Kamis, 28 Februari 2019

Setali tiga uang



  Mereka adalah wujud setan di dunia, mereka kejam, sadis, pembunuh. Kamu, kita, keluarga kita, teman - teman kita, jangan mau bekerja sama dengan kelompok itu mereka. Mereka memang sangat kaya dan berkuasa atas negeri ini tapi mereka semua sangat rakus dan tamak. Semua penguasa, tokoh masyarakat, yang dekat dengan mereka adalah musuh kita. Kita harus lawan ! sampai habis karena mereka sangat merusak budaya kita. Pidato bapak ketua berapi api. Lalu bagaimana nanti kita memberi makan rakyat kita pak ? kalau sampai kita nanti berkuasa ? karena semua uang adalah milik mereka. Sangat sulit kita menghindar dari kekuatan perusahaan mereka. Hampir semua rakyat kita hidup dari uang mereka, perusahaan mereka,' kata Abas.
Nanti kita pinjam dari Wan Abud, itu akan lebih baik,' kata bapak ketua.
Bukankah Wan Abud juga rekan bisnis mereka juga pak ?,' tanya Abas.
Tapi rakyat tidak tahu akan hal itu, kamu jangan sok pintar,' tegas pak ketua.
Baik pak,' sahut Abas ketakutan, mengingat wibawa pak ketua yang begitu besar.


    Kamu awasi Abas anak itu terlalu sok pintar,' perintah pak ketua kepada Karim sang algojo yang kuat dan patuh, dia akan membunuh siapa saja kalau diperintah oleh pak ketua. Bahkan membunuh ibunya sekalipun akan dia lakukan kalau diperintah pak ketua, makanya di disebut algojo oleh rekan - rekan satu klub. Tidak ada yang mampu melawan dia secara fisik, perdebatan dengan dia akan berujung pukulan : ko, di wajahmu, Karim sepertinya punya tujuh nyawa, sudah sering kali orang mencoba melawan dia satu lawan satu bahkan satu lawan banyakpun Karim tidak bisa dikalahkan. Profil Karim sangat berbeda jauh dengan profil pak ketua yang terkenal lembut dan penuh kelembutan dan kasih sayang, entah alasan apa yang mebuat pak ketua mau pakai Karim, pak ketua sering memaafkan orang yang menhinanya, tapi Karim tidak akan terima dan akan menyerang orang yang menghina itu, kalau sudah begitu pak ketua diam saja, sambil memarahi Karim dengan lembut, jangan begitu Karim, maafkanlah dia, ' perintah ketua lembut, saya tidak terima ketua !,' teriak Karim, pak ketua pun diam saja lalu mengajak Karim makan dan memberinya sesuatu. Dengan kata lain ini kan ,' sama saja pak ketua setuju dengan Karim ? seharusnya kan dia menghukum Karim ? kalau mengingat semua petuah petuahnya selama ini yang melarang setiap kekerasan seperti yang dilakukan kelompok Budi yang sedang berkuasa sekarang.


Kamu jangan banyak cakap Bas, ' bentak Karim, maksudnya apa pak ? ,' tanya Abas, eh kamu pura - pura tidak tahu lagi,' tegas Karim, ini perintah ketua, bukannya pak ketua mengajarkan kita untuk selalu belajar akan banyak dan berlaku jujur ?,' saya hanya berkata tentang apa yang sudah pak ketua ajarkan, kalau mau pintar harus banyak bertanya, ' kata Abas lagi, kamu memang banyak bacot ya ?,' teriak Karim, sambil mengkepalkan tangannya, kamu lama - lama bikin saya kesal, kamu lama -

Selamat malam yang mulia ketua,' buka Karim, di hadapan bapak ketua yang sedang merenung di ruang kerjanya. Iya, malam duduk Rim, sudah makan malam kamu ?,' tanya ketua, siap, sudah pak, bapak sudah makan ? sudah juga Rim, itu ambil sendiri minuman kamu di rak, baik pak, nanti saja, saya belum haus. Bapak ada waktu untuk bicara pak ?,' tanya Karim. Oh ya..ada, mau bicara apa Rim ? Saya habis bertemu dengan Abas semalam pak, kami bicara panjang, ' kata Karim, ohya..sudah kamu awasi dia ?,' tanya Ketua. Siap sudah pak, tapi ada yang mengganjal saya pak, tentang pinjaman uang ke Wan Abud cs yang nota bene sama saja dengan lawan kita si Ali cs.
Ohya iya memang anak itu banyak bacot ya ? terus apa yang kamu katakan kepada dia ?,' kejar ketua. Seperti yang bapak tugaskan saya minta dia patuh kepada bapak, sebelum dia berhadapan dengan saya pak, bagus ! kamu memang teman saya yang paling setia, itu juga
  
Yang mau saya tekankan kepad Abas : kesetiaan, saya tidak mungkin meminjam uang sama Wan Abud cs, karena akan membuat kita sama saja dengan Budi. Kamu ini, disuruh mengawasi Abas malah terpengaruh dengan Abas, maaf pak,' jawab Karim, Saya hanya menguji kesetiaan dia saja Rim, apakah dia patuh kepada perintah saya ? tapi anak itu baru tahu sedikit saja sudah mau menggurui saya, jadi maksud bapak isu itu tidak benar ? tidak Rim, saya punya rencana yang bagus tidak perlu meminjam uang dengan bunga besar itu. Saya hanya menguji kesetiaan Abas saja. Tapi sekali ini saya tidak akan bicara tentang rencana itu karena nanti akan membuat kalian jadi salah faham satu sama lain. Lihat saja Abas, dia langsung cerita sama kamu apa yang kami bahas. Sebagai orang yang bekerja untuk negara kita tidak boleh mudah membuka pembicaraan kita karena nanti lawan - lawan kita akan mendapat informasi dari kita. Sudah faham kamu Rim ? siap pak, saya faham,' lanjut Karim sambil berdiri ke rak minuman. Kamu lanjutkan saja mengawasi Abas anak itu terlalu polos nanti dia bicara kesana kemari bisa - bisa lawan kita jadi faham situasi rahasia kita. Baik pak, percayakan kepada saya, kalau Abas macam - macam saya yang akan bertindak. Bagus ! bagus ! kamu memang bisa diandalkan,' tutup bapak ketua.

Abas ! sini kamu !,' teriak Karim kepada Abas, ya pak, ada apa ?,' tanya Abas, duduk dulu ! saya mau bicara, saya sudah bicara dengan bapak ketua, rencana meminjam uang sama Wan Abud tidak benar, beliau hanya menguji kesetiaan kamu dalam menerima perintah, ' kata Karim. Jadi rencananya mau minjam uang dari mana ? bapak ketua sudah punya rencana yang jelas tidak akan sama dengan Budi dan Ali. Oh begitu ya, tapi sayang beliau tidak kasih tahu caranya ya ?,' sudahlah Bas ! kamu ikut saja perintah ketua, kamu masih betah bersama kita kan ? masih pak, nah ! kalau begitu ikut saja ! iya pak,' jawab Abas dingin.

Ikut ? ikut saja kayak kerbau di cokok hidung,' bathin Abas, tapi sudahlah tidak ada gunanya berdebat dengan Karim, semoga bapak ketua masih mau bicara dengan saya.

Semakin hari semakin banyak tokoh - tokoh hitam yang bertamu ke ruangan pak ketua, menyatakan dukungan. Abas semakin bingung, kenapa orang - orang ini jadi dekat sama bapak ketua ? bukankah dalam petuah bapak ketua : orang model ini adalah musuh ?. Jangan - jangan bisnis hitam yang akan mendukung biaya pemerintahan bapak ketua nantinya ?,' bathin Abas. Ini akan lebih parah dari Wan Abud atau Ali sekalipun.Tapi sudahlah mungkin saya belum cukup ilmu untuk memahami politik. Karena politik juga tidak bisa dilihat dari luarnya saja, banyak kisi - kisi yang yang harus diungkap. Bapak ketua adalah tokoh yang paling potensial berkuasa tahun ini, dia disenangi banyak fihak, dia jawaban dari kekuasaan yang kacau selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar