Sabtu, 31 Agustus 2013

Berkat untuk setiap orang

   Semua mencari berkat semua mau berkat tapi selagi berkat diartikan cuma materi akan sulit merasakan bahagia namun ada yang berhasil menjadi kaya dan menikmati hidupnya dengan uangnya. Tapi bagi sebagian orang yang tidak bisa mendapatkan kekayaan berupa uang dia juga di beri berkat kekuatan bathin untuk menjalani hidup tanpa kekayaan. Kenyataan ada orang kaya bunuh diri ada orang miskin bunuh diri, Karena pada dasarnya hidup ini adalah menjalani hidup dengan dinamikanya masing - masing, buruh bangunan bisaa enak menikmati makanan ala kadarnya karena letih dalam bekerja menggunakan otot yang mana banyka menguras kalori. Ketakutan manusia pada hidup dalam kekurangan uang adalah ketakutan fikiran sendiri seolah kalau sakit tidak mampu bayar apa tidak ada orang kaya mati di rumah sakit ? apa uang bisa membeli nyawamu ? tidak juga kan. Takut anak - anak sekolah tinggi untuk masa depannya apa ada jaminan anak kurang berpendidikan tinggi ? terimakasih Pak Jokowi mempermudah teori saya dengan mengangkat Ibu Susi Pujiastuti sebagai menteri kelautan dengan ikazah SMP. Hidup dengan semua kekayaan dalam diri kita lebih nikmat daripada mengukur kekayaan orang lain dengan kekayaan kita, bagi si miskin punya uang 1 Milyar adalah nikmat, lihat yang sudah punya uang 1 Milyar bahkan lebih apakah mereka sudah menikmati? ternyata yang sudah punya uang banyak juga belum tentu bahagia karena tidak memahami nikmat hidup yang kembali nya juga pada hal - hal dasar manusia kalau lapar makan ,kalau ngantuk tidur. Bagaimana mau lapar kalau tidak kerja otot ? ruang kerja ac ,mobil ac apa - apa di ambilkan bawahan, mau makan apa ? bingung karena belum lapar makanya mereka olahraga , olahraga ? bukannya buruh kasar juga olah raga ? tidak ada beda kan ? kalau begitu kaya salah ? tidak saya bilang kaya harta itu salah, yang salah kan cara orang miskin memandang kaya itu pasti bahagia dan nikmat sehingga melakukan hal - hal yang salah untuk mencapai kekayaan itu sebelum dia salah dan masuk penjara kita coba ingatkan. 
   Berapa banyak  pejabat kita yang berasal dari keluarga yang penuh keprihatinan , kerja keras dan mencapai kekayaan dan kekuasaan, begitu dia kena kasus hukum kita coba - coba buka sejarah hidupnya yang penuh keprihatinan jadi tidak enak melihat situasi dia hari ini. Meraka juga produk budaya yang di bangun orang - orang kuat berpengaruh bahwa bergabung dengan kelompok atas itu hasil akhir dari sebuah perjuangan yang penuh keprihatinan tadi tentunya ini beda semangatnya di kala memulai hidup dengan keperihatinan dengan hidup hari ini sebagai penguasa, saya khawatir pola fikir manusia miskin dulu tidakk berubah ketika sudah kaya dan mengira semua sah - sah saja dalam usaha memperbaiki hidup di tingkat atas beda lagi persaingannya karena jumlah uang banyak itu, memicu semangat banyak orang yang merebutnya sehingga mata - mata mereka setiap saat mengawasi semua gerak- gerik di tokoh. Seperti kasus narkoba seorang Bupati muda yang masuk media akhir - akhir ini, narkoba itu kenakalan remaja kok kamu bisa - bisanya berfikir jadi Bupati dengan prilaku remaja ya jelas banyak mata yang menginginkan kedudukanmu. Yang umum terjadi orang berkuasa korupsi dan lebih keren lah kasusnya karena bicara uang dan kekuasaan politik dimana nantinya uang itu untuk " menyuap " pemilih dan partai. Bukan berarti benar , tapi itu lebih masuk akal daripada narkoba, akan tidak masuk akal kalau dia fahami politik yang sebenarnya yaitu menjual diri luar dalam untuk " dibeli" pemilih dengan dukungan suara, bukan dia yang membeli pemilih. Menjula diri tanpa harus menyuap bisa dilakukan orang - orang yang memiliki berkat terbaik dalam dirinya yaitu tahu hidup dan kehidupan dan dia tidak lagi tersangkut dengan kehidupan pribadi dia sendiri. Tapi lebih kepada memikirkan orang banyak agar bisa bahagia seperti dirinya dengan segala tantangan dia memberikan pemahaman kepada orang banyak ini cara bahagia dalam sejarah umat manusia ini selalu bertarung kedua faham ini saja. Pemimpin yang ingin membahagiakan orang banyak melawan pemimpin yang hanya mampu membahagiakan diri sendiri dan sekelompok orang dekat saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar