Ksatria bingung
Rudiman anggota kstaria hebat gagah perkasa sangat bangga dengan posisi
dia sekarang karena orang tuanya ada uang untuk bayar masuk anggota ksatria
hebat ini. Rudiman masih polos dan lugu saat itu sehingga ikut saja apa kata
orang tuanya dan juga karena di kampungnya belum banyak masuk kstria hebat ini
juga karena orang tuanya di hasut orang –orang tidak jelas karena ingin juga
terlihat hebat karena tahu sedikit dengan ksatria ini. Mereka bersumpah
melindungi rakyat yang rajin bayar pajak untuk gaji para ksatria ini ,Rudiman
sebenarnya sangat ingin sekolah tinggi agar bisa di akui sebagai orang pintar
namun orang tuanya lebih mengajak Rudiman masuk ksatria hebat ini walau bayar
karena dapat kehormatan dan gaji yang cukup.
Tapi karena sayang orang tua Rudiman ikut saja kata orang tua dan
katanya nanti masih bisa sekolah tinggi lagi masih ada waktu dan masuk akal
bagi Rudiman.
Rudiman pun di pungut bayaran entah apa lagi alasannya dan Rudiman manut
saja lalu minta uang kepada orang tuanya dan orang tuanya pun mengaminkan saja
bahwaa ini benar. Ada teman Rudiman yang protes tapi sayup – sayup terdengar
pak Sugian ,pak Sugian pun marah dengan suara lantang berteriak jangan kalian
kira kami kaya dari uang kecil kalian ini ,uang ini hanya bisa kami belikan kopi
saja , dalam hati Rudiman berbicara kamu Cuma beli kopi bapak saya setengah
mati cari uang ini bangsat. Di lain hari pak Indra minta beli alat pancing yang
bagus ,hadeh apalagi in ? fikir Rudiman , untung pak Roni atasannya bilang
tidak ada pungutan apa – apa ya ,jangan mau kasih pada siapapun anak buah saya
,wah pak Roni baik ya , ada teman namanya Dedi terpilih jadi kepala di antara
teman – teman Rudiman padahal waktu itu Rudiman yang terpilih karena waajah
dedi sedih tidak terpilih maka Rudiman minta pemilihan ulang dan Dedi pun
menang ada orang seperti Dedi ini jabatannya sekitar lima belas orang dan
mereka sering berkumpul menyamakan suara untuk memungut dari teman – teman
Rudiman yang lain sehinga semua info masuk seragam dan teman – teman Rudiman pun
sepakat semua untuk membayar karena info di buat seolah benar – benar datang
dari kantor pusat. Jangan berharap ada yang berani bertanya ke pusat karena
harus melalui Dedi dan koleganya baru ke pusat ini di ketahui di kemudian hari
pada saat kolega Dedi bicara dalam suatu curhat. Pada satu ketika ada kenaikan
gaji Rudiman dan teman – teman pun senang tapi pada hari gajian malah nombok
,kok jadi begini ? mungkin dengar gaji naik banyak ide – ide baru untuk
memotong dan mungkin kebablasan saking banyaknya ide – ide memotong dan yang
dapat ke Rudiman dan teman – teman malah menambahi gaji yang naik itu karena
kebanyakan ptongan yang tidak dapat di tanggulangi gaji itu ,aneh sekali ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar