Minggu, 03 April 2016

Fatumean,Timor Timur



   Udara dingin sejuk di atas perbukitan tanah kering batu dimana - mana untung ada parabola mengingatkan kita masih berada di dunia modern orang - orang kurus kering lalu lalang dan berhenti bila berpapasan, selamat pagi bapak ," kata mereka sambil berhenti seolah kami yang lewat adalah keluarga kerajaan di zaman dulu ini bulan February tahun 1999 masih ada yang begini ? siapa yang mengajari mereka ? katanya sih ajaran portugis yang lama di tanah itu, yang menanam kan budaya bahwa kasta mereka lebih rendah dan hampir di semua kulit berwarna di tanamkan isme ini seperti kata," sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Wajah penuh kekeringan selalu terlihat tapi jalan - jalan sangat baik di bangun di bandingkan di pulau jawa dengan rumah segini jumlah tidak sampai 50 kk jalan mulus. Entah apa yang di perebutkan penguasa Orde Baru saat itu terhadap tanah ini ? katanya sih pesanan Amerika takut mereka menjadi Komunis. Seperti Kuba yang di dekati Sovyet katanya seperti menanam bom di halaman belakang Amerika tapi sebagai sesama manusia saya menghargai semua manusia seperti apapun dia. Ada yang bilang dulu mereka kaya dengan kayu Cendana tapi sudah beratus kapal di kirimkan ke negara yang menjajajhnya tinggal Cendana muda yang belum harum. Kekayaan alam memang sering menempatkan kekayaan itu di bangsa yang lemah apa karena alam hebat mereka jadi tidak kreatif barangkali. Kejadian serupa terjadi di seluruh daratan Indonesia yang di kuasai kolonial pada waktu itu, kekayaan alam dan tenaga manusia habis di pakai bangsa kuat.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar