Jumat, 12 Agustus 2016

Kedudukan sosial

                  Kedudukan sosial
   Hampir semua orang ingin duduk di tingkat kedudukan sosial tinggi seperti pejabat utama , pengusaha terkaya , artis ternama , dan sekian banyak ter, ter, lainya sudah sifat umum manusia kita kita cari sebenarnya hanya “ pengakuan “ sesama manusia. Setinggi apapun kedudukan kita sebenarnya hanya sebuah pengakuan sesama manusia di setiap lingkungan sosial kita hanya berbeda yang mengakui saja sesama pejabat saling mengakui kekuasaan masing – masing, pertanyaannya apakah pengakuan ini tetap ada kalau kita tidak lagi menjabat ? saya rasa tidak lagi tapi kalau benar benar bisa bergaul sebagai sesama manusia bisa tetap di hormati. Lebih buruk lagi apabila kekuasaan itu didapat dengan menginjak manusia lain, menindas manusia lain, menipu sebagian manusia lain demi pengakuan manusia juga apakah ini tidak salah ? karena kita ada keyakinan manusia semua berharga baik berkuasa atau tidak dia tetap manusia yang punya mata dalam menilai manusia lain.  Mereka juga punya anak – anak yang kemudian hari akan dewasa dan  meraih masa depannya dan bisa juga berkuasa lebih buruk kalau dia dendam tentu tidak baik bagi kedamaian bersama. Lalu bagaimana sebaiknya ? intinya kan pengakuan sosial ? sebaiknya berkomunikasi sehat lah dengan teman, keluarga sehingga kita menemukan orang – orang yang punya kesamaan pandangan dan bisa membangun komunikasi sosial yang damai, kreatif dan ini pengakuan sosial yang nyata karena benar – benar lahir dari seleksi sosial berbeda dengan hubungan sadar tanpa adanya kepentingan atau karena kekuasaan belum tentu mereka benar – benar sama pandangan hanya karena ada kepentingan wajib mau tidak mau mereka pura – pura cocok saja pada saat kepentingan itu tidak ada lagi maka bubar juga hubungan pura – pura tadi.                                                 
   Oleh karena itu hindarilah cara – cara salah yang merugikan orang lain “ demi kedudukan sosial ‘ yang berujung hanya pada pengakuan sesama manusia saja hargailah karya Tuhan yaitu manusia – manusia yang juga sama dengan kita ingin di hargai dan tahu menghargai. Tidak salah mencari kedudukan tinggi karena itu proses sosial yang harus di jalani pastilah ada yang diatas ada yang di bawah secara semu itu hanya sifat semu saja karena pada dasarnya tidak ada manusia mau di bawah manusia lain, semua pasti ingin di hargai tinggi jadi kalaupun ada yang manut – manut itu hanya pura – pura saja karena “ terpaksa “ . artinya kalau kedudukan anda hari ini di capai dengan proses alami yang sehat misalnya anda di pilih orang banyak jadi pejabat politik atau organisasi lainnya itulah penghargaan nyata dan pun orang yang terpilih secara sehat adalah orang yang tahu menghargai orang lain yang menjadi amanahnya , manis kan ? ini semua kewajiban sesama manusia karena tidak ada yang mau ditindas kekuasaan , di tipu kekuasaan. Lalu kenapa ada penguasa jahat ? penguasa jahat di dukung orang jahat misalanya menerima amplop saat kampanye juga jadi ini kembali ke kita semua dalam menentukan suasana sosial kita.
    Pada satu perusahaan besar yang mempekerjakan banyak karyawaan akan banyak yang namanya bawahan yang ada kepentingan gaji ke perusahaan agar tetap bisa makan sehari – hari. Bukan berarti mereka patuh dan taat buta kepada pemimpin perusahaaan tapi lebih pada kebutuhan akan gaji atau upah dengan arti lain si pemimpin perusahaan tidak usah terlalu besar kepala merasa dia penguasa tapi bisa di sebut penguasa sementara di atas perut lapar dan bawahan juga bukan patuh pada pemimpin perusahaan tapi lebih patuh kepada kebutuhan perut. Bayangkan kalau si karyawan tiba – tiba mendapat uang banyak dari warisan orang tua atau lotre bisa di pastikan dia akan meninggalkan perusahaan tersebut dan si boss perusahaan. Kesimpulannya perjuangan pemimpin perusahaan untuk kedudukan sosial yang “ merasa “ berkuasa ata kehidupan orang – orang sebenarnya hanya perasaan dia saja karena bawahan bukan patuh pada dia tapi pada uang apalagi kalau uang itu juga uang pinjaman dari bank. Lalu apa yang salah dengan mendirikan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar