Negeri Kodok
Kita adalah negara Kodok dengan segenap rawa – rawa kaya ikan dan lain
lain banyak sekali Babi , Macan , Gajah yang mengganggu negeri ini. Kita para Kodok
di buai cerita hebat di negeri mereka sehingga kita terobsesi jadi seperti
mereka sampai – sampai lupa kalau kita tidak kalah hebat dengan mereka bahkan
mungkin negeri kita lebih hebat buktinya mereka semua sampai di negeri ini
untuk menikmati alam negeri kita. Gajah – gajah menginjak kaki kita agar diam
tentang cerita – cerita mereka yang katanya hebat tanpa bisa bertanya apa – apa
kalau ada yang bicara Macan langsung mengaum sehingga Kodok yang paling besar
saja takut kita lagi di paksa mendengar cerita Gajah di awasi Macan, si Babi
sibuk maling semua makannan kita untung saja Babi rakus ini tidak pandai
mengunyah makanan sehingga ada sedikit berceceran makan untuk kita para Kodok.
Para Kodok juga kalau kompak mah kuat sayangnya pada Kodok ada yang
mengemis perlindungan pada Gajah ada yang pada Macan ada yang mengemis pada
Babi mengemis pada Babi ? yang paling banyak justru karena Babi ini rakus dan
sering mengumpulkan makanan buat diri dia hari dan besok jadi si Kodok – Kodok ini
berlomba menjadi pengurus makanan itu untuk mengantarkan bagian Gajah dan Macan
karena di tengah jalan si Kodok ini
nyicip dikit makanan olahan Babi – Babi ini bahkan si macan yang biasanya benci
Babi ini sering menikmati makanan sajian Babi, si Macam yang tidak mengerti bahasa
Kodok mengangkat wakilnya di antara Kodok paling besar sebagai penerus mandat
bagi Kodok – Kodok yang juga banyak berebut jadi wakil si Macam karena
tempatnya enak sekali di layani oleh Kodok –Kodok bodoh yang lupa rawa ini luas
untuk kamu makan bahkan pergi meninggalkan rawa tengah yang paling rame ini
pergi ke pinggir dimana si Kodok ini hidup merdeka tanpa harus patuh pada wakil
Macam karena Gajah ,Macan ,dan Babi malas juga di pringgir rawa karena di sana
sepi ,pernah sih ada yang pergi ke pinggir si kodok lain di provokasi Babi
karena kalau semua di pinggir akan membuat Babi kehilangan popularitas akan
makanan – makanan itu karena si Babi merasa sangat hebat ketika Kodok – Kodok
berebut makanan dari mulutnya ,kalau semua kodok cari makan di pinggi rawa Babi
– Babi tidak top lagi maka wakil – wakil Macan pun berlarian menyuruh Kodok –
Kodok kembali ke tengah si Gajah diam
saja karena belum faham si Macan juga tidak terlalu pusing hanya karena Babi –
Babi cerita kalau Kodok – Kodok pergi ke pinggir siapa lagi yang akan mengolah
makanan untuk kita. Gajah dan Macan bisa saja pergi ke Negeri lain tapi Kodok –
Kodok pelayan Gajah bilang jangan pak ,
negeri lain sudah ada Gajahnya bapak bisa susah di sana ini pelayan
Gajah takut ke elitan mereka sebagai pelayan Gajah di antara Kodok – Kodok
biasa tidak lagi ada.
Sehingga yang jadi masalah ini bukan Gajah , Macan , tapi Babi yang suka
memprovokasi Gajah dan Macan ,begitu Gajah dan Macam menanyakan pelayannya yang
juga Kodok – Kodok benar pak ,benar pak kata Kodok pelayan ini serentak karena
Gajah dan Macan merasa tamu di rawa ini mereka tahu diri sama kodok – kodok
yang duluan di rawa tapi sayangnya karena mereka hanya kenal sama kodok pelayan
maka yang di tanya kodok pelayan istana saja padahal kodok pelayan sudah di
bisiki si babi dengan sedikit makanan si gajah dan macan mengira ini pelayan
masih kodok yang dulu mereka ambil pertama kali lugu ,rajin , dan beradat.
Sehingga mereka percaya saja omongan kodok pelayan padahal kalau pulang ke
rumah kodok – kodok pelayan ini gayanya sudah kayak Gajah dan macan karena di
lingkungan kampung kodok posisi mereka ini sangat menggiurkan karena mereka
paling gagah di lingkungannya karena tahu info – info hebat yang di buat gajah
dan macan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar