Kedudukan
sosial
Hampir semua orang ingin duduk di tingkat kedudukan sosial tinggi
seperti pejabat utama , pengusaha terkaya , artis ternama , dan sekian banyak
ter, ter, lainya sudah sifat umum manusia kita kita cari sebenarnya hanya “ pengakuan “ sesama manusia. Setinggi
apapun kedudukan kita sebenarnya hanya sebuah pengakuan sesama manusia di
setiap lingkungan sosial kita hanya berbeda yang mengakui saja sesama pejabat
saling mengakui kekuasaan masing – masing, pertanyaannya apakah pengakuan ini
tetap ada kalau kita tidak lagi menjabat ? saya rasa tidak lagi tapi kalau
benar benar bisa bergaul sebagai sesama manusia bisa tetap di hormati. Lebih
buruk lagi apabila kekuasaan itu didapat dengan menginjak manusia lain, menindas
manusia lain, menipu sebagian manusia lain demi pengakuan manusia juga apakah
ini tidak salah ? karena kita ada keyakinan manusia semua berharga baik
berkuasa atau tidak dia tetap manusia yang punya mata dalam menilai manusia
lain. Mereka juga punya anak – anak yang
kemudian hari akan dewasa dan meraih
masa depannya dan bisa juga berkuasa lebih buruk kalau dia dendam tentu tidak
baik bagi kedamaian bersama. Lalu bagaimana sebaiknya ? intinya kan pengakuan
sosial ? sebaiknya berkomunikasi sehat lah dengan teman, keluarga sehingga kita
menemukan orang – orang yang punya kesamaan pandangan dan bisa membangun
komunikasi sosial yang damai, kreatif dan ini pengakuan sosial yang nyata
karena benar – benar lahir dari seleksi sosial berbeda dengan hubungan sadar
tanpa adanya kepentingan atau karena kekuasaan belum tentu mereka benar – benar
sama pandangan hanya karena ada kepentingan wajib mau tidak mau mereka pura –
pura cocok saja pada saat kepentingan itu tidak ada lagi maka bubar juga
hubungan pura – pura tadi.
Oleh karena itu hindarilah cara – cara salah yang merugikan orang lain “
demi kedudukan sosial ‘ yang berujung hanya pada pengakuan sesama manusia saja
hargailah karya Tuhan yaitu manusia – manusia yang juga sama dengan kita ingin
di hargai dan tahu menghargai. Tidak salah mencari kedudukan tinggi karena itu
proses sosial yang harus di jalani pastilah ada yang diatas ada yang di bawah
secara semu itu hanya sifat semu saja karena pada dasarnya tidak ada manusia
mau di bawah manusia lain, semua pasti ingin di hargai tinggi jadi kalaupun ada
yang manut – manut itu hanya pura – pura saja karena “ terpaksa “ . artinya
kalau kedudukan anda hari ini di capai dengan proses alami yang sehat misalnya
anda di pilih orang banyak jadi pejabat politik atau organisasi lainnya itulah
penghargaan nyata dan pun orang yang terpilih secara sehat adalah orang yang
tahu menghargai orang lain yang menjadi amanahnya , manis kan ? ini semua
kewajiban sesama manusia karena tidak ada yang mau ditindas kekuasaan , di tipu
kekuasaan. Lalu kenapa ada penguasa jahat ? penguasa jahat di dukung orang
jahat misalanya menerima amplop saat kampanye juga jadi ini kembali ke kita
semua dalam menentukan suasana sosial kita.
Pada satu
perusahaan besar yang mempekerjakan banyak karyawaan akan banyak yang namanya
bawahan yang ada kepentingan gaji ke perusahaan agar tetap bisa makan sehari –
hari. Bukan berarti mereka patuh dan taat buta kepada pemimpin perusahaaan tapi
lebih pada kebutuhan akan gaji atau upah dengan arti lain si pemimpin
perusahaan tidak usah terlalu besar kepala merasa dia penguasa tapi bisa di
sebut penguasa sementara di atas perut lapar dan bawahan juga bukan patuh pada
pemimpin perusahaan tapi lebih patuh kepada kebutuhan perut. Bayangkan kalau si
karyawan tiba – tiba mendapat uang banyak dari warisan orang tua atau lotre
bisa di pastikan dia akan meninggalkan perusahaan tersebut dan si boss
perusahaan. Kesimpulannya perjuangan pemimpin perusahaan untuk kedudukan sosial
yang “ merasa “ berkuasa ata kehidupan orang – orang sebenarnya hanya perasaan
dia saja karena bawahan bukan patuh pada dia tapi pada uang apalagi kalau uang
itu juga uang pinjaman dari bank. Lalu apa yang salah dengan mendirikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar