Jumat, 09 Agustus 2013

Piramida kehidupan





  Sejarah hidup manusia hanya berisikan piramida ada yang di puncak - puncak kekuasaan dengan karismanya, seperti tokoh yang diikuti banyak orang karena kata - katanya, sikapnya, ada pula karena fikirannya, penemu alat - alat canggih untuk dipakai orang banyak, ada pula karena uangnya dia punya bisnis besar yang mempekerjakan banyak orang. Ada pula yang bekerja setiap hari hanya untuk cukup makan lalu kemudian mati. Cita - cita Karl Marx akan kehidupan manusia tanpa kelas tidak pernah terwujud. Kelompok elit aan selalu ada.
 
Ada gerakan sosial, politik yang mengangkat kelas bawah ke atas puncak piramida agar sejajar dengan yang di atas, ada yang berhasil, ada yang gagal, beberapa orang yang akhirnya sampai ke puncak. Yang lain tetap dibawah semua hanya ekperimen orang orang pandai dan berpengaruh yang tidak lain katanya ukan hanya demi kekuasaan, uang, satu dua orang hanya demi popularitas diri agar namanya abadi sepanjang zaman. Dia tidak gila kekuasaan dan uang ada yang mencapai ini, dan itu akan terus berlangsung sampai kita menutup mata, karena hanya itu rekaman sejarah hidup kita ; umat manusia. Diteruskan ke generasi berikutnya ada yang ditakdirkan dengan porsinya. Dibawa terus menerus, dan berulang ulang kejadian yangsama. Tidak mungkin semua sampai ke atas bentuk kehidupan sosial manusia seperti piramida makin ke atas makin kecil tempatnya, makin tinggi jabatannya makin sedikit yang mendudukinya, tidak mungkin presiden ada dua, kalau wakil bisa juga, menteri bisa banyak.

 Sebenarnya tidak masalah hidup kita berada dimanapun di derajat sosial kalau kita bisa mensyukuri hidup dan menikmati hidup orang terkenal di puja banyak orang salah sedikit di hujat banyak orang bahkan ganti kelamin aja di siarkan .Orang bawah apa pun yang dia lakukan tidak jadi sorotan bahkan dia maling pun kadang tidak terlihat kalau ada pengusaha besar memeras tenaga kerjanya dengan gaji rendah menurut ukuran negara maju ,orang kecil juga ada yang memeras tenaga kerjanya banyak orang membawa keponakan dari kampung hanya di kasih makan minum dan dianggap sebagai anak tapi kerjaannya melebihi kerja di perusahaan besar yang di gaji dan diberi jamsostek .

Kalau pejabat pengusaha besar kebijakannya luas kalau jahat juga luas karena kebijakan salah mereka membuat rakyat hidup susah dan tidak punya pilihan untuk sekolah agar dapat kerja di tempat layak maka anak anak dititipkan pada saudara yang hidup layak,maka di peras lagi anak anaknya oleh saudara tadi. Elitisme ada dimana mana dia yang lebih bawah dan memberi ke orang atas, agar dapat kekuasaan, lalu teriak teriak cinta rakyat. 

Idealnya kehidupan saling menjaga antara yang jahat dan yang baik sehingga puncak piramidnya juga berganti antara yang baik dan jahat .Kalau terus terusan yang jahat diatas maka yang di bawah pun susah membedakan mana malaikat yang mana iblis karena yang seharusnya jadi malaikat malah jadi iblis .Kalau penegak hukum yang melanggar hukum mau jadi apa mau minta keadilan sama siapa lagi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar