Minggu, 07 Juli 2019

Sekretaris pak bos.


Novasari wanita yang sangat mempesona setiap laki- laki, cantik, cerdas, tubuhnya tinggi semampai, dia sekretaris bos. Nasib karier kami bisa di tentukan oleh Nova, karena pak bos begitu percaya dengan dia, setiap kata - katanya akan di eksekusi oleh bos. Bayangkan kalua dia bilang " kamu adalah pengkhianat, bias dipastikan kamu akan terbuang jauh ke ujung negeri. Tidak ada yang berani berdebat dengan Nova, selain cerdas, dia juga sangat berpengaruh di department negara yang kantornya ada di seluruh pelosok negeri. Hampir semua pria di kantor ini ingin dekat dengan dia, apalagi kalau Nova mau tidur dengan mereka. Tapi itu rasanya hanya angan - angan saja, pria yang pantas untuk Nova saja susah dicari.

Aku hanya karyawan biasa, pendiam, kalau mau sombong sedikit aku juga cukup cerdas di kantor ini, tidak perduli dengan karier, hal itu sedikit membuat Nova agak segan kepadaku karena dia tahu aku tidak takut mutasi dan aku juga tidak mau buka front dengan bos. Dengan kata lain aku tidak masuk hitungan di kantor ini. Hanya saja sistem kolusi dan setor, membuat pegawai pegawai seperti kami hanya di pakai untuk urusan serius saja. Sebagai kecintaan kami kepada daprtement? Kami lakukan dengan sepenuh hati, hasilnya sedikit disegani oleh bos. Untuk urusan yang ada uangnya lain lagi. Mereka ini juga yang berebut untuk mendekati Nova, untuk pekerjaan yang menghasilkan uang, dekat dengan tubuh harum Nova juga sudah lumayan menghilangkan kepenatan kerja. Apalagi loby mereka berhasil di golkan oleh Nova. Lima orang mengajukan diri, semua di terima oleh Nova, yang mana pun nanti dipilih oleh bos? Sudah pasti mereka mengira karena Nova, tidak sayang memberi uang untuk Nova. Kami hanya penonton di kantor ini.

Pak bos orangnya eksklusif, tidak sembarang orang bisa dekat dengan dia, kecuali tentunya orang berjabatan dan berpengaruh, oh itu tidak perduli siapa orang? pasti dijilat sampai mengkilat sama pak bos Hamdan Sugianto. Untuk keamanan jabatannya, istrinya sosialita papan atas kota ini. Lupa untuk melihat kelakukan Hamdan Sugianto karena sibuk menghabiskan uang korupsi yang di berikan oleh Hamdan. Bahkan percaya diri dengan kecantikannya, dan patuh pura - pura dari Hamdan, membuat dia tidak akan percaya kalua suaminya tidur dengan Nova. Aku juga tidak percaya bos Hamdan tidur dengan Nova, melihat masa depan Nova yang bakal hebat. Sebelum sifat usilku mengintip ruang kerja bos Hamdan yang berhubungan badan dengan Nova tanpa buka baju.

Kisah ini aku ceritakan sama teman baikku, Soleh, dia juga kaget bukan main. Masak wanita secantik Nova mau sama tua bangka model Hamdan?

Hidup di kota besar, gemilang uang, membuat orang hebat sekalipun tidak perduli dengan prinsip hidup yang penting, uang. Hal ini juga yang mungkin merasuki para elit penguasa kota yang berlomba korupsi demi penampilan mewahnya.

Entah kenapa akhirnya aku harus dekat dengan Nova, yang sebenarnya tidak lazim. Penyelidikan kantor pusat kepada pak bos, membuat seluruh kantor kaget, sebenarnya sih kaget dibuat buat supaya pak bos merasa di dukung. Tidak mungkin monyet - monyet ini tidak tahu kenapa pak bos di periksa, mereka juga tahu apa yang selama ini mereka lakukan. Pejabat pemeriksa sebenarnya sama saja tukang korupsi, cuma demi sebuah pencitraan dia mencari bawahan untuk dijadikan tumbal pencitraannya.

" Masak tidak bias diatur pak,? percuma dong saya setor ke bapak selama ini,' pak bos.

" Tidak bias Ham, ini diketahui oleh orang luar bukan saya sendiri, ( padahal orang luar itu suruhan kepala audit, darimana mereka dapat data kalua bukan dari kepala audit?)

" Begini aja Ham, sekuat tenaga saya akan melindungi kamu, syukur - syukur saya dapat promosi menjadi Menteri tahun ini, kamu akan saya jaga,' kepala audit.

" Pokoknya saya minta di dukung penuh pak, sebelum kita semua kena,' pak bos.

" Kalaupun tidak bias diatasi? kamu janganlah bawa - bawa saya, kalua dua - duanya kita masuk? siapa yang menjaga di luar?

Pak bos Hamdan hanya bisa diam....sambil membayangkan nasib kariernya, apakah istrinya yang selama ini menikmati uang itu akan ikut? Tentu tidak.

Pemeriksaan kepada semua pegawai di dikte untuk tutup mulut, satu persatu di datangi oleh Pak bos Hamdan, Rudiman, atau Nova.

" Tolong pak jawab yang benar, jangan memberatkan bapak,' Nova.

" Tidak bias bu, saya tidak biasa berbohong, ibu kan tahu saya,' iseng saya. Dalam hati tidak tega juga melihat gadis cantik ini memelas begitu, tapi tidak ada memberi dia pelajaran bahwa ada masanya semua orang kita butuhkan, tapi ingat kelakuan pak bos dan Nova yang suka membuang orang benar jadi muncul lagi rasa tega di hati ini.


" Ada syaratnya bu.

" Sebutkan saja pak, berapa uang?


" Ibu menghina saya, kapan saya tergiur dengan uang? Uang itu sudah ada jalannya bu, tidak dalam kuasa kita.

 " Jadi apa dong pak? “ bantu saya. Wajah cantik memelas ini makin menggemaskan.


" Saya sangat mau membantu ibu, siapa yang tega melihat wanita cantik memelas begini? “ tapi yang kita lindungi itu koruptor bu, “ apa ibu tidak sadar?

" Saya tidak ada pilihan pak, keluarga saya sangat miskin, mereka ingin sekali menikmati kemewahan yang tidak pernah berani mereka bayangkan. “ Saya ingin sekali mereka merasakan itu.


" Termasuk dengan menjual tubuh ibu?

" Bapak!?


" Saya pernah intip kalian di ruangan, waktu itu pakai baju ungu.

" Tolong di jaga rahasia ini pak, kasihan saya, ini semua demi keluarga saya.


" Ibu ini pahlawan dong? “ semakin tertarik saya melihat ibu.

" Jadi bagaimana pak?


" Saya minta seperti yang di ruangan bos itu.

" Bapak!? wajah Nova merah menahan amarah, “ saya tidak menyangka bapak meminta itu, diantara semua pegawai? “ bapak adalah pegawai yang saya hormati.


" Apa ibu mengerti idealisme?

" Saya mengerti pak, tapi hati saya lemah kalau melihat adik - adik dan kedua orang tua saya, baiklah kalau permintaan bapak saya amini apa bapak mau mengubah keterangan?


" Aduh, Bu Nova, anda benar - benar seorang pejuang, saya salut, anggap saja permintaan ssaya sudah terlaksana dengan kata " iya ' dari ibu. Saya juga tidak serendah itu memanfaatkan wanita dalam keadaan begini, jujur saya suka ibu tapi kalau tidak ada balasan? tidak ada artinya. “ Permintaan saya yang kedua, ibu segeralah bertobat, keluarga sudah menikmati kemewahan, apa ada yang bertambah dalam diri mereka? yang ada hanya permintaan yang lebih banyak lagi, sama saja ibu memelihara kanker.


" Benar pak, mereka tahunya hanya meminta terus, tidak terfikir sedikitpun akan keadaan saya.

" Saya siap jadi konsultan bagi keluarga ibu, tentu lebih indah kalau ibu mendampingi, orang seperti kami tidak gila uang dan kekuasaan tapi di depan wanita kami seperti ayam sayur.


" Terimakasih banyak pak,' Novasari.

" Sama - sama bu, semoga berhasil.

Sebelum tubuhnya lenyap di balik pintu, dia menoleh lagi ke arahku. Benar - benar cantik anak ini. 

" Benar bapak suka saya saya?

" Benar!


" Setelah tahu betapa hinanya saya masih mau?

" Kalau anda bertobat dan mau hidup apa adanya seperti kami, saya masih mau, tapi kalau dengan gaya hidup sekarang? Saya tidak mampu membiayai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar