Sabtu, 02 Februari 2019

Bang Jacky



" Kring....!!..Selamat malam pak, malam, apa kabar pak ? baik pak, begini pak saya minta dua kamar suite presiden, bisa gak pak ? bisa pak, kapan mau di bayar pak, tunai atau rekening ? hehe..maaf sebelumnya ni pak..saya tidak punya uang, mau minta kebijakan bapak sajalah.
Maksudnya pak ?,' tanya manajer pura - pura bingung, padahal dia hafal sekali sikap aparat negara di negara ini, suka sekali minta - minta.
Tolong kasih kebijakannya aja pak,' pinta pejabat polisi.
Maksud bapak tidak bayar begitu ?,' kata manager.
Hehe..maaf pak minta kebijaksanaan bapaklah, kira - kira begitulah maksudnya pak.
Maaf pak sepertinya tidak bisa kami penuhi, kalau discount 10 % bisalah kami beri,' kata manajer ketus.
Oh begitu pak ? baiklah kalau begitu pak, terimakasih ya,' kata pak Hendri.
Sama - sama pak,' jawab manajer.

Bapak kepala polisi meminta bantuan kamar gratis kepada manajer hotel tapi di tolak oleh manajer hotel. Dengan nada ketus, di negeri ini tidak baik bicara begitu ketus kepada pejabat negara yang gila hormat dan gila uang. Itu bisa jadi malapetaka. Sebenarnya mereka pelayan rakyat, tapi mental mereka tidak mental pelayan tapi mental raja yang ingin dilayani.Rakyat pun tahu itu, jangan sembrono kepada mereka kalau tidak ingin di permainkan tangan berkuasa milik mereka.

Kriing..Selamat pagi bang, siap komandan, ada perintah ?,' kata suara di seberang sana, begini bang, saya minta dua kamar presiden suite ke manajer hotel cempaka di tolak bang, kesel bener saya, terus apa yang bisa saya bantu pak komandan ?, tolong abang kondisikan dulu hotel cempaka bang, siap komandan.
Kenapa kalian begitu Jon ?,' pak komandan polisi minta kamar kok tidak dikasih ?, minta juga berlebihan bang, masak minta dua kamar suite presiden, itu kan 20 juta bang, terus tidak bisa kalian kasih solusi ? tidak diizinkan oleh pempinan bang, bilang sama pimpinan hotel saya Jacky yang minta tolong, baik bang, sambil menjauh membuka handphonenya, Jacky kepala preman daerah ini memandangi seluruh ruangan lux itu sambil menghisap rokoknya, tidak perduli itu ruangan " no smoking ", buss...busss..kepulan asap rokoknya mengisi ruangan lux itu, maaf bang..lama menunggu..manajer mendekati Jacky..pimpinan kirim salam sama abang, tapi maaf permintaan abang tidak bisa dipenuhi katanya bang, 
Oh begitu ? baiklah salam balik ke beliau, saya pamit dulu,' kata Bang Jacky.
Tidak makan minum dulu bang ?,' tanya manajer. 
Tidak usah, di rumah juga ada makanan dan minuman,' kata Jacky dingin.
Ciit..mobil ketua Jacky mengerem tepat di depan kedai tuak langganannya..
Eh bang Jack, ' kata anak muda yang sedang minum tuak, minum bang, minum bang, mereka bergantian mengajak minum abang ketua Jacky, iya iya..sahut Jacky, sudah lama kalian ? sudah bang, abang darimana ? dari hotel cempaka, perlu kamar dua, pelit bener mereka sekarang, belum tahu saya kali, jadi tidak dikasih bang ? tidak, jadi kita apakan bang ? sepertinya kita kasih pelajaran dulu malam ini, siap bang,' jawab mereka serentak. Gruk..gruk..gelas demi gelas mereka habiskan tidak bersisa, perlahan mereka menaiki sepeda motor menuju hotel cempaka, hoi..hoi...teriak merek di lobi hotel cempaka, ada kamar gak ?!.ada kamar gak ?!, reseptionis pergi menjauh karena tahu siapa yang datang, pembuat onar !, tamu -  tamu gelisah masuk kamar dan menelepon polisi, pimpinan hotel tidak berani menelpon kepala polisi, karena tidak enak hati habis menolak permintaan bapak kepala polisi, dua kamar president suite, tapi tidak kehilangan akal menelpon kepala polisi pusat, pak ini ada yang bikin onar di hotel kita, polisi belum datang.

Hendri !..kamu ngapain aja ? kirim anak buahmu ke hotel cempaka, sekarang ! tangkap pelakunya ! siap pak !,' jawab pak Hendri kepala polisi daerah. Dia pun mengirim anak buahnya merapat ke hotel cempaka, anak buah yang tahu hubungan dekat kepala dengan ketua Jacky hanya berpura pura saja patroli ke hotel cempaka, sudah ! sudah kalian pulang,' himbau petugas patroli, pimpinam hotel tidak puas, meminta para perusuh harus ditangkap, ' menelpon kepala pusat,
Hendri..!!..tangkap pelakunya..perintah kepala pusat lagi.
Siap pak !,' jawab pak Hendri gugup.
Tangkap pelakunya ! Telepon Hendri ke anak buahnya. Bang...jangan bawa nama saya,' pinta Hendri ke Jacky..baik komandan kata Jacky.
Satu persatu pelaku dibawa ke mobil patroli, mana ketua ?,' tanya petugas patroli, saya di sini !,' kata Jacky muncul dari sudut hotel, dia memang berani bertanggung jawab atas kelakuan anak buahnya hal itu yang membuat anak buahnya sangat berani bermasalah kalau diperintah Jacky, ini anggota saya, lepaskan saja !, bawa saja saya ! repot kalian ngasih makan mereka nanti, pemeriksaan malam itu berlangsung maraton karena ada tekanan dari kepala polisi pusat. 
" Tolong jaga nama saya bang,' pinta Hendri kepada Jacky, terus bagaimana nanti selanjutnya komandan ? tanya Jacky, kita fikirkan yang terbaik bang,' jawab Hendri, Jacky menelpon koneksinya di koporasi kelapa sawit dimana pemilik hotel juga anggota koporasi kelapa sawit, sudah Li maafkan saja, dia orang kita juga, mungkin salah faham aja ini, iya pak, kami tahu dia siapa, dia ada prioritas kok di hotel kita, tapi jangan minta berlebihan begitu, minta dua kamar presiden suite lagi, dia kan sudah kita beri kamar tetap, ya sudahlah maafkan saja, saya mewakili untuk minta maaf ya, baik pak, kalau bapak yang meminta bagaimana mungkin saya bisa menolak.

Banyak anak remaja kehilangan masa depan kami tampung di sini, karena kurangnya keperdulian negara kepada mereka. Disini kami membuat mereka merasa diri mereka lebih berharga. Di sini mereka punya jati diri ; anak buah ketua pemuda. Hanya anak kehilangan arah masa depan yang sudi mampir ke sini, maling, tukang ribut, merasa ada tempat disini. Anak - anak mapan dari keluarga baik - baik tidak akan sudi mampir ke sini karena rumah mereka sudah cukup nyaman. Seharusnya ini adalah tugas negara untuk membimbing mereka, menyalurkan bakat mereka. Tapi pemerintah korup tidak ada perduli dengan mereka, pemerintah akan tampil sok pahlawan, sok perduli kalau ada anak remaja yang berprestasi di sorot media, seolah ini hasil bimbingan mereka.
Semua hal buruk itu menjadi simbol kami,' bapak dari semua bajingan di daerah ini. Kami tidak munafik kalau mendapat keuntungan dari mereka. Habis mencuri mereka beri kami uang, habis memeras orang mereka beri kami uang. Adapun dari mereka ditangkap polisi semata mata sudah kurang ajar kepada kami, tidak mau setor uang haram lagi, di luar banyak mulut merasa hebat. Suka melanggar etika, seperti arogan, melawan aparat negara, suka kasar dan brutal yang tidak ada untungnya. Kami izinkan mereka kasar, brutal, kalau ada kepentingan bisnis disana. Padahal semua tahu dia bisa banyak mulut di luar semata mata orang tahu siapa bapaknya,' saya. Penangkapan itu juga bagus untuk menunjukkan citra teman - teman polisi kita tidak abai pada tugasnya. Karena selama ini banyak di serang media karena maraknya judi dan narkoba. Kami tangan kiri penguasa resmi yang bermental korup, baik itu, eksekutif, legislatif, polisi, dll. Tangan kiri ? ya tangan kiri untuk cebok gitu, tapi kalau tidak ada cebok bisa dibayangkan betapa kacaunya.
Seorang oknum pejabat polisi kurang diperhatikan pelayanannya di hotel berbintang, dia marah dan menelpon kami untuk membuat aksi teror di lobby hotel. Mau tidak mau pemilik hotel menelpon polisi, di saat begitulah kesempatan pejabat polisi menunjukkan betapa pemilik htel harus berbaiki baik sama dia. Kebijakan korup pejabat eksekutif di demo rakyat ? kami juga yang turun tangan mengertak para pemimpin demo. Kalau tidak berhasil terpaksa kami suap. Pejabat publik bisa tampil manis di depan publik sedangkan kami bagaikan tong sampah di mata masyarakat. Padahal wajah manis mereka adalah hasil kerja kotor kami. Tentu setiap urusan kami ke negara juga akan dipermudah bagi mereka, judi, prostitusi, pemerasan yang dilakukan anggota seolah olah tidak diketahui oleh mereka.
Kalau kami penjahat mereka orang baik, padahal kami ada karena mental korup mereka yang ingin lebih kaya lagi dari yang sudah ada, dengan gaji dan tunjangan jabatannya saja mereka sudah cukup kaya. Tapi mulut tamak mereka tidak pernah puas dan berharap uang lain dari kerjasama kami. Mereka beri kami proyek negara tapi mereka minta 20 persen di awal, kalau proyek gagal mudah saja mereka menyalahkan kami. Media massa yang cerewet urusan kami, penegak hukum yang korup kami suap, dan kalau sudah kacau sekali tinggal kami angkat kaki alias buron.

Bang, aku mau bertemu kata Tuti stri pejabat tinggi daerah, baik bu, dimana kita bertemu ?,' tanya Jacky, di hotel Cempaka saja bang, tapi jangan bawa orang lain , ini empat mata saja bang, baik bu, aku minta abang singkirkan gadis ini, sambil menyodorkan foto seoran gadis cantik, ini uangnya, dia kurang ajar sekali bang, suka dekati bapak, baik bu,' sahut Jacky. Gadis malam suka mesum dengan pejabat istri pejabat tidak suka dan menyewa Jacky. Diskusi dengan pengcara tidak membuahkan hasil yang memuasakn. Lapor polisi, bapak pejabat malah akan marah dan menceraikan istrinya, karena lapor polisi akan membuka aib bapak pejabat. Jacky cs adalah solusi tepat. Tapi Jacky bukan pria sadis tanpa perasaan, dia dekati gadis itu dan meminta pindah alamat, jaga jarak, atau harus dibunuh. Baik bang, ' kata gadis itu, karena tahu siapa yang meminta.

" Kenapa sih bapak pejabat iu masih cari gadis lain ? bu Tuti cukup cantik dan baik kelihatnnya,' guman Jacky kepada temannya, akibat banyak uang tu bang, uang panas lagi, jadi bawaannya gragas terus karena uang haram itu kan bagai bara api setan bang,' kata teman,
Bisa pula kau ini, tapi masuk akal,' kata Jacky. Sebenarnya mereka pejabat negara ini kan harus jadi contoh yang baik, tapi orang tidak faham juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar