Pertama kali aku kenal kalender bertahun di dinding papan 1984 berwara
hijau di sebelah kanan ruang kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 040471 desa Merdeka
guru pertama yang aku kenal sebagai guru seorang wanita yang mereka panggil bus
Susri. Mengenal pelajaran tambahan dengan 10 soal aku teringat benar sebuah
soal yang semua jawabannya 8 aku ragu kok bisa semua jawaban sama dan tidak mau
mengumpulkan hasil kerja sebelum akhinya kakak sepupu melihat hasil bener kok
tidak ada nilai ? saya tidak yakin ini benar kata saya , ini benar kok kata
kakak sepupu saya , kelemahan terbesar saya tidak percaya diri waaktu itu.
Kalau mau cari kambing hitam lalu di benahi boleh – boleh saja demi riset , aku
melihat ini faktor pendidikan orang tua dan guru – guru di daerah sana suka
bicara pakai suara keras seperti pada umum suku Batak. Pernah sekali waktu di
kutip uang untuk beli bola kasti kata ibu Dahlia dan aku melihat bola itu dia
bawaa dalam palstik transparan pulang ke rumah saat itu berfikir dia mau miliki
secaraa pribadi bola – bola itu. Aku marah dan sore hari kembali ke sekolah dan
membongkar lemari sekolah dan ambil bola – bola sisanya karena aku merasakan
ketidak adilan. Akhirny kami bertiga pun iman , ivan jadi tersangka di depaan
guru – guru yang buka ceramah satu – persatu serta membawa orang tua masing –
masing yang tidak kalah malunya karena kelakuan kami. Saat itu kelas 2 sd apa
yang bisa kami katakan bahkan teman pun saling lempar masalah mendorong kasus
agar menjadikan saya sebagai aktor utama ,saya bilang kami bertiga yang buka
lemari kata mereka hanya saya. Pengadilan tidak fair tanpa hak bicara pun
berlangsung mantap karena penuntut merangkap pengadil tanpa pembela padahal
kami merasakan ketidak adilan. Entah siapa yang memulai isu ketidak adilan ini
sepertinya saya dengan penuh semangat kalau sudah marah uniknya kedua teman
adalah anak – anak terpintar di kelas kami , Iman ranking satu menguasai ilmu
sosial dan ilmu pasti , Ivan lebih kuat ilmu pasti ,saya sendiri kuat di ilmu
sosial. Iman lebih pendiam saat itu ,
Ivan paling mewah dia bahkan sudah bermain juga di umur itu bapaknya politisi
tingkat desa.
Soposurung , Balige pun menjadi
tempat sekolah kedua di kelas dua Smp Danau Toba menjadi pemandangan tetap
setiap hari dan saat itu biasa saja bagi kami yang tinggal disana. Yang aku
ingat ketika Bapak kepala sekolah yang baru Jonggi Tampubolon mendapat
kedudukan baru baru sebagai kepala sekolah SMP Negeri 3 Soposurung teman saya
bernama selamat bilang hebat ya Kepala sekolah kita yang baru ? kepala sekolah
kamu lah itu kalimat bodoh saya waktu itu , pok ,pok bug kepala dan punggung
saya kena gebuk oleh ibu kesenian lupa namanya tapi marganya aku ingat jelas
,Tampubolon juga yang dalam adat batak juga saudara margaku dimana sangat
pantang perempuan dari marga memukul kami anak lelakinya karena dalam adat Batak
anak lelaki adalah bapak dari anak perempuan ,gua gugat juga lo , segala caci
maki di alamatkan ke saya tanpa hak jawab, sebenarnya kalau saya di kasih hak
bicara seperti yang di lakukan manusia beradab ,saat itu saya tidak suka pujian
yang terlalu dini di berikan teman saya Selamat namanya ,karena bagaimana mau
di katakan bagus belum lagi kerja baru saja serah terima dan ini kita baru
bubar dari acara serah terima. Kangen dengan Labuan Hutagaol , Daniel Pardede ,
James Silalahi yang ini spesial karena semarga hehehe tidak lupa anak cewek
mungkin sekarang sudah gendut jadi emak – emak ,Mianto Siahaan ketua kelas yang
cerdas juga cakep , Berliana Simanjuntak , Jenny Sitorus.
Padang Bulan Medan Barat menjadi tempat tinggal berikutnya melanjutkan
SMA situasi lebih baik karena semakin dewasa dan mampu beradaptasi dengan lebih
baik. Hari – hari di mulai dengan panas yang luar biasa tapi membuat kulit
putih bercahaya apalgi di tambah dengan sering latihan Taekwondo maka
perputaran cairanpun lebih cepat. Teman – teman masih mudah di deteksi karena
sudah ada di facebook sebagian dan yang paling di rindukan malah tidak tahu
rimbanya , Dedi Iwan Susanto ketua kelas yang ganteng dan penuh percaya diri
bisa bergitar kami dekat karena arah pulang ke rumah barengan naik angkot
Rahayu. Entah dimana dia kini ? apa sudah meninggal ? atau terpuruk ke dasar
bumi yang paling miskin sehingga tidak ada kabar apa apa dari dia sampai hari
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar