Selasa, 26 April 2016

Polisi bingung

   
Rudiman polisi muda


   Melindungi melayani dan menegakkan hukum kata itu sangat di hapal oleh Rudiman sebagai anggota kepolisian negara sejak dia resmi menjadi anggota kepolisian di masa semua serba korupsi, kolusi, nepotisme, kalimat ini juga akrab di telinga sejak ada orang - orang pintar berteriak di jalanan, dimana dia mendengar sayup - sayup orang tuanya juga bayar beberapa juta ke pejabat kepolisian agar bisa menjadi anggoata kepolisian negara. Sesuatu yang sudah janggal bagi Rudiman muda kok musti bayar ya ? kalau saya baca di buku sekolah tidak ada seperti itu hanya di butuhkan syarat kesehatan, fisik dan otak untuk melayani negara dan bangsa seperti kisah para pahlawan yang di tulis di buku sejarah. Tapi apalah arti fikiran anak muda miskin ilmu miskin harta bagi orang tua yang sudah sangat sepakat dengan semua budaya kala ini bahkan Rudiman akan di teriaki," tau apa kamu ! kalau bicara sedikit hal - hal yang dia tahu di bangku sekolah. Rupanya buku sekolah dengan kehidupan nyata beda ya, berarti guru - guru saya bohong dong selama ini ternyata ini yang benar fikir Rudiman muda. Mulai saat itu dia anggap remeh kepada guru - guru sekolah ternyata cuma pembohong saja, kamu tahu apa dengan kehidupan nyata ini.

   Selamat pagi pak, selamat pagi bang sapa dia setiap pagi begi atasan dan senior di atas dia situasi ini sangat keren bagi Rudiman yang berasal dari kehidupan biasa saja bahkan miskin di kala itu. Bermacam nasehat dari senior tentang bagaimana dinass yang baik dari mulai nasehat ibadah yang bener saampai nasehat bagaimana menjadi polisi yang lihai mengangkangi hukum. Semua pendapat di dengar karena sangat salah kalau berani berdebat dengan senior apalagi saampai membantah terbuka para kepala satuan. Dengan bermacam nasehat yang ada bertolak belakang satu sama lain menjadi sebuah cerita sendiri bagi Rudiman muda. Jangan coba - coba bertikai dengan keluarga teman senior walaupun teman atau keluarga salah secara hukum. Kebalikannya kalaupun teman dan keluarganya salah jangan coba - coba kamu komentari apalagi kamu tindak apalagi teman dan keluarga atasan. Terjadi ketika teman Rudiman mendatangi seorang pengusaha judi yang teman atasan bukannya informasi penyelidikan yang di dapat malah caci maki si bos judi karena merasa kenal dengan kepala kepolisian.

   Rudiman muda punya ketertarikan kepada seorang polisi wanita yang cantik, tinggi tegap serba cakep pokoknya sering Rudiman cari muka agar di perhatikan polwan idamannya. Bisik - bisik teman dia sekarang sudaah menjalin hubungan dengan seorang pria kaya yang sudah beristri, lemas dengkul Rudiman mendengarnya. Saya kira kamu aparat negara terhormat dengan segala kehormatan dan kewenangannya dengan segenap usaha kamu menenmpuh pendidikan dan katanya orang tua kamu juga bayar kamu jadi begini saja. Setiap berpapasaan Rina nama polwan itu hanya lewat saja tanpa tegur sapa bahkan seolah tidak tahu kalau sedang berpapasan dengan Rudiman. Ternyata hanya Rudiman saja yang melihat dia ada si Rina tidak melihat pria muda sebayanya ini karena sudah tahu barangkali isi kantongnya. Kalau isi kantong mah tidak ada yang ada cuma cinta di hatiku ini ternyata cinta ini tidak ada arti di bandingkan uang suami gelapnya.

   Pagi itu Rudiman terkagum - kagum dengan seniornya dari unit reserse yang sedang membawa tersangka ganteng, bersih, kelimis jelas dia ini bukan orang sembarangan. Kapan ya saya bisa bergabung dengan senior yang gagah begitu ? bathin Rudiman tidak lama seniornya datang kasih uang, sambil berkata," dek belikan nasi bungkus untuk 20 orang ! siap bang ! ada sedikit rasa bangga di perintah senior walau cuma jadi kurir nasi bungkus. Kembali dari warung nasi padang  Rudiman kembali ke ruangan reserse dan mendengar komandan reserse menerima telpon dari seseorang siap bang ! siap bang ! segera bang. Ini nasinya bang, ambil untuk kamu dek sekalian temanmu yang piket ! siap bang, Sambil menikmati nasi bungkus dia melihat tersangka tadi masuk ke mobil dan pergi bersama tim reserse yang senyum ceria, kerenlah pokoknya senior - senior saya ini rambut gondrong pakaian preman model terbaru dengan lencana dan revolver di pinggang kayak bintang di film. Apalagi komandan reserse yang kabarnya anak jenderal lebih keren lagi tampangnya, mobilnya wah mantap banget deh. Ini beli rokok dek, kata reserse, siap bang ! wah makin mantap deh kakak senior ini udah gagah, royal lagi, izin bertanya bang, ada apa dek ? kasus apaan bang ? penggelapan cuma dia teman pejabat polisi pusat jadi tahu sendirilah, jadi bebas bang ? hahaha anak baru tahu apa kamu dek, kalimat yang paling di dengar Rudiman muda dari orang yang lebih tua darinya. Karena belum tahu aku nanya bego ! dalam hati Rudiman, Rudiman anak muda energik dan suka belajar banyak hal apalagi dengan tempat kerja dia yang baru, kepolisian, di larang cuek atau apatis. Di masa pendidikan sifat apatis tidak kenal lingkungan bisa jadi sebuah hukuman, siapa nama kepala pendidikan ? kalau tidak tahu minimal push up kalau pelatih lagi pening bisa kena tampar. Sekarang nanya malah di ledek teman sesama piket bilang," itu namanya 86 dek, dia kasih uang lalu bebas, loh jadi uang makan siang tadi sama uang beli rokok ini dari uang haram ? hahahah biasalah itu dek, kamu ini anak baru belum tahu apa -apa.

   Terdengar berita di televisi seorang tersangka korupsi yang bilang ngapain saja ibu polisi di ruangan itu ? memfoto copy dan membuat kopi dia seorang perwira pertama. Kok begitu amat ya fikir Rudiman seorang perwira yang saya hormati kalau di kantor malah cuma buat kopi dan fotocopy pada saat pemeriksaan tersangka korupsi. Jangan - jangan si Rina polwan favoritnya juga mau melakukan hal sama melihat cari dia dekat dengan orang - orang kaya dan berkuasa yang jauh sekali dengan umurnya daan pangkatnya. Seharusnya dia bergaul dengan saya yang seumur fikir Rudiman, tadi siang Rina lewat nambah cakep saja dia tapi agak pintar basa basi sekarang sama kami rombongan piket. Tapi bukan sama saya pribadi, bathin Rudiman karena kami rame - rame saja dia mau negor coba dia mau menegor saya pribadi alangkah bahagianya saya. Pagi itu seroang perempuan mengaku dari Komnas perlindungan wanita mau ketemu dengan komandan reserse, orangnya cakep, cerdas, kayaknya sulit di debat melihat caranya bicara namanya Nana. Keluar dari ruangan Nana pamit sekilas pada piket mari pak, mari jawab Rudi lebih keras dari yang lain,eh dia noleh ke arah Rudiman sambil menekankan senyum lagi, ser kok ada rasa di dada tanpa Rudi sadari kenapa.

   Berita tersiar anggota polisi luka di tembak perampok sungguh menyedihkan, polisi gugur melawan teoris, polisi lalulintas luka di tabrak pengedar narkoba yang panik ketika di berhentikan. Rudiman sadar ternyata banyak resikonya juga jadi polisi terdengar kabar pejabat polisi di copot jabatannya karena anak buahnya menembak orang sampai mati. Repot juga jadi pemimpin ya anak buah yang salah prosedur kok malah atasannya yang menaggung resiko sejak saat itu Rudiman berfikir dua kali kalau di minta jadi pemimpin satuan di kepolisian. Beda lagi yang dia dengar sayup - sayup dari teman sesama polisi katanya harus bayar untuk jabatan entah benar atau tidak ini cuma desas - desus yang tidak jelas kebenarannya. Ada juga isu - isu pejabat polisi yang di copot karena tidak setor uang ke atasannya, masak sih ? ini cuma isu kali, masak pakai setoran ? kayak tukang ojek saja setoran ke bosnya. Bisik - bisik senior banyak ragamnya ada pejabat polisi di copot karena menangkap pejabat daerah karena korupsi, masak sih ? jadi bingung saya, bathin Rudiman. Ada juga pejabat dapat promosi jabatan karena berhasil mengungkap kasus korupsi besar keren banget ni,

   Rudiman tinggal di rumah kost seorang juragan kaya yang baik padanya sering uang kost tertunda tapi yang punya kost - kostan tidak cerewet sama Rudiman, karena dia merasa terbantu keamanan lingkungannya karena ada polisi kost disana. Rudiman jalan - jalan cari udara segar di daerah kota yang banyak pohon - pohonnya ada minuman dan makanan kecil di taman itu. Tiba - tiba ada senyum aneh dari wanita, ee mbak pengacara ya ? kamu yang di kantor polisi kan kata wanita itu, Nana ! teriak Rudi pas banget lagi santai ada cewek cakep, bathin Rudiman, sendiri mbak ? iya, kamu mas ? sendiri juga," kata Rudiman lagi. Duduk sini aja mbak, " kata Rudiman, boleh," kata Nana, kamu ! kata mereka serentak,ya udah kamu duluan deh, kata Nana, kamu tinggal dimana ? di jalan senopati kostan Haji Burhan, oya tahu," kata Nana, dia orang tua baik tokoh tauladan orang disini, oya saya baru tahu," kata Rudiman, iyalah kalian polisi cuma tahu cari duit aja, mana peduli orang baik sederhana di kota ini, jangan begitu mbak itu cuma oknum, tegas Rudiman, oknum kok banyak ? sambut Nana, mbak benci polisi ya ? tidak saya suka polisi, saya benci polisi jahat yang cuma mikir uang dan jabatan saja, saya sering ketemu yang begitu saya kan LBH yang sering menuntut polisi jahat. Saya berusaha tidak begitu mbak, " kata Rudiman, panggil Nana aja paling usia kita beda dua tahun," kata Nana lagi, syukurlah kalau kamu mau jujur,tapi saya tidak yakin kalau kamu sudah lama di sana, " kata Nana, kok begitu mbak ? tanya Rudiman lagi, saya banyak kenal polisi muda idealis begitu dinas lama mulai aneh ada yang ngaku jujur karena anak istri perlu uang, ada yang sok berkelit kayak baru kenal sama saya saja," kata Nana. Berarti karena istri ya Na ? kata Rudi mulai berani panggil nama, bisa begitu kalau salah pilih istri hehehe, kalau kamu jadi istri polisi apa kamu terima hidup sederhana ? kalau saya doyan uang kenapa saya pilih LBH, Rud ? saya lebih bahagia melihat orang lain bahagia dengan membantu hak hukum mereka. Kamu sudah punya pacar ? ," tanya Rudiman, sudah," jawab Nana singkat sambil cuek, oya syukurlah," kata Rudiman pura - pura tenang padahal dalam hati gusar, orang mana ? kamu, " kata Nana sambil ngakak penganut ilmu hukum produk Belanda lebih liberal kalau bicara, Rudiman spontan ikut ngakak, kamu tanya saja orang - orang yang lewat pasti kita di kira pacaran, hahahaha, iya juga," kata Rudiman, kamu sendiri udah punya belum," sambung Nana, kamu ! jawab Rudi cepat hahahaha kamu nyontek saja," kata Nana sambil sembunyikan wajahnya memerah, tawa mereka berdua berderai di taman itu.

   Si Rohmat pemuda baik cerdas dan vokal terhadap masalah sosial terdengar tewas terbunuh di dekat rumahnya semua media dan para polisi berlarian ke TKP si Rohmat anak baik - baik kok bisa tewas terbunuh ?. Rudiman pun bingung mendengar kok bisa orang baik - baik mati terbunuh, sampai duar ! Nana datang mengangetkan lamunannya yang sok cool untuk seorang petugas rendahan, kok ngelamun ?," tanya Nana, aku tidak habis fikir Na, hidup jadi orang baik - baik tidak menjamin orang hidup indah ? ya gitulah pak, kalau mau mencoba merubah dunia tanpa dukungan, maksud kamu ?," kejar Rudi, masak kamu tidak faham siapa dalangnya ? pak polisi muda imut lugu ? bener saya tidak terfikir siapa - siapa karena sibuk memikirkan sifat anak itu. Begini pak polisi yang lugu dan bodoh, dia tu aktifis yang sering koreksi kebijakan poenguasa dan penguasaha ya banyak musuh, kemungkinan besar yang membunuh dia si bos PT Aman group, kamu kok santai saja bicara masalah kematian Na ?," tanya Rudi, emang kamu lupa saya bekerja dimana ? pak polisi lugu, saya juga sering mendapat ancaman kalau tidak kuat berdoa mungkin sudah pingsan kali, kalau begitu kamu advokasi dong si Rohmat !," perintah Rudi, iya pak tapi harus hati - hati dan kemungkinan besar kita kurang bukti dan saksi. Kamu cari saja bukti nanti saya bantu, wow bagaimana kalau atasanmu menhambat ?," kata Nana, masak sih," tanya Rudi, bukannya ini tugas kami,' tanya Rudi, iya benar secara teori anak kecil pun tahu itu tugas kamu Rud," kata Nana lagi, Tapi kalau rupiah yang bicara atasan kamu pun lupa sumpah jabatan, sial amat sih," guman Rudi, ya sudah kamu cari saja tahunya saya bantu, hahahah siap pak," kata Nana dengan nada pesimis, tidak sampai sebulan kasus tertutup karena bos PT Aman group tewas karena ditembak orang tidak dikenal. Luar biasa aneh cara alam bekerja Rud," buka Nana mengawali makan malam itu, iya gitu deh," kata Rudi cuek, kamu cuek sekali melihat kematian Rud ? sergah Nana, iya biarin aja orang jahat juga, kita tidak sebut kejahatan kalau belum ada bukti Rud, kematian oleh hukum rimba tidak bisa saya terima," tegas Nana, kita tidak tahu polemik apa dibalik semua ini makanya kita orang hukum harus bicara bukti," tambah Nana,makan dulu bu ! bagaimana mau mikirin masyarakat ? kalau kamu sakit ? siap pak !,' kata Nana malam itu berakhir penuh canda ria kedua pemuda energik itu.

   

Minggu, 24 April 2016

Idealisme di bawah otoritarian

   Tolong jaga orang ini pak ! perintah manager kampret itu, iya pak dalam hati atas dasar apa mereka harus saya tahan ? belum terjawab pertanyaan bathin saya, si manager kampret memberi tahu lagi, mereka maling pak, maling apa ? besi tua ! ," kata dia. Seorang pria muda dan seorang tua di hadapan saya dengan tuduhan mencuri karena seorang tersangka sudah di BAP di Karang, maksudnya kota Tanjung karang dalam pengertian saya salah satu kantor Polisi di karang, mereka yang di tahan di karang nyanyi. Kembali mata saya ke kedua pria di hadapan saya, saya mau tanya kalian berdua merasa salah atau tidak saat itu saya sedang menempuh kuliah hukum semester dua, tidak pak ! jawab yang muda, kalau merasa tidak salah pertahankan kata - katamu nanti di penydikan, jangan berubah. Bagaiman dengan apak ? kata saya kepadaa pak tua itu, tidak pak," katanya, pak tua pamit ke belakang mau buang air katanya, silakan kata saya karena satu berkas penahanan atau cuma laporan polisi saja tidak saya pegang. Mobil untuk membawa mereka tiba pria muda di bawa ke Karang, pak tua mana pak ? tadi ke belakang kata saya, kok tidak di kawal pak ? pakai dasar apa ?," kata saya, si manager kampret itu pun cemberut melihat saya, saat itu malam kalau pak tua keluar kabur melewati wc sisanya hanya kebun karet di malam hari ini, luar biasa juga si bapak bathin saya. Ada yang kasih tahu saya pak tua itu biasa periksa jalur pipa air malam hari melewati semua hutan karet, hahaha pantas saja," .
   Situasi itu tidaklah hal baru bagi saya karena terdengar kabar mereka di paksa mengakui hal - hal melawan hukum yang pada dasarnya sulit di buktikan sebagai landasan hukum, seperti besi tua yang di tuduhkan itu, besi itu sisa pembangunan gedung perusahaan dan sudah di tanam ke tanah. Mungkin karena gaji kurang para karyawan suka menggali kembali tanah itu dan di jual ke pengumbul besi tua, peraturan perusahaan tidak ada barang apapun yang boleh di bawa keluar perusahaan, itu cuma besi tua sudah berstatus sampah kampret. Sehingga upaya penahanan ilegal yang mereka harapkan dari saya pun tidak saya lakukan bukan saya tidak tahu cara menahan bapak tua itu tapi bathin saya mengatakan ini pasti unsur subjektif hukum saja. Saya tidak mau hanya jadi centeng kekuasaan kapitalis yang tidak adil, karena mereka yang di paksa mengakui kesalahan itu di paksa juga mengundurkan diri tanpa pesangon sedangkan mereka sudah bekerja lama. Ternyata kegiatan ilegal itu tidak berhenti perintah berikutnya dari manager kampret itu untuk melanjutkan penangkapan karyawan yang di duga terlibat "pencurian" besi tua itu. Pak, mereka yang di BAP di karang nyanyi dan menyebut nama - nama ini untuk di tangkap, oke minta salinan BAP itu pak," kata saya, tidak bisa pak itu rahasia perusahaan, rahasia apa ? lalu saya nangkap pakai dasar apa ? emang di BAP dimana biar saya yang bicara. Di BAP di kantor pusat perusahaan pak, apa ? jadi kop suratnya bukan polisi ? iya pak, itu tidak berlaku sama saya, suruh saja yang lain itu melawan hukum kam tahu tidak.
Semakin jijiklah manager kampret kapitalis sama saya, hahahahaha saya bangga bisa menjaga hukum walau cuma setitik embun di tengah banjir pengkhianatan hukum oleh oknum aparat hukum.

Minggu, 17 April 2016

Putri semata wayang

Kau anak zamanmu hiduplah bersama zamanmu bersama hidupmu aku harap aku tidak merepotkanmu di masa tua karena lebih baik kau berguna untuk keluargamu untuk zamanmu. Saat itu pergolakan poltik Indonesia terjadinya Reformasi dan kita sedang mencari format untuk bernegara dan berbangsa. Saat itu aku berfikir tidak akan ada waktu mengurus anak - anak sendiri karena gelora jiwa akan sebuah pengabdian yang membutuhkan orang - orang untuk di korbankan demi perubahan manusia ke arah lebih baik. Membuat saya takut tidak mampu memikirkan diri sendiri seperti mengurus anak - anak sehingga kau lahir sendiri tanpa kakak adik semoga kau bisa cari teman.

Op Sorimanganjang Sinurat

Sekitar 6 generasi dari Op Sorimanganjang beristrikan Boru Sitanggang yang di kubur abunya di kuburan, ini dan beberapa anak cucu turunannya di jadikan satu tempat bahkan bapak dan aku sendiri kalau memungkinkan akan di taruh di sini abunya kelak. Strategi ini saya kira hebat dalam mengikat semua keturunan agar tidak lupa asal usul nya di kemudian hari, bangsa hebat tidak pernah lupa darimana dia berasal.
 Hanya dua rumah ini ada di tempat Opung kami berasal di sebelah kiri kanan juga tentu ada rumah dari keluarga marga lain. Sewaktu aku balitaa pernah ke sini masuk SMP juga pernah sekali sejak beranak beristri pernah sekali dan tidak membuang kesempatan untuk mengabadikan Pamodilan dan tugu Opung. Pamodilan kata bapakku artinya adalah pembedilan ketika masa perang tempat membedil musuh karena memang tempatnya di ketinggian.

Parmalim agama asli leluhur Batak Toba

Mereka tetap bertahan dengan segala tantangan dari masyarakat dan negara sendiri yang oleh leluhur mereka ikut diperjuangkan berdirinya. Tidak perlu kami ajak anda bergabung bersama agama Parmalim tapi cukup tidak menguhajatnya sesat saja kami kira sudah cukup. Mengingat agama adalah urusan manusia ke Tuhannya secara pribadi jadi tidak layak manusia bahkan negara mengatur urusan itu. Mereka juga menjaga nilai - nilai baik bagi sesama manusia ,hewan dan alam sebagaimana agama lain juga ajarkan agama berarti tidak kacau.Kami kira kalau tidak saling mengganggu tidak saling menghakimi maka tidak akan ada kacau antar sesama manusia.

Sabtu, 16 April 2016

Pemimpin politik Nasionalis atau tidak

   Sebaiknya kita lihat pemimpin itu bukan dari asal, pendidikan, tampang, agama, suku, tapi ada kerja dia untuk negara dan bangsa apakah lebih Nasionalis atau tidak Nasionalis saja ? terserah dia mau bilang apa mau ngomong apa semua kata bisa di ucap ketika kampanye. Kita lihat kerjanya saja jejak rekamnya sudah melakukan apa saja untuk orang banyak untuk negara dan bangsa. Boleh saaja mereka bawa isu suku, agama, membodohi pemilih awam karena di Amerika yang katanya super liberal dan liberalisme boleh apa isu apa saja. Tapi kita berharap pemilih tidak sebodoh itu dalam menerima informasi karena nantinya pemilih juga yang merasakan akibatnya kalau pejabat politik kacau. Ukuran pejabat nasional sangat jelas demi kepentingan nasional ? atau kepentingan kelompok lain ? Undang - undang mendiktekan itu, mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi dan golongan. Di atas kertas di hadapan pemilih pasti semua bicaranya demi kepentingan nasional namun kenyataan bisa berbeda di sinilah pemilih harus jeli melihat jejak rekamnya bisnisnya apa impor apa eksport ? kebiasaannya selama belum nyalon. Gambaran mudah bisaa di lihat dari Mr Obama presiden Amerika di masa muda bersama istrinya yang cantik menjaga pengurus rumah gelandangan di Amerika. Jadi sebelum mengurus negara dia sudah mengurus gelandangan dia sudah suka melayani sesama manusia dan memang ada manusia tipikal ini dia suka melayani sesama manusia karena wujud dari pencarian bahagia dalam hidupnya.

   Banyak sekali profil facebook yang tidak mempunyai pandangan politik dengan bahasa politik itu kotor dan ribet tapi ketika dampak politik terjadi padanya ngoceh - ngoceh. Saya kira ini cara berfikir yang tidak baik karena politik itu identik dengan cara hidup pandangan hidup manusia bahkan banyak keputusan politik terjadi karena selera pribadi tokoh politik. Kalau selera pribadi dia bagus dan mewakili bahasa umum tentu akan menarik bagaimana kalau salah bahkan minor dari pandangan umum ? di sini lah gunanya kita para pemilih mempunyai sikap jelas agar menjadi isu yang wajib di bawa elit politik. Sebagaimana rumus pemimpin itu presentasi dari rakyatnya kalau rakyatnya tidak berwarna maka si pemimpin juga akan mengikuti terutama pemimpin lemah kalau pemimpin kuat prinsip dia akan kukuh dengan sikapnya. Sikap kukuh walau tidak populer harus di pertahankan karena itulah nilai seorang pemimpin kalau pun sudah akut dan harus di rubah pandangan itu bisa dengan pemilihan ulang atau pemungutan suara. Dan pemimpin berkarakter akan menerima dorongan mundur apabila dia tahu pemilih tidak lagi sama dengan sikapnya daripada dia harus merubah sikap seperti pasangan suami istri kalau memang tidak cocok lagi cerai saja jangan memaksa orang lain mengikuti kita. Sejarah politik dunia tidak lah banyak berubah dari sikap politik untuk diri dan kelompok vs kepentingan umum dari dulu cuma kedua isu itu saja di bolak balik bagi pemilih hanya kesejahteraan atau tidak sejahtera saja.

Pendidikan kita

   Pendidikan kita selalu menjadi topik bahasan menarik untuk di ulas untuk melihat Indonesia ke depan lebih baik dari sekarang. Negeri ini juga di bangun orang - orang muda terpelajar yang berbicara tentang negara yang mereka sebut nation waktu itu. Sembari menulis ini saya mendengrakan video Anies Baswedan berbicara tentang pendidikan Indonesia ke depan. Indonesia mengajar dengan mengirim mahasiswa terbaik ke pelosok Indonesia. Ternyata banyak anak muda terbaik yang mau peduli danmemberi sumbangsih mereka pada pendidikan anak - anak Nusantara agar mendapat ilmu yang lebih baik. Hal ini haruslah menjadi perhatian kita semua untuk Indonesia lebih baik dari hari ini seperti bung Pramoedya Ananta Toer pernah bilang Indonesia mau hitam, mau hijau terserah kalian orang muda asal lebih baik dari hari ini. Tan Malaka pernah bilang kepada penguasa kolonial ,'' saya tidak perlu minta izin di atas tanah saya !. karena dia di larang mendidik anak - anak tanpa izin. Bung Karno pernah bilang berikan saya sepuluh pemuda niscaya aku akan guncang dunia dan bung karno juga akhirnya menyekolahkan anak - anak muda ke luar negeri sayang mereka tidak bisa kembali karena di larang rezim Orde baru nya Suharto. Dokter Apung bilang saya gratiskan orang berobat karena Bung Karno juga menyekolahkan saya di fakultas kedokteran gratis. 

Senin, 11 April 2016

Kisah cinta anak manusia

   Kisah cinta anak manusia selalu menarik untuk di bahas dan di bicarakan dan tidak ada hentinya selamanya anak manusia masih lahir bertumbuh remaja. Ada canda tawa ada sedih dan perih di sana anak muda belajar mengendalikan perasaan senang suka dan sedih yang akan juga menjadi pengisi hari hari mereka di kemudian hari. Ada cinta sejati, ada cinta rekayasa, ada cinta terlarang semua punya cerita dan dinamikanya masing - masing akan indah bagi yang menjalaninya akan membuat cemburu bagi yang gagal itulah  hidup manusia. Cerita itu tidak berubah maknaya tetap suka dan sedih walau beragam teknologi karya manusia yang menghiasi zaman yang selalu berubah mengikuti nalar para ilmuwan. Tapi cinta tetaplah cinta dia menyimpan suka sekaligus duka tapi cinta tidak pernah hilang semangat walau begitu banyak hati yang luka karena cinta palsu karena cinta di rasakan jiwa muda yang masih rentan gundah gulana. Berbeda pasangan suami istri yang sudah memiliki anak cinta lebih pada komitmen mengurus anak, suami istri lebih pada sahabat saja entah kenapa bisa begitu ? rasio mereka lebih hidup saat sudah menjalani hidup bersama dalam jangka waktu yang lama. Seharusnya cinta memang buta tanpa rasio seperti mbah Sujewo Tejo bilang kalau anak - anak di tanya kamu cinta dia karena apa ? ketika tidak bisa jawab lagi maka itulah cinta , tapi kalau masih bisa menjawab karena ini itu maka itu bukan cinta tapi suka. Jebakan cinta palsu mungkin lebih pada suka bukan cinta sehingga ada fihak yang sakit hati, sepakat kalau muslimah pakai jilbab bisa mendatangkan cinta sejati karena tidak ada lekukan tubuh yang mengundang birahi sesat pria tidak bertanggung jawab yang tidak bisa membedakan mana cinta mana nafsu kedua kata akan di utarakan sebagai cinta.

Minggu, 10 April 2016

Cerita anak rantau

  Hidup di tanah batak begitu pahit, karena tanah kuraang subur untuk di tanami untuk pertanian padi tapi banyak di kerjakan anak - anak di sana dengan tangan sendiri. Sehingga tangan mereka begitu kuat. Kebetulan nasib baik pernah aku melihat mereka secara langsung dan meraskan kuatnya tenaga mereka di sekolah ketika berantem dan olahraga. Kesusahan hidup ini membuat banyak anak muda Batak merantau ke pulau Jawa terutama Jakarta dengan harapan kehidupan lebih baik. Cerita ini aku dengar dari pelaku langsung bagaimana mereka bertarung fisik dengan pilihan : premanisme. Bersama tokoh preman terkenal secara nasional : Joni Sembiring, kebetulan dia ini bekas supir merangkap pengawal langsung alm Joni Sembiring. Orangnya keras bisa juga di sebut keras kepala aku mengenalnya di umur 50 tahun dia lebih tegap dari saya yang berumur 35 tahun saat itu, suara bariton yang aku kagumi biasanya kalau minum banyak bir malamnya, kemudian siangnya suara kita bisa begitu keras dan ngebass. Pemuda Batak dari kampung ingin merubah nasib dengan memasuki Ibukota Jakarta dengan modal ijazah SMA dan semangat membara mereka memasuki rimba Jakarta yang keras tanpa kompromi. Hari - hari berjalan dengan pahit saudara tempat menumpang sementara pun tidak kalah pahitnya tapi semangat menjadi warga Ibukota tidak menyurutkan langkah mereka.

  Ragam profesi pahit dagang asongan, parkir, jual koran, dll tapi yang mau di tuliskan di sini adalah saudara - saudara yang memilih jalur preman, minuman keras suaraa keras dan aksi - aksi perang antar geng sudah menjadi hari - hari mereka. Bagi kita yang tidak punya nyali berantam tentu ini pilihan aneh dan tidak masuk akal membawa golok menyambut golok dari geng lawan. Bagi pemuda mungkin biasa saja karena darah muda mereka, tidak heran di masa kolonial juga banyak pemuda yang memulai perang ego dengan penguasa kolonial yang serba kuat segalanya saat itu. Karena ini pula mungkin negara menyiapkan kementrian pemuda dan olahraga untuk mereka agar energi mudanya tidak merusak tatanan sosial. Lebih indah melihat pemuda bertarung di arena olahraga ,bertinju, karate, memukul lawan tidak kena jerat hukum malah mendapat sorakan, daripada melihat mereka ayunkan golok menyambut lawan menang ada darah tumpah kalah darah sendiri tumpah tapi itulah pemuda selalu terjadi begitu.

   Perang melawan anak anak arek terjadi ada yang harus menemui ajalnya, dia tidak punya ktp, tidak punya data apa - apa. Sebagaimana biasa orang Batak berkenalan hanya memeberi tahu marga saja. Tidak ada data lain, dia dikubur oleh teman - teman di semak - semak liar yang masih banyak di sekitar Bekasi. Teringat sebuah lagu Batak mengisahkan seorang ibu yang menangis menunggu kabar dari anaknya di rantau, tidak pernah ada kabar. Kalau kau mati beri pesan lewat mimpiku,' kata lagu itu. Tahun di kalender hadiah dari sebuah perusahaan menunjukkan tahun 1975. Telepon rumah hanya milik beberapa orang. Surat bisa dikirim kalau tahu alamat jelas. Anak - anak di rantau suka pindah - pindah rumah kos karena tidak mampu membayar. Mendapat tumpangan di gudang - gudang sudah cukup mewah.
  Kenapa lae tidak pernah pulang ?,' tanya Sirait.
Pakai apa aku pulang lae ? uang tidak ada, sampai kampung juga hanya menunjukkan muka malu gagal dirantau lae.
Iya lae, aku juga pernah mengalami masa seperti itu,' kata Sirait sambil menuangkan tuak ke gelas lae bolon. Aku tidak bisa pulang karena tidak ada uang sepeserpun. Tahun kelima aku dirantau ada sedikit uang untuk ongkos pulang, aku ingin melihat wanita pujaanku. Sampai dikampung aku sempatkan jalan kaki melewati rumahnya, teman lama berkata,' tidak usah kau lihat - lihat lagi lae, dia sudah menikah, Lae Sirait cepat menarik tangan teman lamanya ke arah semak - semak di kampung tercinta. Apa maksud lae ?,' kejar Sirait, kau ini baru datang dari rantau bukannya salam aku tanya kabar tapi malah memaksa aku cerita urusan si Santi. Oh maaf laeku, apa kabarmu ? mari kita ke rumah mamak dulu minum, sambil kita lihat mamak, ah begitulah ! baru benar, biar nampak hasilnya kau merantau jauh - jauh ke pulau Jawa, semakin tahu tata krama.

Maaak...!! amang, amang, anakkuuu...mamak menyambut dengan penuh haru, bapak mana mak ? mamak malah menagis sedih tiada tara..teringat suaminya yang meninggal karena kelelahan bekerja. Bapakmu sudah pergi meninggalkan kita Tagor, kata dokter dia kelelahan bekerja, Tagor pun ikut menangis meraung. Apa pesan bapak mak ? dia hanya pesan kepadamu teruslah berjuang agar hidupmu berubah tidak seperti bapakmu,' kata mamak di kuburan bapak yang tidak jauh dari rumah. Sudah sore nak, kita pulang saja, biar mamak buatkan makanan kita, kau tidak bawa istri jadi mamak terus yang masak, oh ya si Santi dulu sering main ke sini nanya kabarmu, karena tidak ada kabar apa - apa ? dia pun semakin jarang datang, ada pula kabar tetangga pulang dari rantau sudah bawa istri. Diapun akhirnya menerima pinangan orang nak, kau tidak lagi berharap sama dia kan ?,' tanya mamak dengan muka prihatin, sebenarnya masih berharap mak, tapi kalau sudah diambil orang mau bilang apa lagi ?lagian kalau dia masih sendiri juga mana mungkin saya menikahinya, saya juga belum bisa kasih makan dia, aku pun tahu amang, kalau kau punya uang tentu kau bisa pulang setiap tahun seperti anak orang, tapi mamak maklum saja kau tidak pulang, mungkin kau sedang berusaha, aku tahu kau pasti berusaha keras untuk cari uang seperti bapakmu. Kalau kau bisa cari makan nanti akan banyak perempuan yang mau sama kau.

Lae tahu siapa yang menikahi Santi ?,' tanya Sirait kepada bolon.
Mana aku tahu lae, aku kan bukan dukun, siapa lae ? ,' kejar bolon,
Si Poltak !,' teriak Sirait.
Bah ! si bangsat yang bawa lari uang rampoka kita ?,' teriak bolon.
Iya lae !,' kata Sirait.
Kenapa tidak kau bunuh saja lae ?,' teriak bolon.
Aku tidak tega melihat Santi menjanda lae,' kata Sirait.
Baguslah ! kalau dia janda kau ambillah dia bodoh !,' teriak bolon.
Jadi lau mendukung aku bunuh si Poltak dan ambil Santi ?
Iyalah ! aku selalu mendukungmu, kau mabok ganggu orang saja aku dukung saat kau dipukuli orang, padahal kau yang salah, itupun aku dukung,' kata bolon.
Tapi kalau Santi mau, terus aku kasih makan apa dia lae ?,' tanya Sirait.
Itu urusanmulah ! mana aku tahu, aku pun tdak punya uang, kau suruh pula mikirin rumah tanggamu,' kata bolon.
Sudahah ! kita minum saja, sudah takdir kita jadi gembel selamanya di Jakarta ini.

Demokrasi di uji

Saya selalu bilang tidak ada hubungan sifat manusia dengan agamanya, agama menginspirasi seseorang ? iya, tapi pada tahapan lain sifat manusia berkembang dengan situasi alam sosialnya pendidikannya. Sehingga agama pun hanya sebagai inpirasi saja selebihnya akan di lakukan sendiri oleh manusia - manusia keinginan jahat dan keinginan baiknya. Mungkin juga ada pengaruh besar agama terutama di bagian surga, rezeki dan maut karena hal ini sangat sensitif bagi banyak orang terutama bangsa yang religius seperti Indonesia. Tidak ada yang salah semua paradoks semua kembali ke cara kita melihat masalah, sampai akhirnya anak gadisku semata wayang di tolak calon mertua karena perbedaan agama.Apa apan sih bu , baru anak SMA saja sudah di ikat berlebihan belum tentu juga mereka jodoh. Kalau begitu pindah saja kau nak bagi saya cinta itu sangat berharga dan tidak ada yang bisa menguasainya bahkann tuhan sekalipun itu mutlak milikmu. Saya tidak mau pi , kata anak gadisku , ya sudahlah kalau begitu, itu juga hakmu, papi tidak mau saja suatu saat kau menyalahkan papi karena menurunkan Kristen padamu dan oleh karena Kristen mengajarkan kasihilah musuhmu , aku katakan padamu jangan juga kau simpan benci pada ibu itu dia tidak tahu hal apa yang dia perbuat dan dia bukan musuhmu sedangkan musuhmu pun harus kau kasihi. Hal seperti ini sangat mudah bagiku aku tidak bisa bayangkan nasib anak muda lain yang di tolak hubungannya hanya karena agama.Teringat lagu prajurit Brimob tentang kempauan Pelopor di uji di Pelabunhan ratu ,peloporku di uji tulisan ini juga aku katakan demokrasiku di uji sejak dini 

Jumat, 08 April 2016

Perubahan kultur

   Penjajahan manusia di masa lalu di lakukan dengan senjata dan kekuatan ilmu pengetahuan sehingga manusia bisa di kuasai untuk di manfaatkan demi kepentingan kelompok tertentu. Sekelompok manusia dengan kemajuan ilmu melakukan tipu daya lalu kuasai kalau macam - macam gunakan senjata untung membungkam. Hari ini pun penjajahan manusia masih berlangsung dengan kekuatan ekonomi dan hukum kalau melawan akan di hukum, sepertinya sudah hukum sosial manusia begitu saling menguasai saling memanfaatkan apakah itu normal ? saya kira normal - normal saja kalau tidak ada fihak - fihak yang kecewa namun sifat perubahan perlawanan manusia akan di mulai oleh manusia lain dengan berbagai cara kalau di masa lalu di gunakan senjata dan kekuatan massa. Hari ini kita mengenal pemilihan umum yaitu mengumpulkan suara terbanyak bagi partai atau bagi tokoh dan ini lebih baik daripada adu fisik sehingga ada yang tumpah darah. Walaupun ada saja oknum - oknum yang suka menggunakan cara - cara purba yaitu kekerasan fisik namum semakin kurang diminati umum perubahan manusia lebih baik. Sifat dasar manusia yang ingin lebih hebat dari manusia lain sepertinya tidak terelakkan dan akan selalu terjadi bisa di lihat dari kompetisi otak , otot , tampang , suara ,dll entah untuk apa ? tapi yang pasti pujian dari manusia lain. Dari manusia untuk manusia kalau dahulu kala ada manusia memnggul dengan badannnya manusia lain yang di sebut " raja" sekarang supir lebih enak dengan mobil ber AC dan ikut dingin dalam membawa rajanya. Perubahan - perubahan manusia akan selalu berlangsung dan terus berlangsung

Minggu, 03 April 2016

Orba dan reformasi

   Dahulu di zaman Orde Baru saya mulai melihat adanya sebuah televisi menceritakan perang Irak vs Iran berita menteri - menteri Orba yang masuk tv dan komentar takut - takut dari orang dewasa saat itu. Seorang bapak tua di kedai kopi membela Irak sendirian dan jadi bahan tertawaan semua orang hati kecil saya saat itu juga berkata sama kok keroyok negara orang lain ? sebelum perang di mulai kita sudah tahu siapa yang bakal menang. Di umur dewasa aku kembali ketemu bapak tua itu dia semakin tua dan selalu menjadi orang " aneh" di kampung kesempatan baik kami bisa bicara yang dulu rasanya tidka mungkin. Tiba - tiba saja dari mulut dia muncul kalimat dulu kalau tidak beragama yang 5 Islam, Kristen Katolik ,Kristen Protestan,Hindhu ,Budha akan di tuduh komunis padahal saat itu agama asli Batak ada. Seorang aparat negara datang ke kedai dan memulai bicara orang - orang coba sedikit komentar berlawanan si aparat bilang ,'' kamu tahu apa ? langsung orang diam.

Fatumean,Timor Timur



   Udara dingin sejuk di atas perbukitan tanah kering batu dimana - mana untung ada parabola mengingatkan kita masih berada di dunia modern orang - orang kurus kering lalu lalang dan berhenti bila berpapasan, selamat pagi bapak ," kata mereka sambil berhenti seolah kami yang lewat adalah keluarga kerajaan di zaman dulu ini bulan February tahun 1999 masih ada yang begini ? siapa yang mengajari mereka ? katanya sih ajaran portugis yang lama di tanah itu, yang menanam kan budaya bahwa kasta mereka lebih rendah dan hampir di semua kulit berwarna di tanamkan isme ini seperti kata," sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Wajah penuh kekeringan selalu terlihat tapi jalan - jalan sangat baik di bangun di bandingkan di pulau jawa dengan rumah segini jumlah tidak sampai 50 kk jalan mulus. Entah apa yang di perebutkan penguasa Orde Baru saat itu terhadap tanah ini ? katanya sih pesanan Amerika takut mereka menjadi Komunis. Seperti Kuba yang di dekati Sovyet katanya seperti menanam bom di halaman belakang Amerika tapi sebagai sesama manusia saya menghargai semua manusia seperti apapun dia. Ada yang bilang dulu mereka kaya dengan kayu Cendana tapi sudah beratus kapal di kirimkan ke negara yang menjajajhnya tinggal Cendana muda yang belum harum. Kekayaan alam memang sering menempatkan kekayaan itu di bangsa yang lemah apa karena alam hebat mereka jadi tidak kreatif barangkali. Kejadian serupa terjadi di seluruh daratan Indonesia yang di kuasai kolonial pada waktu itu, kekayaan alam dan tenaga manusia habis di pakai bangsa kuat.

   

Hdup dan hidup

 Hiduplah pada zamannya kata bapak itu , kalau aku salah zaman gimana ? kalau zaman monyet jadi raja aku ikut juga jadi anak monyet ,malas ah , biar aku hidup dengan caraku walau tidak cocok bagi zaman ini ada zaman lain buat roh jiwaku ini. Kalau aku mati masih ada yang akan meneruskan ide ku ini toh ini bukan ide aneh dari dulu juga sudah ada dan selalu mendapat tantangan bagi jiwa - jiwa lemah yang ingin hidup seperti orang - orang hebat dimatanya. Bagiku mereka tidak hebat sih , biasa saja lha dia juga sama saja dengan saya masih takut mati ,takut miskin ,takut sama ide - ide orang lain itu saya dulu sih. Setelah mendapat pencerahan tidak lagi soalnya masa terang juga ada di negara lain karena kemauan berfikir ulang tentang hidup ini, semua hanya masalah "rasa" di hati kita yang seharusnya mutlak bisa kita kuasai. Masak orang lain ide orang lain menguasai hati kita yang ada di badan kita dimasa muda semua temanku setuju dugem masa itu kami merasa benar yang di rasakan hati kami karena itu lah fikiran dan perasaan kami saat ini.Namun kemudian kami sadar itu tidak baik karena mahal , merusak badan ,image negatif dari orang lain pada kita ,mau pinjam duit seratus ribu saja orang tidak percaya kan repot hidup model itu. Sedangkan kita selalu mengalami pasang surut kehidupan dan memerlukan pinjaman pada orang lain kalau tidak ada yang percaya ? teman - teman sesama dugem ? heheh jangan harap barang yang ada saja mereka jual.
  Memasuki usia dewasa ada perubahan fikiran dan bathin bahwa kita ini sedang belajar benar sehingga semua literatur benar kita hayati kembali yang sebanarnya sudah di ajarkan sejak kanak - kanak oleh ahli agama, jangan mencuri jangan ambil hak orang lain.Kemudian mendapat kedewasaan umur membuat renungan baru bahwa anak kecil perlu di ajari dimasa dewasa bukan lagi mendengar tapi menjalankan nilai - nilai benar dalam hidup. Beberapa orang memang tidak dilatih mengingat dengan baik sehingga perlu di ajari lagi setiap saat bahwa itu salah ini benar bagi yang mempunyai memory baik saya kira sudah cukup mengingat kembali. Dan tanyakan pada hati sudahkah melakukan hal benar karena semua kembali ke hati dan perasaan kita otak hanya mencerna hitungannya.Ingin ini itu adalah manusiawi tapi cara mendapatkannya apakah sudah benar tidak melnggar norma hukum norma agama norma adat. Seandainya dapat pun apa bathin sudah nyaman ? karena usia tidak muda lagi sangat mudah meraskan tidak nyaman karena salah dan itu bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan , bagi sekeliling , bagi keluarga. Karena bathin yang tidak nyaman akan melahirkan kebohongan - kebohongan lain