasih pak.
" Sekali lagi saya minta jangan panggil bapak, saya jadi kikuk.
" Ohya, mas Hendra.
Mereka pernah satu sekolah, hanya beda popularitas saja. Tapi sepertinya keadaan berganti. Yanti bagaikan pengemis yang memohon kepada petugas, sedang Hendra adalah petugasnya. Suami Yanti mendekam di penjara karena kasus korupsi. Nomor baru di telepon genggam Yanti di tekan karena tidak kenal yang muncul malah nama Hendra.
" Ada apa Yan? tidak bisa tidur?
" Oh, maaf nomor Hendra ya? salah tekan Hen, maaf ya.
" Ohya, tidak apa - apa, sudah di rumah? tidak bisa tidur? sudah makan?
" Iya, bengon ni Hen, anak - anak ke rumah temannya, kamu di rumah?
" Iya ni, bengon juga, istri sama anak belanja bulanan.
" Oh, sudah makan?
" Belum, tidak selera, kamu mau nawarkan makan?
" Oh, boleh juga kalau kamu mau, tapi aku tidak tanggung jawab kalau istri kamu marah.
" Ah, tidak dia pengertian kok, lagian wanita kan yang penting uang jatahnya lancar.
" Hahahaha...benar sih Hen, mau makan dimana?
" Kamu saja yang pilih Yan, aku bisa makan apa saja kalau ada teman.
" Oke ,kita ketemu di mall Koki saja, di sana banyak pilihan rasa.
" Oke, ' jawab Hendra mantap.
Hendra seperti merasa kembali ke masa SMA lagi, Yanti idola sekolah, hampir semua anak cowok ingin kencan dengan Yanti. Hendra berada diatrian ke seratus lebih. Tapi malam ini bisa dekat dengan Yanti, ego manusia kalau ingin menguasai mahkluk terbaik atau benda terbaik, makanya emas mahal harganya. Coba kalau emas banyak seperti logam lainnya, pasti tidak berharga.
" Sudah lama Hen?
" Baru juga.
" Silakan pilih menu kamu Hen, saya lebih mudah panggil nama kamu kalau tidak berseragam, memang beda sekali ya? bahkan saya sudah mulai ingat wajah kamu.
" Sudah, sudah pilih menu saja.
" Kok rasanya dekat petugas penjara saya malah merasa dekat sama suami ya Hen?
" Iyalah, lah wong saya simbol poisi suami kamu.
" Iya kali ya, kamu cukup mengobati rasa rindu sama suamiku Hen, andai bisa aku mau kok dipenjara bersama dia.
" Masuk akal Yan, tidak heran orang bilang" lautan luas kuseberangi demi kamu, energi cinta bisa membuat orang mampu berbuat apa saja.
" Benar Hen, saya merasa bersalah, karena mau saja menerima uang yang dia berikan, dia berusaha memberi uang untuk saya, asal saya senang, dia rela melawan sumpah jabatannnya.
" Sudah terlambat Yan, sabar saja, semoga dia berkelakuan baik bisa bisa mendapat pengurangan.
" Kalau tahanan kabur apa akibatnya sama kalian Hen?
" Ya, bisa pindah, bisa di hukum, paling parah dipecat.
" Bagaimana caranya bisa kabur dari penjara Hen?
" Kok kamu bertanya sejauh itu?
" Maaf Hen, aku hanya bertanya, tidak ada niat lain.
" Banyak cara, mulai dari menyuap petugas, mencari alat untuk kabur, di bantu orang di luar tembok, tapi ini rahasia dinas, jangan kamu sebarkan ke orang lain, saya bicara begini hanya karena kamu teman saya, lagi pula kamu wanita bukan penjahat yang bisa melaksanakan itu.
" Kalau aku minta sama kamu bagaiman Hen?
" Heh! apa -apaan kamu Yan?
" Maaf Hen, tapi saya mau beri apa saja syaratnya.
" Apa saja?
" Iya apa saja, uang, hadiah, atau apa saja deh.
" Kalau saya minta tubuh kamu bagaimana?
" Hen!?
" Saya kan ikuti kata - kata kamu, lupa? " apa saja.
" Iya, tapi tidak begitu juga kali Hen.
" Apa ruginya? hanya sekali, tidak ada yang rugi, toh sudah rusak juga kan.
" Kamu kok tega bicara begitu Hen?
" Kamu sendiri tega, menanyakan rahasia dinas yang tidak etis di bahas di sini.
" Iya Hen, tapi apa itu cukup untuk mengeluarkan suami saya?
" Bagi saya cukup, karena lama sekali saya mengidamkan kamu, tapi apa daya? kamu di langit saya cuma di comberan.
" Cukup itu saja? uang?
" Cukup hanya semalam saja.
" Aku fikir - fikir dulu Hen.
" Baik, saya kira sudah malam, istri saya sudah menunggu, kita pisah disini saja ya.
" Baik Hen, selamat malam.
" Malam, hati - hati di jalan, karena saya ingin tubuh kamu aman untuk saya.
" Hendra!? say kan belum mengiyakan.
" Kalau nanti kamu berubah fikiran? saya ingin tubuh kamu aman dong.
" Sudah ! sudah, sudah larut, biar saya yang bayar bonnya.
" Pakai uang korupsi?
" Ih..Hendra!
" Hahahahaha...selamat malam.
Yanti membuang seluruh pakaiannya di kamar, akhir - akhir ini rasanya malas mandi, karena tidak ada juga suami yang akan mencium.
Mereka pernah satu sekolah, hanya beda popularitas saja. Tapi sepertinya keadaan berganti. Yanti bagaikan pengemis yang memohon kepada petugas, sedang Hendra adalah petugasnya. Suami Yanti mendekam di penjara karena kasus korupsi. Nomor baru di telepon genggam Yanti di tekan karena tidak kenal yang muncul malah nama Hendra.
" Ada apa Yan? tidak bisa tidur?
" Oh, maaf nomor Hendra ya? salah tekan Hen, maaf ya.
" Ohya, tidak apa - apa, sudah di rumah? tidak bisa tidur? sudah makan?
" Iya, bengon ni Hen, anak - anak ke rumah temannya, kamu di rumah?
" Iya ni, bengon juga, istri sama anak belanja bulanan.
" Oh, sudah makan?
" Belum, tidak selera, kamu mau nawarkan makan?
" Oh, boleh juga kalau kamu mau, tapi aku tidak tanggung jawab kalau istri kamu marah.
" Ah, tidak dia pengertian kok, lagian wanita kan yang penting uang jatahnya lancar.
" Hahahaha...benar sih Hen, mau makan dimana?
" Kamu saja yang pilih Yan, aku bisa makan apa saja kalau ada teman.
" Oke ,kita ketemu di mall Koki saja, di sana banyak pilihan rasa.
" Oke, ' jawab Hendra mantap.
Hendra seperti merasa kembali ke masa SMA lagi, Yanti idola sekolah, hampir semua anak cowok ingin kencan dengan Yanti. Hendra berada diatrian ke seratus lebih. Tapi malam ini bisa dekat dengan Yanti, ego manusia kalau ingin menguasai mahkluk terbaik atau benda terbaik, makanya emas mahal harganya. Coba kalau emas banyak seperti logam lainnya, pasti tidak berharga.
" Sudah lama Hen?
" Baru juga.
" Silakan pilih menu kamu Hen, saya lebih mudah panggil nama kamu kalau tidak berseragam, memang beda sekali ya? bahkan saya sudah mulai ingat wajah kamu.
" Sudah, sudah pilih menu saja.
" Kok rasanya dekat petugas penjara saya malah merasa dekat sama suami ya Hen?
" Iyalah, lah wong saya simbol poisi suami kamu.
" Iya kali ya, kamu cukup mengobati rasa rindu sama suamiku Hen, andai bisa aku mau kok dipenjara bersama dia.
" Masuk akal Yan, tidak heran orang bilang" lautan luas kuseberangi demi kamu, energi cinta bisa membuat orang mampu berbuat apa saja.
" Benar Hen, saya merasa bersalah, karena mau saja menerima uang yang dia berikan, dia berusaha memberi uang untuk saya, asal saya senang, dia rela melawan sumpah jabatannnya.
" Sudah terlambat Yan, sabar saja, semoga dia berkelakuan baik bisa bisa mendapat pengurangan.
" Kalau tahanan kabur apa akibatnya sama kalian Hen?
" Ya, bisa pindah, bisa di hukum, paling parah dipecat.
" Bagaimana caranya bisa kabur dari penjara Hen?
" Kok kamu bertanya sejauh itu?
" Maaf Hen, aku hanya bertanya, tidak ada niat lain.
" Banyak cara, mulai dari menyuap petugas, mencari alat untuk kabur, di bantu orang di luar tembok, tapi ini rahasia dinas, jangan kamu sebarkan ke orang lain, saya bicara begini hanya karena kamu teman saya, lagi pula kamu wanita bukan penjahat yang bisa melaksanakan itu.
" Kalau aku minta sama kamu bagaiman Hen?
" Heh! apa -apaan kamu Yan?
" Maaf Hen, tapi saya mau beri apa saja syaratnya.
" Apa saja?
" Iya apa saja, uang, hadiah, atau apa saja deh.
" Kalau saya minta tubuh kamu bagaimana?
" Hen!?
" Saya kan ikuti kata - kata kamu, lupa? " apa saja.
" Iya, tapi tidak begitu juga kali Hen.
" Apa ruginya? hanya sekali, tidak ada yang rugi, toh sudah rusak juga kan.
" Kamu kok tega bicara begitu Hen?
" Kamu sendiri tega, menanyakan rahasia dinas yang tidak etis di bahas di sini.
" Iya Hen, tapi apa itu cukup untuk mengeluarkan suami saya?
" Bagi saya cukup, karena lama sekali saya mengidamkan kamu, tapi apa daya? kamu di langit saya cuma di comberan.
" Cukup itu saja? uang?
" Cukup hanya semalam saja.
" Aku fikir - fikir dulu Hen.
" Baik, saya kira sudah malam, istri saya sudah menunggu, kita pisah disini saja ya.
" Baik Hen, selamat malam.
" Malam, hati - hati di jalan, karena saya ingin tubuh kamu aman untuk saya.
" Hendra!? say kan belum mengiyakan.
" Kalau nanti kamu berubah fikiran? saya ingin tubuh kamu aman dong.
" Sudah ! sudah, sudah larut, biar saya yang bayar bonnya.
" Pakai uang korupsi?
" Ih..Hendra!
" Hahahahaha...selamat malam.
Yanti membuang seluruh pakaiannya di kamar, akhir - akhir ini rasanya malas mandi, karena tidak ada juga suami yang akan mencium.
AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856