Senin, 31 Desember 2012

Cara berfikir



  Cara berfikir yang perlu di rubah, sebelum berfikir merubah nasib, dengan baca, baca, baca, dan baca, mempengaruhi sikap kita memandang ragam masalah, kenapa tidak kaya ? baca buku agama Tuhan yang menyuruh bersabar dan berusaha tidak lupa bersyukur dengan yang sudah dicapai. Mudah mengucap syukur tapi mengamalkannya sulit sekali, ucapkan lagi syukur dan lagi, mengucap syukur membuat bathin tenang dan otak bisa berfikir lagi.  Otak dan bathin yang segar adalah energi yang sangat diperlukan untuk mencapai kekayaan yang kita inginkan. Lihat sejarah orang kya, semua mengalami jatuh bangun dalam mencapai kekayaannya, sepertinya tidak ada yang luput dari keadaan jatuh bangun. Di saat begitu kita sangat memerlukan kekuatan bathin dan fikiran agar tidak mudah lelah tidak mudah patah semangat. Dengan renungan bathin ini pula kita akan menyadari kekayaan materi berupa uang dan barang mahal bukan segalanya. Berapa banyak uang yang dimiliki seorang miliader, disiman dimana ? di bank, sebagian lagi berupa barang - barang seperti mobil, truk, tanah, gedung, dll berada dimana ? di tangan para manajer, di gerakkan oleh mereka untuk kepentingan pemilik perusahaan, sebagian untuk mereka juga. Apakah uang dan aset itu ditangan bos besar ? secara nyata tidak, secara administratif adalah milik bos. Bisa dimanfaatkan kapan saja ? bisa melaui proses tentunya, telpon bank, minta uang sekian juta untuk saya pakai. Sisanya dipakai oleh fihak bank untuk peminjam yang lain. Tapi secara administratif itu semua milik bos, iya benar, tapi apakah si bos besar perlu itu semua setiap hari ? tidak, bos besar tidak jauh beda dengan penarik becak sekalipun, makan satu dua piring, tapi makanannya enak, tidak seperti makanan tukang becak. Tunggu dulu ! enak, enak itu seperti apa ? semua makanan ketelan masuk ke mulut, apa makanan tukang becak tidak habis dimakan ? habis juga. Apalagi tukang becak yang bekerja pakai fisik tentu lebih lahap makannya. Bisa - bisa si bos malah tidak enak karena kefikiran masalah perusahaan. Ah tidak benar itu, bagaimana kalau kita tiba - tiba sakit ? ya ke rumah sakit, apakah orang terkaya sekalipun bisa membeli nyawa yang sudah hilang ? tidak juga kan. Kedua fihak baik yang kaya harta maupun yang miskin harta bisa sembuh bisa sakit. Tapi kita tidak terhormat kalau tidak punya harta ? karena harta kita dihormati ? karena harta kita dihormati ? berarti dia tidak menghormati kia dong ? yang dihormati harta kita, benda mati yang kita miliki ? kalau suatu saat harta itu habis ? kita tahu banyak orang kaya yang akhirnya bangkrut. Terus kita bagaimana ? berdoalah selalu agar bathin tenang, bekerjalah untuk mengisi hari - hari, jangan bekerja untuk mendapatkan uang, karena fikiran seperti itu akn mendorong kita mengabadi kepada uang. Diperbudak uang sampai lupa diri. Kita banyak mendengar keluarga ribut karena uang. Karena begitu besarnya pengaruh uang terhadap diri manusia, maka dari itu kita harus bisa menegndalikan fikiran kita sebelum dikendalikan uang.

Kenapa tidak berkuasa ?, baca dan baca lagi, kenapa orang bisa didengar dan terkesan berkuasa ? orang berkuasa melepaskan dirinya menjadi milik orang banyak dengan kata lain tidak punya kepentingan pribadi apa apa. Kepentingan pribadi mewakili kepentingan orang banyak, terkesan dia berkuasa padahal dia hanya menajalankan keinginan orang banyak. Sehingga si orang banyak ikut saja apa kata dia, bukan prose mudah dan cepat ini harus dibuktikan bertahun tahun sehingga terkesan,' apa kata dia ? itu kata orang banyak. Kenapa saya tidak di sukai, baca lagi kenapa orang di sukai, karena dia dia juga suka pada semua orang, dan pandai menyembunyikan rasa bencinya. Bekuasa dengan cara curang ? beerkuasa juga namanya, banyak kita dengar pejabat yang ditangkap karena korupsi, dia beli suara rakyat, duduk berkuasa, lalu korupsi, suap mulut - mulut yang ribut,  tertangkap ditanggung sendir. Saat cair bagi - bagi saat kena pidana tanggung sendiri. Lebih parah lagi sudah keluar uang banyak tidak bisa duduk. Ada pula membeli jabatan dengan menyuap atasan, agar berjabatan, keren, dan terhormat, tapi kalau benar - benar menjalankan jabatan yang dibeli itu secara benar ? bisa juga terhormat. Tapi umumnya karena merasa sudah beli jabatan mahal ingin otomatis dihormati, bisa saja mendapat kehormatan pura - pura dari bawahan karena takut mutasi misalnya. Itu akan cepat terlihat kalau tidak menjabat lagi, langsung hilang penghormatan itu. Memang pura - pura kok. Bisa terhormat kalau menjalankan amanah jabatan dengan baik dan benar. Tetap ada pro kontra, tapi paling tidak anak buah akan mengatakan benar, apalagi suatu saat datang pengganti yang buruk.

  Cara berfikir, berfikir kenapa bisa berfikir, berfikir untuk apa berfikir, berfikir apa yang harus difikirkan memikirkan apa yang belum difikirkan. Semua hanya laksana karya sastra terkenal mengalir ceritanya bagaikan sinetron semua hanya sandiwara. Tidak ada yang luput dari pemikiran manusia mulai dari misteri tuhan agama, politik, uang, cinta, alam, dll, hampir semua hal sudah di kaji manusia dan di bukukan di filmkan banyak hal yang paradok tergantung cara kita memikirkannya. Tapi dengan berfikir kita tidak jadi boneka dari fikiran orang lain. Lihat bagaimana pelaku bom diri dibawah kontrol fikiran orang lain. Begitu juga pemuda - pemuda tegap yang dihasut oleh tokoh - tokoh preman senior untuk berkelahi tapi yang merasakan untungnya si tokoh preman senior. Anak muda sekarat raja berbicang, ' kata seorang raja dalam film Troy. Begitu juga kubu kubu yangbertarung dalam pemilu, tokoh dia atas sudah bersalaman, basis massa dibawah saling pukul. Ini semua karena kurangnya berfikir. Yang lebih halus misalnya budaya matrealistis yang berlomba lomba pamer harta, membuat manusia berpacu sekuat tenaga, untuk dapat uang dan bisa pamer harta. Sudah dapat uang belimobil bagus, pamerkan ke teman, tahu - tahu yang beli mobil yang lebih bagus lagi, berjuang lagi untuk bisa menyainginya. Kadang keluarga sakit mau pinjam uang pun bisa diberi karena takut tidak bisa beli mobil terbaru. Untuk apa semua ini ? agar diakui ? kalau sudah diakui ? ngapain lagi ?. Ujung - ujung kita di perbudak olah hawa nafsu, geo, ambisi, yang mengontrol kekuatan hawa nafsu adalah setan, dengan kata lain kita dikontrol oleh setan, pantas kelakuannya norak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar