Novel polisi negeri kodok.
Cerita ini cuma fiktif belaka, adapun cerita dan nama yang sama cuma kebetulan belaka.
Hei bung apa kabar ? Lama tidak ketemu, si Roni mana ? Dia sudah tidak disini lagi dia sudah naik jabatan.
Hebat dong dia ?
Hebat.
Dia memang anak cerdas, rajin, wajar cepat naik jabatan.
Kamu kerja baik kamu tidak pernah dikeluhkan rakyat kok kamu tidak bisa naik pangkat ?
Tidak cukup hanya itu bung.
Terus apalagi ?
Pendekatan personal kepada atasan.
Memberi uang dalam jumlah yang sulit dibayangkan.
Wah..repot sekali ya ?
Begitulah.
Kalau begitu nanti yang suka memeras bisa punya uang untuk menyuap kepala.
Hehehe..
Udah minum aja ribet amat ngurusin urusan pembesar.
Kalau semua rakyat tidak mau perduli apa akhirnya nanti ?
Pasti akan ada solusinya ada perubahannya.
Semua bangsa juga begitu perlu proses dalam perubahan.
Tapi proses itu kan perlu dimulai ?
Iya dong.
Siapa yang akan mulai ?
Nanti akan ada.
Iya ada, saya sendiri ! yang akan memulai.
Tapi saya dengar si Budi bisa naik pangkat dengan kerja baik saja.
Syukurlah ada satu dua bisa begitu. Harapannya mereka akan bekerja baik dan iklas. Hanya saja personil seperti itu tidak banyak. Tapi kita harus optimis bahwa perubahan ke arah yang lebih baik itu pasti hanya masalah waktu itu relatif. Bangsa lain yang sekarang sudah maju tadinya juga mengalami proses jatuh bangun. Dalam sejarah umat manusia sering kali terjadi perubahan melalui orang yang tidak di duga sebelumnya.
Bapak kepala yang baru sangat anti mafia dia tegas dan keras terhadap pelanggaran di dalam institusi kepolisian maupun dia luar. Dia tidak pandang bulu. Dia lulusan terbaik diangkatannya. Mafia kerepotan dibuatnya tidak ada yang bisa menyuap dia, apalagi menekan, mana mungkin negara kalah sama mafia. Mau perang fisik sama polisi ? Kalah sebelum perang itu mah. Tapi mafia selalu punya bakal akal. Pejabat pusat mata duitan. Segepok duit untuk memindahkan bapak kepala yang baru efektif sekali. Bapak kepala pindah sebelum saatnya umumnya mereka menjabat dua tahun. Bapak kepala belum sampai setahun sudah pindah. Ini hanya rotasi biasa kata bapak bagian humas kepada wartawan. Beliau diganti oleh pejabat yang bisa diajak kongkalikong. Beliau akhirnya " parkir " di kantor pusat tanpa jabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar