" Lihat perusahaan-perusahaan itu om, ketika mobil kijang inova melewati jalan dimana pabrik dan perusahan berbaris rapi seolah menyambut kedatangan penguasa baru untuk menjamahnya. " Bayangkan kalau bapak nanti berkuasa? gumannya di depan Joni yang sibuk melihat jalan di depannya. Joni sangat muak melihat wajah rakus Boby dan keluarganya, tapi sebagai supir Joni hanya bisa diam, sesekali mengiyakan kata - kata Boby yang memuakkan. Boby anak Hamdan calon Bupati berimajinasi seandainya kalau nanti bapaknya bisa berkuasa, berapa banyak uang yang akan didapat, fikiran penguasa untuk memungut upeti dari pengusaha adalah hal biasa. Dari zaman kolonial sampai zaman sekarang, rakyat bekerja, pengusaha berbisnis, elit politik duduk diskusi memungut upeti. Semboyan untuk kesejahteraan rakyat semata mata meraih simpati pemilih untuk memilihnya. Nanti kalau berhasil memilihnya? tentu kesejahteraan untuk orang dekat sudah pasti didapatkan. Kalau untuk semua rakyat di Kabupaten? tentu tidak bisa, tapi kalau berniat? bisa.
" Ini anak masih bocah saja fikirannya sudah seperti bapaknya, memanfaatkan setiap peluang, bathin Joni. Joni supir keluarga sesekali menimpali kata - kata Boby anak calon Bupati yang dari tadi nyerocos di dalam mobil kijang inova yang di kendarai Joni. Sejak pemilu supir keluarga bertambah banyak. Joni supir favorit keluarga, selain menyupirnya baik, dia juga betah jadi sasaran kalimat keluarga yang kebanyakan orang ambisius.
Biasa sekali terdengar kalimat cerdas Joni di timpali dengan kalimat " kamu tahu apa?
Maaf pak, sahut Joni.
Tentu akan berbeda kalau kalimat Joni diucapkan oleh elit penguasa, mereka akan diam. Hamdan calon Bupati punya istri namanya Rina, Rina sama galaknya kalau kepada bawahan, pembantu, tapi kalau di depan elit penguasa? di suruh buka celana di depan umum juga mau hehe..saking angkuhnya keluarga ini lupa kalau penyebab kehancuran mereka karena tidak mau mendengar kata - kata Joni. Joni membuka deal - deal kepada lawan politik. Rahasia keluarga Hamdan. Bagaimana Boby memakai narkoba, dimana tempatnya semua di berikan kepada lawan politik. Tentu dengan imbalan uang. Dimana Ibu Rina sering berpesta brondong.
Saya hanya supir, kalaupun saya di pecat dari keluarga ini? masih banyak tempat kalau hanya sekedar supir. Padahal pengetahuan Joni sudah cukup untuk jadi tim sukses. Tapi karena Joni sudah bersama keluarga ini sejak remaja miskin menumpang makan, keluarga ini selalu saja dianggap remaja miskin bodoh. Padahal dia sudah bertahun tahun jadi supir Hamdan, Joni cepat faham akan apa yang di bahas Hamdan. Sebagai hamba dia tidak berani banyak bicara, karena akan di timpali " kamu tahu apa? kata - kata yang sangat menyakitkan bagi orang yang mau belajar.
" Kok kamu berdarah non? tanya Joni kepada Minarti anak perempuan Hamdan yang di jemput dari sekolah oleh Joni.
" Awas kalau kamu bicara sama bapak! ancam Minarti kepada Joni.
" Kalau saya kasih tahu bapak? apa bapak akan pecat saya?
" Kamu jangan kurang ajar ya! teriak Minarti.
" Non yang tidak tahu tekhnik menutup mulut orang, percuma anak politisi.
" Kamu mau apa?
" Uang dong. hadiah dong.
" Gampang itu mah, asal kamu jaga mulut.
Tanggalnya ada, tempatnya ada, saya minta biaya yang tinggi kata Joni kepada lawan politik Hamdan. Tempat dimana transaksi uang korupsi. Kenapa Joni begitu kejam? lihat betapa kejam Hamdan kepada Joni. Keluarga besar Joni pernah di minta membuat kegiatan tari tarian, acara daerah, untuk memuaskan tamu Hamdan. Janji Hamdan keluarga Joni akan di beri uang lelah dan pengganti biaya. Sampai hari ini tidak bisa cair. Joni tidak mau melihat wajah keponakannya yang masih kecil kecewa, Joni membayar dengan uang sendiri. Nama Hamdan bagus di mata keluarga Joni, dompet Joni koyak. untung istri yang dinikahi mau maklum.
Satu menjelang pencoblosan. isu korupsi Hamdan, isu perzinahan istrinya Rina, isu Boby mengkonsumsi narkoba merebak luar di media, suara Hamdan anjlok terjun bebas. Joni pura - pura ikut sedih melihat kemurungan keluarga ini. Kalau lagi begini? kelihatan seperti manusia lain juga keluarga ini. Coba kalau lagi senang, mungkin kalau tamu minta Joni di hidangkan jadi daging panggangpun akan mereka lakukan. Tapi kalau sudah begini? hanya Joni yang setia menemani mereka. Tanpa sedikitpun di duga oleh mereka kalau Joni berperan besar membuka aib keluarga zolim ini.
Ibu Rina lupa kalau pernah menampar Joni pakai sendal hanya karena lupa mengetuk pintu, saat Ibu Rina sedang asyik masyuk dengan selingkuhannya. Perselingkuhan ini bisa dimaklumi karena Hamdan sendiri masih menyimpan dua selir yang masih muda - muda. Hal yang sangat menyakitkan Ibu Rina karena ketika Hamda cuma gembel ambisius, Rina setia menemani. Sesudah kaya malah memberi uang kepada lonte, kata Ibu Rina. Dalam hati Joni " elo aja yang bego kalah sama lonte, jangan - jangan mereka bukan lonte, tapi wanita lihai, buktinya kamu kalah. Sambil mengusap wajah yang kena tampar sendal Ibu Rina.
Hari ini 6 tahun lalu Boby berteriak supir gembel kepada Joni yang berhasil mengalahkan Boby dalam pemilihan anggota legislatif kabupaten. " Supir gembel ! tidak tahu diri kamu ! Boby memohon agar suara Joni dialihkan ke Boby, sedangkan suara Joni lebih banyak dari Boby. Bukankah sebaiknya suara Boby saja yang di berikan kepada Joni? tapi anak raja mana mau mikir dua kali.
" Apa kalian tahu diri? balas Joni.
" Kamu yang tidak tahu diri! teriak Boby.
" Pantas kamu kalah Bob, kamu tidak pernah mau introspeksi diri, kamu meminta kepada saya dengan tidak hormat, dari dulu sampai sekarang kalian tidak pernah melihat saya sebagai manusia, saya hanya barang bekas tidak berguna di mata kalian, teriak Joni. " Tapi sampaikan terimakasih saya kepada Hamdan yang pernah membayar upah saya, saya bekerja Bob, bukan mengemis.
" Sudah om, tidak usah dilayani, bikin malu saja buka aib keluarga di depan umum, Minarti menarik lengan Joni keluar ruangan. " Apa perlu saya buka aib om memeras saya dulu? ancam Minarti di kuping Joni. Joni kaget menoleh ke arah Minarti.
" Jangan dek, om minta tolong sama Narti, sekarang kalau Narti mau memeras om? om senang saja demi Narti.
" Tidak om, Narti tidak sama dengan om. Narti minta jadi asisten om di dewan, Narti mau belajar politik yang baik seperti om buktikan.
" Pasti dek, kalau Narti yang minta? tidak ada yang berat bagi om.
" Baik om, ayo pulang ke rumah, mbak sudah menunggu anggota dewan yang baru dengan makanan yang enak, Narti kangen masakan mbak.
Joni berserta tim sukses dan Minarti berlalu menuju rumah, hari sudah larut.
" Kalau Narti nanti sudah faham politik? akan menyaingi om juga ya?
" Tergantung, om anggap saingan? atau anggap kader terbaik.
" Pasti bapak ibu kamu tidak suka melihat Narti dekat om, apalagi belajar dengan supir.
" Itu kan dulu om, sekarang kan anggota dewan terpilih.
"""Hahahaha....
" Bapak merasa dia sangat faham politik, tapi beliau lupa politik sekarang tidak hanya uang tapi juga meraih hati pemilih.
" Iya om, Narti tahu itu, makanya Narti ingin belajar sam om bukan sama bapak, dia terlalu percaya dengan uang, sedangkan Narti faham sekali om Joni bukan orang kaya tapi dipilih rakyat.
Joni selalu setia menerima pendapat rakyat. Status sebagai supir orang ternama membuat dia cepat di terima di mana saja. Belajar dari Hamdan, belajar dari banyak orang yang di temui Hamdan adalah kuliah gratis yang cukup bagus bagi Joni yang hanya tamat SMA. Hari hari sebagai anggota dewan di mulai Joni. Minarti semakin dekat dengan Joni, sudah bosan dengan gaya hidup dugem, Minarti mencoba hal baru: politik. Tidak perduli bagaimana marahnya keluarganya melihat Minarti dekat dengan Joni.
" Papa senang kamu belajar politik, tapi bukan dengan Joni.
" Anggota dewan, Joni pa, jangan melihat orang kecil terus, itu yang membuat papa makin lemah dukungan rakyat.
" Oh, ini yang kamu pelajari dari Joni, sudah berani mengurui papa?
" Zaman sudah berubah pa, suara rakyat sangat menentukan terpilihnya seseorang. " Lihat om Joni, dia tidak kaya tapi dipilih rakyat, apakah nanti dia akan baik saja di dewan? belum tentu pa, tapi dia sudah berhasil duduk, bahkan sebentar lagi bisa nyalon Bupati. Kita harus beradaptasi dengan zaman pa, sebelum kita lenyap di telan zaman.
" Kamu saya anggap bukan anak saya lagi.
" Apa selama ini papa anggap Narti anak? apa papa tahu Narti sekolah dimana? Narti selalu kesepian, sekarang Narti sadar dan mau belajar papa malah marah.
" Papa tegaskan lagi, papa senang kamu belajar politik tapi bukan dengan Joni, taruh dimana muka papa? kamu belajar sama supir?
" Apa bedanya Narti belajar dengan orang lain pa? tidak masalah siapa saja gurunya yang penting tujuan Narti bisa tercapai.
" Kamu sudah seperti politisi ya?
Boby yang sedari tadi diam, membego seperti anak kebo kekeyangan tidak berani menimpali omongan bapaknya, karena segan atau karena otaknya kosong melompong tidak tahu apa yang di perdebatkan anak dan bapaknya itu.
" Boby akan belajar sama papa!
" Kamu belajar lebih banyak lagi Bob, kata Hamdan yang mulai faham siapa sebenarnya anaknya yang bisa menggantikannya.
Apakah Minarti yang akan memanfaatkan Joni? atau Joni yang memanfaatkan Minarti? dalam negosiasi, Joni sering jual nama besar Hamdan. Diskusi politik Minarti dan Joni selalu " macth" cocok sekali kedua partner itu membangun strategi. Istri Joni tidak pernah menaruh curiga akan hubungan mereka, walau sesekali terbersit di fikirannya "masak sih seorang Minarti anak tokoh besar mau dengan bekas supirnya? Minarti anak bebas, entah berapa pria yang sudah tidur dengannya, hal itu juga membuat dia luwes bergaul dengan para politisi di kursi dewan. Tidaklah suatu masalah besar, kalau sesekali tidur bersama Joni.Loby - loby di gedung dewan banyak yang diloloskan oleh Minarti, tentu dengan tidur bersama. Kalau kebijakan yang lahir untuk rakyat? siapa yang perduli? yang penting pemilih Joni tetap mendukung Joni.
Refrensi politisi wanita yang dipelajari Minarti, salah satunya yang paling " macth" untuk dirinya: Cleopatra, ya Cleopatra.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Joni melupakan istrinya yang hanya wanita rumahan biasa, tidak faham politik. Pilihannya jatuh kepada Minarti. Dengan berat hati istrinya yang setia mendampingi selama puluhan tahun harus menerima di madu dengan Minarti. Joni mulai lupa akan tujuannya masuk politik.Tapi keberhasilan dalam dunia politik cukup signifikan dia raih, sesudah dua periode duduk di kursi dewan, Joni mencalonkan diri jadi Bupati dan berhasil.
Isu korupsi menerpa Joni, penegak hukum mendapat celah yang manis, Minarti istri keduanya bersaksi tentang semua kasus korupsi Joni. Joni masuk penjara.
" Kok kamu tega Narti?
" Ingat kamu tega memeras anak SMA yang sedang sial kehilangan keperawanan? ada yang lebih kejam dari itu?
" Aku kira kamu sudah memaafkan?
" Sudah mas, tapi ini politik, ini peluang saya untuk maju menggantikan kamu.
" Paling tidak saya masih bisa bangga istri saya jadi calon.
" Terimakasih.
Seorang penegak hukum muda berhasil meraih simpati Minarti untuk membuka mulut, tatapan mata membuat sesuatu hadir diantara mereka.
" Ibu masih muda tidak usah takut dengan masa depan, anda bantu karier saya, saya siap bantu kesepian anda, kata Prapto penyidik anti korupsi.
" Anda terlalu nekad dengan janji itu, saya bukan anak remaja yang mudah dibuai janji, kata Minarti.
" Apa yang perlu saya lakukan agar anda percaya, saya sudah menduda dua tahun, istri saya selingkuh, tidak ada waktu bagi saya untuk memilih, terlalu berat hidup sendiri, saya kira anda tidak ingin jadi istri kedua. " Bersama saya anda pasti yang pertama dan selamanya, sebagai bukti keseriusan saya," ini ATM gaji saya dengan nomor PINnya.
" Tidak usah begitu, anda merendahkan saya dengan uang.
" Atau anda pegang pistol saya? istri pertama bagi penegak hukum.
" Ahh..anda berlebihan, saya minta waktu, bagaimana kalau kita bertemu orang tuamu? sebagai tanda kamu serius.
" Boleh, itu perkara mudah, apalagi dear?
" Untuk sementara cukup, saya gugup bicara dengan penegak hukum, tidak ada basa - basi, sepertinya lebih mudah bicara dengan politisi.
" Hahahaha......
" Maaf kalau saya terlalu kaku, mungkin di tempat lain saya bisa lebih luwes.
" Kamu belum kenal saya, kenapa terlalu cepat menjatuhkan pilihan?
" Kamu kan tokoh terkenal, mudah melihat kisah pribadi dan membaca kepribadianmu. " Data pribadimu terbuka lebar untuk umum, atau itu semua bohong?
" Sebagian besar benar mas.
" Ya sudah kalau begitu, berarti penyelidikan saya benar?
" Oke, oke, saya akan buka semua buktinya, kalau kamu bohong? saya akan bicara di depan umum telah diperdaya oleh penyidik dengan janji, makanya saya buka mulut, sekarang saya tarik semua pernyataan saya, masuk akal?
" Hahahaha kamu benar - benar politikus sejati, saya janji kamu tidak akan perlu berbicara begitu.
Prapto menepati janjinya, akhirnya surat cerai dilayangkan Minarti kepada Joni, pengantin baru menikmati indahnya bulan madu. Dua tahun menikmati indahnya status sebagai istri pertama dan sah. Minarti menelan pil pahit, Prapto meninggal dunia karena kecelakaaan.
Hamdan semakin tua dan mencoba kehidupan baru sebagai orang alim, jiwa yang semakin lembut akhirnya menghadiri kematian menantunya yang kedua: Prapto.
" Anakku, ini semua dosa papa, tidak ada yang lebih menderita dari semua ini selain papa, kembali ke rumah kita nak,' pinta Hamdan kepada Minarti berurai air mata. Belum terlambat nak, kita masih ada berkumpul seperti dulu, menghadapi hidup bersama. " Papa juga sudah kembali ke mama kamu, Boby sedang menggalang suara rakyat dengan menjadi lembaga swadaya masyarakat, tidak perduli dia menang atau kalah. Paling tidak dia bisa menebus dosa keluarga nak.
Minarti memeluk Hamdan dan Rina ibunya yang semakin terlihat sederhana tanpa perhiasan mewahnya dulu. Hamdan pernah menendang politisi muda karena idealis, dia dipermalukan oleh politisi muda model Joni. Dia pernah memindahkan penegak hukum idealis, mantunya seorang penegak hukum mati muda di depan matanya. Semua akan menuai apa yang dia tabur.
Satu menjelang pencoblosan. isu korupsi Hamdan, isu perzinahan istrinya Rina, isu Boby mengkonsumsi narkoba merebak luar di media, suara Hamdan anjlok terjun bebas. Joni pura - pura ikut sedih melihat kemurungan keluarga ini. Kalau lagi begini? kelihatan seperti manusia lain juga keluarga ini. Coba kalau lagi senang, mungkin kalau tamu minta Joni di hidangkan jadi daging panggangpun akan mereka lakukan. Tapi kalau sudah begini? hanya Joni yang setia menemani mereka. Tanpa sedikitpun di duga oleh mereka kalau Joni berperan besar membuka aib keluarga zolim ini.
Ibu Rina lupa kalau pernah menampar Joni pakai sendal hanya karena lupa mengetuk pintu, saat Ibu Rina sedang asyik masyuk dengan selingkuhannya. Perselingkuhan ini bisa dimaklumi karena Hamdan sendiri masih menyimpan dua selir yang masih muda - muda. Hal yang sangat menyakitkan Ibu Rina karena ketika Hamda cuma gembel ambisius, Rina setia menemani. Sesudah kaya malah memberi uang kepada lonte, kata Ibu Rina. Dalam hati Joni " elo aja yang bego kalah sama lonte, jangan - jangan mereka bukan lonte, tapi wanita lihai, buktinya kamu kalah. Sambil mengusap wajah yang kena tampar sendal Ibu Rina.
Hari ini 6 tahun lalu Boby berteriak supir gembel kepada Joni yang berhasil mengalahkan Boby dalam pemilihan anggota legislatif kabupaten. " Supir gembel ! tidak tahu diri kamu ! Boby memohon agar suara Joni dialihkan ke Boby, sedangkan suara Joni lebih banyak dari Boby. Bukankah sebaiknya suara Boby saja yang di berikan kepada Joni? tapi anak raja mana mau mikir dua kali.
" Apa kalian tahu diri? balas Joni.
" Kamu yang tidak tahu diri! teriak Boby.
" Pantas kamu kalah Bob, kamu tidak pernah mau introspeksi diri, kamu meminta kepada saya dengan tidak hormat, dari dulu sampai sekarang kalian tidak pernah melihat saya sebagai manusia, saya hanya barang bekas tidak berguna di mata kalian, teriak Joni. " Tapi sampaikan terimakasih saya kepada Hamdan yang pernah membayar upah saya, saya bekerja Bob, bukan mengemis.
" Sudah om, tidak usah dilayani, bikin malu saja buka aib keluarga di depan umum, Minarti menarik lengan Joni keluar ruangan. " Apa perlu saya buka aib om memeras saya dulu? ancam Minarti di kuping Joni. Joni kaget menoleh ke arah Minarti.
" Jangan dek, om minta tolong sama Narti, sekarang kalau Narti mau memeras om? om senang saja demi Narti.
" Tidak om, Narti tidak sama dengan om. Narti minta jadi asisten om di dewan, Narti mau belajar politik yang baik seperti om buktikan.
" Pasti dek, kalau Narti yang minta? tidak ada yang berat bagi om.
" Baik om, ayo pulang ke rumah, mbak sudah menunggu anggota dewan yang baru dengan makanan yang enak, Narti kangen masakan mbak.
Joni berserta tim sukses dan Minarti berlalu menuju rumah, hari sudah larut.
" Kalau Narti nanti sudah faham politik? akan menyaingi om juga ya?
" Tergantung, om anggap saingan? atau anggap kader terbaik.
" Pasti bapak ibu kamu tidak suka melihat Narti dekat om, apalagi belajar dengan supir.
" Itu kan dulu om, sekarang kan anggota dewan terpilih.
"""Hahahaha....
" Bapak merasa dia sangat faham politik, tapi beliau lupa politik sekarang tidak hanya uang tapi juga meraih hati pemilih.
" Iya om, Narti tahu itu, makanya Narti ingin belajar sam om bukan sama bapak, dia terlalu percaya dengan uang, sedangkan Narti faham sekali om Joni bukan orang kaya tapi dipilih rakyat.
Joni selalu setia menerima pendapat rakyat. Status sebagai supir orang ternama membuat dia cepat di terima di mana saja. Belajar dari Hamdan, belajar dari banyak orang yang di temui Hamdan adalah kuliah gratis yang cukup bagus bagi Joni yang hanya tamat SMA. Hari hari sebagai anggota dewan di mulai Joni. Minarti semakin dekat dengan Joni, sudah bosan dengan gaya hidup dugem, Minarti mencoba hal baru: politik. Tidak perduli bagaimana marahnya keluarganya melihat Minarti dekat dengan Joni.
" Papa senang kamu belajar politik, tapi bukan dengan Joni.
" Anggota dewan, Joni pa, jangan melihat orang kecil terus, itu yang membuat papa makin lemah dukungan rakyat.
" Oh, ini yang kamu pelajari dari Joni, sudah berani mengurui papa?
" Zaman sudah berubah pa, suara rakyat sangat menentukan terpilihnya seseorang. " Lihat om Joni, dia tidak kaya tapi dipilih rakyat, apakah nanti dia akan baik saja di dewan? belum tentu pa, tapi dia sudah berhasil duduk, bahkan sebentar lagi bisa nyalon Bupati. Kita harus beradaptasi dengan zaman pa, sebelum kita lenyap di telan zaman.
" Kamu saya anggap bukan anak saya lagi.
" Apa selama ini papa anggap Narti anak? apa papa tahu Narti sekolah dimana? Narti selalu kesepian, sekarang Narti sadar dan mau belajar papa malah marah.
" Papa tegaskan lagi, papa senang kamu belajar politik tapi bukan dengan Joni, taruh dimana muka papa? kamu belajar sama supir?
" Apa bedanya Narti belajar dengan orang lain pa? tidak masalah siapa saja gurunya yang penting tujuan Narti bisa tercapai.
" Kamu sudah seperti politisi ya?
Boby yang sedari tadi diam, membego seperti anak kebo kekeyangan tidak berani menimpali omongan bapaknya, karena segan atau karena otaknya kosong melompong tidak tahu apa yang di perdebatkan anak dan bapaknya itu.
" Boby akan belajar sama papa!
" Kamu belajar lebih banyak lagi Bob, kata Hamdan yang mulai faham siapa sebenarnya anaknya yang bisa menggantikannya.
Apakah Minarti yang akan memanfaatkan Joni? atau Joni yang memanfaatkan Minarti? dalam negosiasi, Joni sering jual nama besar Hamdan. Diskusi politik Minarti dan Joni selalu " macth" cocok sekali kedua partner itu membangun strategi. Istri Joni tidak pernah menaruh curiga akan hubungan mereka, walau sesekali terbersit di fikirannya "masak sih seorang Minarti anak tokoh besar mau dengan bekas supirnya? Minarti anak bebas, entah berapa pria yang sudah tidur dengannya, hal itu juga membuat dia luwes bergaul dengan para politisi di kursi dewan. Tidaklah suatu masalah besar, kalau sesekali tidur bersama Joni.Loby - loby di gedung dewan banyak yang diloloskan oleh Minarti, tentu dengan tidur bersama. Kalau kebijakan yang lahir untuk rakyat? siapa yang perduli? yang penting pemilih Joni tetap mendukung Joni.
Refrensi politisi wanita yang dipelajari Minarti, salah satunya yang paling " macth" untuk dirinya: Cleopatra, ya Cleopatra.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Joni melupakan istrinya yang hanya wanita rumahan biasa, tidak faham politik. Pilihannya jatuh kepada Minarti. Dengan berat hati istrinya yang setia mendampingi selama puluhan tahun harus menerima di madu dengan Minarti. Joni mulai lupa akan tujuannya masuk politik.Tapi keberhasilan dalam dunia politik cukup signifikan dia raih, sesudah dua periode duduk di kursi dewan, Joni mencalonkan diri jadi Bupati dan berhasil.
Isu korupsi menerpa Joni, penegak hukum mendapat celah yang manis, Minarti istri keduanya bersaksi tentang semua kasus korupsi Joni. Joni masuk penjara.
" Kok kamu tega Narti?
" Ingat kamu tega memeras anak SMA yang sedang sial kehilangan keperawanan? ada yang lebih kejam dari itu?
" Aku kira kamu sudah memaafkan?
" Sudah mas, tapi ini politik, ini peluang saya untuk maju menggantikan kamu.
" Paling tidak saya masih bisa bangga istri saya jadi calon.
" Terimakasih.
Seorang penegak hukum muda berhasil meraih simpati Minarti untuk membuka mulut, tatapan mata membuat sesuatu hadir diantara mereka.
" Ibu masih muda tidak usah takut dengan masa depan, anda bantu karier saya, saya siap bantu kesepian anda, kata Prapto penyidik anti korupsi.
" Anda terlalu nekad dengan janji itu, saya bukan anak remaja yang mudah dibuai janji, kata Minarti.
" Apa yang perlu saya lakukan agar anda percaya, saya sudah menduda dua tahun, istri saya selingkuh, tidak ada waktu bagi saya untuk memilih, terlalu berat hidup sendiri, saya kira anda tidak ingin jadi istri kedua. " Bersama saya anda pasti yang pertama dan selamanya, sebagai bukti keseriusan saya," ini ATM gaji saya dengan nomor PINnya.
" Tidak usah begitu, anda merendahkan saya dengan uang.
" Atau anda pegang pistol saya? istri pertama bagi penegak hukum.
" Ahh..anda berlebihan, saya minta waktu, bagaimana kalau kita bertemu orang tuamu? sebagai tanda kamu serius.
" Boleh, itu perkara mudah, apalagi dear?
" Untuk sementara cukup, saya gugup bicara dengan penegak hukum, tidak ada basa - basi, sepertinya lebih mudah bicara dengan politisi.
" Hahahaha......
" Maaf kalau saya terlalu kaku, mungkin di tempat lain saya bisa lebih luwes.
" Kamu belum kenal saya, kenapa terlalu cepat menjatuhkan pilihan?
" Kamu kan tokoh terkenal, mudah melihat kisah pribadi dan membaca kepribadianmu. " Data pribadimu terbuka lebar untuk umum, atau itu semua bohong?
" Sebagian besar benar mas.
" Ya sudah kalau begitu, berarti penyelidikan saya benar?
" Oke, oke, saya akan buka semua buktinya, kalau kamu bohong? saya akan bicara di depan umum telah diperdaya oleh penyidik dengan janji, makanya saya buka mulut, sekarang saya tarik semua pernyataan saya, masuk akal?
" Hahahaha kamu benar - benar politikus sejati, saya janji kamu tidak akan perlu berbicara begitu.
Prapto menepati janjinya, akhirnya surat cerai dilayangkan Minarti kepada Joni, pengantin baru menikmati indahnya bulan madu. Dua tahun menikmati indahnya status sebagai istri pertama dan sah. Minarti menelan pil pahit, Prapto meninggal dunia karena kecelakaaan.
Hamdan semakin tua dan mencoba kehidupan baru sebagai orang alim, jiwa yang semakin lembut akhirnya menghadiri kematian menantunya yang kedua: Prapto.
" Anakku, ini semua dosa papa, tidak ada yang lebih menderita dari semua ini selain papa, kembali ke rumah kita nak,' pinta Hamdan kepada Minarti berurai air mata. Belum terlambat nak, kita masih ada berkumpul seperti dulu, menghadapi hidup bersama. " Papa juga sudah kembali ke mama kamu, Boby sedang menggalang suara rakyat dengan menjadi lembaga swadaya masyarakat, tidak perduli dia menang atau kalah. Paling tidak dia bisa menebus dosa keluarga nak.
Minarti memeluk Hamdan dan Rina ibunya yang semakin terlihat sederhana tanpa perhiasan mewahnya dulu. Hamdan pernah menendang politisi muda karena idealis, dia dipermalukan oleh politisi muda model Joni. Dia pernah memindahkan penegak hukum idealis, mantunya seorang penegak hukum mati muda di depan matanya. Semua akan menuai apa yang dia tabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar