Jumat, 12 Agustus 2016

Negeri kodok

   Negeri Kodok
   Kita adalah negara Kodok dengan segenap rawa – rawa kaya ikan dan lain lain banyak sekali Babi , Macan , Gajah yang mengganggu negeri ini. Kita para Kodok di buai cerita hebat di negeri mereka sehingga kita terobsesi jadi seperti mereka sampai – sampai lupa kalau kita tidak kalah hebat dengan mereka bahkan mungkin negeri kita lebih hebat buktinya mereka semua sampai di negeri ini untuk menikmati alam negeri kita. Gajah – gajah menginjak kaki kita agar diam tentang cerita – cerita mereka yang katanya hebat tanpa bisa bertanya apa – apa kalau ada yang bicara Macan langsung mengaum sehingga Kodok yang paling besar saja takut kita lagi di paksa mendengar cerita Gajah di awasi Macan, si Babi sibuk maling semua makannan kita untung saja Babi rakus ini tidak pandai mengunyah makanan sehingga ada sedikit berceceran makan untuk kita para Kodok.
   Para Kodok juga kalau kompak mah kuat sayangnya pada Kodok ada yang mengemis perlindungan pada Gajah ada yang pada Macan ada yang mengemis pada Babi mengemis pada Babi ? yang paling banyak justru karena Babi ini rakus dan sering mengumpulkan makanan buat diri dia hari dan besok jadi si Kodok – Kodok ini berlomba menjadi pengurus makanan itu untuk mengantarkan bagian Gajah dan Macan karena  di tengah jalan si Kodok ini nyicip dikit makanan olahan Babi – Babi ini bahkan si macan yang biasanya benci Babi ini sering menikmati makanan sajian Babi, si Macam yang tidak mengerti bahasa Kodok mengangkat wakilnya di antara Kodok paling besar sebagai penerus mandat bagi Kodok – Kodok yang juga banyak berebut jadi wakil si Macam karena tempatnya enak sekali di layani oleh Kodok –Kodok bodoh yang lupa rawa ini luas untuk kamu makan bahkan pergi meninggalkan rawa tengah yang paling rame ini pergi ke pinggir dimana si Kodok ini hidup merdeka tanpa harus patuh pada wakil Macam karena Gajah ,Macan ,dan Babi malas juga di pringgir rawa karena di sana sepi ,pernah sih ada yang pergi ke pinggir si kodok lain di provokasi Babi karena kalau semua di pinggir akan membuat Babi kehilangan popularitas akan makanan – makanan itu karena si Babi merasa sangat hebat ketika Kodok – Kodok berebut makanan dari mulutnya ,kalau semua kodok cari makan di pinggi rawa Babi – Babi tidak top lagi maka wakil – wakil Macan pun berlarian menyuruh Kodok – Kodok kembali ke tengah  si Gajah diam saja karena belum faham si Macan juga tidak terlalu pusing hanya karena Babi – Babi cerita kalau Kodok – Kodok pergi ke pinggir siapa lagi yang akan mengolah makanan untuk kita. Gajah dan Macan bisa saja pergi ke Negeri lain tapi Kodok – Kodok pelayan Gajah bilang jangan pak ,  negeri lain sudah ada Gajahnya bapak bisa susah di sana ini pelayan Gajah takut ke elitan mereka sebagai pelayan Gajah di antara Kodok – Kodok biasa tidak lagi ada.
   Sehingga yang jadi masalah ini bukan Gajah , Macan , tapi Babi yang suka memprovokasi Gajah dan Macan ,begitu Gajah dan Macam menanyakan pelayannya yang juga Kodok – Kodok benar pak ,benar pak kata Kodok pelayan ini serentak karena Gajah dan Macan merasa tamu di rawa ini mereka tahu diri sama kodok – kodok yang duluan di rawa tapi sayangnya karena mereka hanya kenal sama kodok pelayan maka yang di tanya kodok pelayan istana saja padahal kodok pelayan sudah di bisiki si babi dengan sedikit makanan si gajah dan macan mengira ini pelayan masih kodok yang dulu mereka ambil pertama kali lugu ,rajin , dan beradat. Sehingga mereka percaya saja omongan kodok pelayan padahal kalau pulang ke rumah kodok – kodok pelayan ini gayanya sudah kayak Gajah dan macan karena di lingkungan kampung kodok posisi mereka ini sangat menggiurkan karena mereka paling gagah di lingkungannya karena tahu info – info hebat yang di buat gajah dan ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar