Jumat, 26 Juli 2019

penjilat salah jilat

Kabar rolling jabatan membuat sebagian orang senang ada pula yang sedih. Dengan slogan melayani rakyat, ada yang senang ada yang sedih? sesuatu yang ganjil. " Menjadi pelayan kok berebut?

" Tenang saja, kamu akan dapat jabatan itu.
" Saya sudah cukup tenang pak, saya percaya kepada bapak. Pejabat yang di lantik sudah ada pak, apa lagi yang mau saya tunggu?

" Kamu tenang saja, akan kita buat dia jatuh. " Kamu siapkan sedikit biaya lagi agar dia jatuh di mata pimpinan, baru kamu masuk.
" Dengan cara apa pak?

" Kita akan cari peluanganya.

Pak Hamdan adalah pejabat kaya karena korupsi, semua uang yang ada dia sikat habis, baik dari negara, dari pungli, maupun jatah anak buah, semua dia sikat habis. Kemudian memberi ke Pak Jacky atasannya untuk mendapatkan jabatan yang lebih strategis, lebih basah. Ternyata jabatan yang dinanti sudah di ambil orang lain. Uang sebanyak 2 milyar hasil sikut sana sikt sini, sudah di setorkan ke Pak Jacky, kabarnya uang itu di bagi - bagi kepada pejabat yang berkompeten meloloskan Hamdan untuk jabatan itu. Ternyata jabatan tidak dapat, uang juga tidak bisa kembali. 

Sudah tidak terkira rakyat yang sakit hati karena di peras oleh Hamdan, belum lagi jatah anak buah dari negara dia sikat juga demi memenuhi pundi - pundi uang yang akan dia nikmati dan sebagian untuk disetorkan kepada atasannya. Banyak orang sakit hati, tapi dia juga tidak luput dari sakit hati yang sangat mendalam. Uang yang dia kumpulkan bertahun tahun, hilang begitu saja, tanpa bisa di minta lagi. Kalau meminta? berarti tidak loyal, itu akan membuat situasi lebih buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar