Ada orang dengan sedikit ilmu tapi punya sedikit uang dan kekuasaan, " merasa " dirinya hebat, berkuasa, bertanya dengan lantang,
" Kamu tahu apa ? kamu salah !, kamu baru anak kemarin !, kepada orang yang di anggap rendah, kecil, tanpa mau perduli apa isi kalimat orang kecil itu. Atau tidak mampu memahami kalimat cerdas yang baru dia dengar, kok bisa baru? dia tidak pernah belajar, tentu akan kaget mendengarnya.
" Kalau orang itu udah tahu gak mungkin juga di bawahamu ! hidup itu, besar jiwa sedikitlah sama orang kecil ! jangan - jangan anda juga orang kecil ?
" Untung ada dia, kalau tidak ada ? kamu mau membawahi siapa ? mau memimpin siapa ? atau karena itu anda ingin dia tetap bodoh ? itu pekerjaan sia - sia, karena tidak mungkin kita bisa menghalangi hasrat keingin tahuan semua orang. Beberapa orang mungkin bisa di bohongi, tapi itu juga tidak mungkin lama, karena ada kalanya dia akan sadar.
" Kita bisa membohongi banyak orang,tapi kita tidak bisa membohongi banyak orang terus menerus "
Dia akan berusaha sekuat tenaga menghalangi kemunculan orang muda yang berbakat, bila perlu dia hancurkan demi kekuasaan dia belaka. Tidak perduli adab kita nanti seperti apa? mungkin juga otak dia tidak mampu berfikir sampai sana, apa kata orang nanti di hadapan anak cucunya. Sungguh kasihan nanti anak cucu menanggung malu karena kelakuan kita hari ini. Tapi kalau ditanya sayang anak? pasti jawabnya sayang, ingin dibanggakan oleh anak cucu.
Sifat orang seperti ini yang banyak merusak peradaban kita, ilmu sedikit, entah dengan cara apa tahu - tahu sudah ada kekuasaan, begitu ujian sesunggahnya? dia sangat takut orang lain lebih cerdas dan maju. Sehingga orang bodoh seperti dia tidak bisa memimpin lagi karena sudah ketinggalan zaman. Solusinya teruslah belajar, yang atas belajar yang bawah belajar sama-sama bergerak menuju ruang yang lebih besar, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara antar negara di dunia. Dunia ini sangat luas, medan persaingan kalau kita mau maju bersama sama. Kalau memang pemain kecil iklas saja anak buah menanjak naik dan tidak mungkin bisa menghalangi. Sejarah sudah membuktikan manusia tidak bisa di bungkam selama lamanya kalau pun hari ini dia mati akan ada seribu manusia sejenis dia yang menggantikan.
Memang orang yang berfikir jangka pendek tidak akan perduli sampai sana. Dia akan bertindak untuk kepuasaan sesaat saja. Dia tidak mampu atau tidak mau memikirkan apa kata orang? sepuluh seratus tahun yang akan datang.Itu kan orang hebat benaran. Yang kita bahas ini orang bodoh yang entah dengan cara apa, kemungkinan besar cara - cara licik, cara kotor bisa meraih kekayaan dan kekuasaan. Dia punya hak bicara hak menentukan nasib banyak orang.
" Kamu tahu apa ? kamu salah !, kamu baru anak kemarin !, kepada orang yang di anggap rendah, kecil, tanpa mau perduli apa isi kalimat orang kecil itu. Atau tidak mampu memahami kalimat cerdas yang baru dia dengar, kok bisa baru? dia tidak pernah belajar, tentu akan kaget mendengarnya.
" Kalau orang itu udah tahu gak mungkin juga di bawahamu ! hidup itu, besar jiwa sedikitlah sama orang kecil ! jangan - jangan anda juga orang kecil ?
" Untung ada dia, kalau tidak ada ? kamu mau membawahi siapa ? mau memimpin siapa ? atau karena itu anda ingin dia tetap bodoh ? itu pekerjaan sia - sia, karena tidak mungkin kita bisa menghalangi hasrat keingin tahuan semua orang. Beberapa orang mungkin bisa di bohongi, tapi itu juga tidak mungkin lama, karena ada kalanya dia akan sadar.
" Kita bisa membohongi banyak orang,tapi kita tidak bisa membohongi banyak orang terus menerus "
Dia akan berusaha sekuat tenaga menghalangi kemunculan orang muda yang berbakat, bila perlu dia hancurkan demi kekuasaan dia belaka. Tidak perduli adab kita nanti seperti apa? mungkin juga otak dia tidak mampu berfikir sampai sana, apa kata orang nanti di hadapan anak cucunya. Sungguh kasihan nanti anak cucu menanggung malu karena kelakuan kita hari ini. Tapi kalau ditanya sayang anak? pasti jawabnya sayang, ingin dibanggakan oleh anak cucu.
Sifat orang seperti ini yang banyak merusak peradaban kita, ilmu sedikit, entah dengan cara apa tahu - tahu sudah ada kekuasaan, begitu ujian sesunggahnya? dia sangat takut orang lain lebih cerdas dan maju. Sehingga orang bodoh seperti dia tidak bisa memimpin lagi karena sudah ketinggalan zaman. Solusinya teruslah belajar, yang atas belajar yang bawah belajar sama-sama bergerak menuju ruang yang lebih besar, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara antar negara di dunia. Dunia ini sangat luas, medan persaingan kalau kita mau maju bersama sama. Kalau memang pemain kecil iklas saja anak buah menanjak naik dan tidak mungkin bisa menghalangi. Sejarah sudah membuktikan manusia tidak bisa di bungkam selama lamanya kalau pun hari ini dia mati akan ada seribu manusia sejenis dia yang menggantikan.
Memang orang yang berfikir jangka pendek tidak akan perduli sampai sana. Dia akan bertindak untuk kepuasaan sesaat saja. Dia tidak mampu atau tidak mau memikirkan apa kata orang? sepuluh seratus tahun yang akan datang.Itu kan orang hebat benaran. Yang kita bahas ini orang bodoh yang entah dengan cara apa, kemungkinan besar cara - cara licik, cara kotor bisa meraih kekayaan dan kekuasaan. Dia punya hak bicara hak menentukan nasib banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar