Rabu, 13 Februari 2019

Pertapa






   Begitu banyak kekacauan di depan mata dia, membuat dia lelah lalu pergi bertapa dan mendapat kekuatan spiritual. Lalu kembali ke lingkungannya dan mengajak gaya hidup baru yang lebih berspiritual. Banyak yang akhirnya setuju namun banyak juga yang merasa terganggu dengan harmoni kehidupan yang mereka bangun bersama spiritualis yang baru. Karena spiritual yang baru ini mengurangi hak mereka dalam menindas yang lemah, yang mana itu hal yang paling mereka sukai. Sejak kembalinya sang guru spiritual, mengedepankan ajarannya, membuat harta - harta para pedagang seolah tidak ada arti.

 Mereka bisa menggaji atau bahkan tidak menggaji para pekerja mereka, para pekerja mau pergi ? Tidak ada pilihan, karena mereka para pedagang kaya sepakat membuat jumlah gaji bagi pekerja. Jadi mau lari kemana ? Dimana orang bijak ? Lagi mabok diservis oleh para pedagang kaya itu. Dimana para penguasa ? Lagi mabok di meja makan para pedagang kaya itu. Kemana orang lemah harus mengadu ? Tidak ada !. Sebelum guru spiritual ini kembali dari pertapaannya. Dia bagai setetes air di padang gersang. Kenapa beliau mudah diikuti dan dipercaya ? Karena beliau adalah orang kenamaan juga diantara para pedagang dan orang berpengaruh. Hanya saja jiwa dia meronta melihat ketidakadilan ini. Cahaya kebenaran akan selalu datang dia memilih tubuh dan jiwa yang dia sukai. Mendapat anugerahkah sang tubuh itu ? di satu sisi, iya. 

Di sisi lain dia jadi sasaran kemarahan kaum mapan yang tidak suka dengan perubahan pola fikir orang lemah yang biasa mereka perdaya itu. Berbagai upaya dilakukan untuk merubuhkan kekuatan kebenaran yang baru ini, semakin hari semakin banyak saja yang mengikuti. Mulai dari menekan pengikutnya, merusak tatanan, adu domba dengan penguasa mapan adu domba dengan orang bijak peliharaan mereka. Sampai upaya pembunuhan. Sang guru menyadari hal itu lalu pergi mencari tempat baru. Di tempat baru beliau lebih leluada mengembangkan ajarannya dan kekuatan massanya. Sampai tiba massanya untuk kembali ke kota pilihannya dan menekan lawan tanpa perlawanan mengingat besarnya jumlah massa yang dia bawa. Sekian kisah perjuangan spiritual yang punya kemiripan kisah satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar