Jumat, 12 Agustus 2016

Ksatria bingung

   Ksatria bingung
   Rudiman anggota kstaria hebat gagah perkasa sangat bangga dengan posisi dia sekarang karena orang tuanya ada uang untuk bayar masuk anggota ksatria hebat ini. Rudiman masih polos dan lugu saat itu sehingga ikut saja apa kata orang tuanya dan juga karena di kampungnya belum banyak masuk kstria hebat ini juga karena orang tuanya di hasut orang –orang tidak jelas karena ingin juga terlihat hebat karena tahu sedikit dengan ksatria ini. Mereka bersumpah melindungi rakyat yang rajin bayar pajak untuk gaji para ksatria ini ,Rudiman sebenarnya sangat ingin sekolah tinggi agar bisa di akui sebagai orang pintar namun orang tuanya lebih mengajak Rudiman masuk ksatria hebat ini walau bayar karena dapat kehormatan dan gaji yang cukup.  Tapi karena sayang orang tua Rudiman ikut saja kata orang tua dan katanya nanti masih bisa sekolah tinggi lagi masih ada waktu dan masuk akal bagi Rudiman.
   Rudiman pun di pungut bayaran entah apa lagi alasannya dan Rudiman manut saja lalu minta uang kepada orang tuanya dan orang tuanya pun mengaminkan saja bahwaa ini benar. Ada teman Rudiman yang protes tapi sayup – sayup terdengar pak Sugian ,pak Sugian pun marah dengan suara lantang berteriak jangan kalian kira kami kaya dari uang kecil kalian ini ,uang ini hanya bisa kami belikan kopi saja , dalam hati Rudiman berbicara kamu Cuma beli kopi bapak saya setengah mati cari uang ini bangsat. Di lain hari pak Indra minta beli alat pancing yang bagus ,hadeh apalagi in ? fikir Rudiman , untung pak Roni atasannya bilang tidak ada pungutan apa – apa ya ,jangan mau kasih pada siapapun anak buah saya ,wah pak Roni baik ya , ada teman namanya Dedi terpilih jadi kepala di antara teman – teman Rudiman padahal waktu itu Rudiman yang terpilih karena waajah dedi sedih tidak terpilih maka Rudiman minta pemilihan ulang dan Dedi pun menang ada orang seperti Dedi ini jabatannya sekitar lima belas orang dan mereka sering berkumpul menyamakan suara untuk memungut dari teman – teman Rudiman yang lain sehinga semua info masuk seragam dan teman – teman Rudiman pun sepakat semua untuk membayar karena info di buat seolah benar – benar datang dari kantor pusat. Jangan berharap ada yang berani bertanya ke pusat karena harus melalui Dedi dan koleganya baru ke pusat ini di ketahui di kemudian hari pada saat kolega Dedi bicara dalam suatu curhat. Pada satu ketika ada kenaikan gaji Rudiman dan teman – teman pun senang tapi pada hari gajian malah nombok ,kok jadi begini ? mungkin dengar gaji naik banyak ide – ide baru untuk memotong dan mungkin kebablasan saking banyaknya ide – ide memotong dan yang dapat ke Rudiman dan teman – teman malah menambahi gaji yang naik itu karena kebanyakan ptongan yang tidak dapat di tanggulangi gaji itu ,aneh sekali ya.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar