Jumat, 31 Mei 2019

Revolusi oleh anak kandung revolusi



Revolusi dilakukan oleh anak kandung revolusi.

" Saya minta keringanan untuk anak pak, saya tidak sanggup melihat anak saya meregang nyawa di depan regu tembak dan saksikan di seluruh negeri,' Burhan menteri yang paling loyal ke Presiden berkuasa.
" Kamu sudah di beri kesempatan untuk menangani anakmu, tapi kamu tidak bisa, apa kita tunggu negara hancur dulu karena ulah anakmu ?,' Presiden otoriter.

" Saya akan coba lagi pak, kalau tidak bisa juga ? biar aku yang singkirkan dia ke luar negeri,' Burhan.

Banyak kebijakan otoriter sang Presiden di bantu suksesinya oleh Burhan, menjatuhkan kelompok pro demokrasi, dan siapa saja yang melawan kekuasaan Presidennya.

" Ke luar negeri ? dia akan lebih bebas lagi dia menghujat kita, dengan dukungan bangsat - bangsat di sana, mereka bicara demokrasi hanya untuk menekan kita saja. Mereka sendiri menekan negara lain yang berseberangan dengan mereka tanpa menyebut : demokrasi,' Presiden.

Joni dilahirkan di rumah yang penuh kemewahan, karena Burhan bapaknya, pejabat yang sangat kaya, sebagai hadiah dari loyalitasnya kepada Presiden berkuasa yang sudah berkuasa selama 25 tahun. Tanpa ada yang berani bahkan bicara menggantinya, hanya mewacanakan saja tidak ada yang berani. Karena pejabat lain akan ramai - ramai menghadap Presiden untuk " menjatuhkannya ". Kekuasaan yang sudah digenggam puluhan tahun, emnciptakan pengikut yang " takut " kalau bos mereka di ganti ? tentu mereka juga akan ikut diganti, kenikmatan uang yang banyak, kehormatan palsu, sangat sulit untuk dilepaskan. Bahkan ada yang pura - pura menagis kalau pak Presiden bicara pergantian presiden di masa akhir jabatan. " Bapak sudah banyak jasa untuk negeri ini, tidak ada yang layak menggantikan bapak,' katanya dalam tangisan yang terlihat sangat serius. Padahal karena takut kredit rumah mewahnya tidak terbayar hahaha..

Joni mahasiswa semester akhir fakultas hukum, tukang demo, kemewahan tidak membuat dia hilang " kepekaan " akan keadilan yang di bahas mahasiwa hukum. Melihat poisinya sebagai anak dari salah satu menteri terbaik rezim ini membuat kawan - kawan, beberapa tokoh tua yang diam - diam memberi support, karena terbuka bisa jadi malah petaka, seperti nasib tokoh yang sudah tewas, yang paling beruntung di penjara seumur hidup. Ketua forum demokrasi Nusantara yang melibatkan banyak pemuda dari berbagai suku dan agama di negeri ini. Joni semakin mendapat dukungan dan sorotan. Pada awalnya istana cuma melihat ini sebagai lucu lucuan saja, atau nanti juga menginginkan jabatan menteri pemuda, biasalah orang muda,' kata para pejabat itu. Toh nanti ujung - ujungnya membantu popularitas bapaknya saja.

" Kamu mau apa Jon ?,' teriak Burhan.
" Mau perubahan pa, rakyat sudah muak dengan rezim ini,' Joni.

" Tapi yang kamu serang bapak Presiden, tempat papa bertugas ?, kamu mau papa di copot ?
" Sudah saatnya papa bertobat, kembali ke jalan yang benar, yang kita miliki ini semua berasal dari darah dan keringat rakyat pa,' Joni.

" Kamu kira dengan papa di copot, kamu aman ? malah semakin cepat mereka menyingkirkanmu, penjara atau mati,' Burhan.
" Itu resiko saya pa, kalau saya mati ? akan ada yang meneruskan perjuangan ini,' Joni.

" Bagaimana perasaan mama kamu, melihat kamu mati atau dipenjara ?,' Burhan.
" Bagaimana perasaan mama melihat penderitaan rakyat kita akibat ulah mama yang ingin barang - barang mewah ?,' Joni.

" Papa sudah berjanji sama pak Presiden,' mendorong kamu sadar, minimal kuliah ke luar negeri dan diam,' Burhan.
" Tidak bisa pa,' Joni.

" Ini tanah kelahiran saya, saya juga punya tanggung jawab, membangun negeri ini, seperti pidato papa di depan mahasiswa, di depan rakyat,' Joni.
" Itu hanya politik, kamu tidak usah urusin politik dulu, kamu kuliah saja belum lulus, sudah mau menggurui papa,' Burhan.

" Tidak bisa pa, Joni aka terus berjuang memperbaiki negeri ini,' Joni.
" Kamu keluar dari rumah ini, kita tunggu berapa lama kamu bisa hidup di luar sana, pasukan khusus sudah lama mengintai kamu, kalau bukan karena papa ? kamu sudah lama di culik,' Burhan.

" Kita lihat saja pa, sejarah membuktikan, kami bisa menang bisa kalah,' Joni.
" Kamu saya hapus dari daftar warisan saya,' Burhan.

" Warisan harta haram itu pa,' Joni.
" Keluar kamu !,' teriak Burhan.

Joni mengendarai sepeda motornya di jalanan kota yang semakin hari semakin kehilangan gairahnya karena korupsi gila gilaan rezim ini, tidak ada perbaikan di kota. Tiba - tiba sebuah mobil kijang menghalangi jalan Joni, secepat kilat Joni memutar arah sepeda motornya, ke arah berlawanan, hal yang sulit dilakukan oleh obil kijang tersebut. Para aktifis sudah faham sekali resiko perjuangan ini, mati di jalanan, atau penjara sudah di depan mata. Joni sebenarnya tidak pernah mau perduli dengan politik tapi sejak teman - teman di kampus seing memanas manasinya, dia mulai gerah dan menantang teman- teman untuk bergerak melawan. Sejak sumpah pemuda sudah biasa sekali orang muda yang bergerak mendorong perubahan. Di tambah calon mertuanya yang di persulit kariernya oleh penguasa.

" Aku tidak punya uang untuk kuliah Jon, kata Yuli kekasihnya di kantin kampus.
" Kenapa Yul,' Joni kaget, jangankan berhenti kuliah, Yuli ketinggalan satu buku saja ? Joni rela mengkebut sepeda motornya ke rumah Yuli.

" Papa di mutasikan di daerah perbatasan, karena menolak kebijakan atasannya yang sarat korupsi,' Yuli.
" Karena jujur malah di mutasi, sudah gila rezim ini !,' teriak Joni.

Sejak saat itu Joni mulai gerah melihat kekuasaan, di tambah ledekan teman - temannya, " semua pejabat negeri ini banci dan penjilat ! " ini termasuk orang tua Joni. 


Darah yang dia dapat dari ayahnya sebenarnya sama, mau mati demi kekasih hatinya, ayahnya juga melakukan semua itu demi ibunya Joni yang selalu merengek di rendahkan istri orang lain, karena tidak kaya. Demi pilihan hatinya Burhan melakukan apa saja yang penting dapat uang, termasuk menjilat penguasa, menghancurkan orang, demi uang dan jabatan.


“ Jangan buta akan kesalahan yang datang dari orang yang kau cintai,’ pesan guru – guru, tapi hilang begitu saja karena “ cinta buta “ kepada istrinya.
Semangatnya sama, “ demi kekasih hatinya “ Joni juga melakukan hal “ gila “ demi Yuli ; melawan penguasa paling kuat dan lama di negeri ini.
“ Aku takut kehilangan kamu Jon, kalau kamu sayang aku ? “ kamu kuliah saja yang benar, cari kerja dan menikah,’ pinta Yuli.

“ Jadi kamu tidak setuju dengan gerakan kami Yul ?,’ Joni mendelik.
“ Aku setuju Jon, bahkan sangat setuju, tapi aku takut kehilangan kamu, kamu tahu kan mereka bagaimana ?, menggunakan segala cara membungkam lawan politiknya,’ Yuli.
Kedua kekasih itu pergi, meniggalkan seorang mahasiswa di yang duduk dibelakang Yuli, mahasiswa cerdas yang tahu cara mencari keuntungan pribadi. Dia menghadap ke salah satu orang istana,” saya tahu cara membungkam Joni pak, tapi ada harganya,’ Edi mahasiswa picik mungkin calon pengganti Burhan juga nantinya.

“ Teman, teman, kita semakin di awasi, rekan, rekan harus hati – hati, ini semua perjuangan suci, semoga kita dilindungi yang maha kuasa, ini tidak seberapa dibandingkan dengan pendahulu kita yang di bunuh oleh penjajah,’ orasi Joni.
" Teman - teman kita dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, sudah menyatakan siap menggerakkan perubahan dari daerah masing - masing, tapi kita yang di Jawa akan menjadi ukuran keberhasilan, kalau ada diantara kita yang tertangkap, atau mati ? pergerakan akan semakin kendor, atau semakin beringas,' rekan pergerakan menambahkan perkembangan situasi.

Burhan duduk di teras rumah bersama istrinya tercinta yang sudah mendampingi hidupnya selama puluhan tahun lamanya. Istrinya bingung bukan main, membayangkan kemarahn Presiden, atau kematian anaknya.

" Mama sih, mendidik anak kok begitu,' Burhan mulai menyalahkan istrinya.
" Kok mama yang salah sih pa,' Ny Burhan.

" Kan mama yang sering bersama anak - anak, papa kan sibuk kerja,' Burhan.
" Papa sudah bicara sama Presiden ?,' Ny Burhan.

" Sudah ma, tapi bapak mintanya berhenti, sedangkan Joni ngotot tidak mau berhenti dari gerakannya,' Burhan.

" Jadi gimana dong pa, Ny Burhan cemas bukan main, terutama cemas akan gaya hidupnya yang akan hilang dari genggamannya.

" Kita culik Yuli dan meminta Joni menyerah, kalau tidak mau kehilangan kekasihnya,' kepala paskan khusus.
" Sebaiknya kita habisi saya keduanya,' pesan wakil kepala pasukan khusus.

" Oke, kita bergerak sekarang ke rumah Yuli,' Kepala pasukan khusus.
" Kawan - kawan pasang mata yang benar, kita usahakan culik Yuli di tempat sepi, jangan sampai jadi isu nasional,' Wakil kepala pasukan khusus.

Mobil Inova hitam mendadak berhenti di depan Yuli yang baru turun dari angkot yang sedang menuju kampus.


" Masuk !, perintah orang - orang terlatih itu, menutup mulut Yuli dan menarih tubuh langsingnya ke dalam mobil, " Jangan berteriak kalau mau hidup, sekarang telepon Joni agar bertemu di pinggiran kota, dengan wajah ketakutan, Yuli mengambil telepon genggamnya mencari nomor Joni. Tidak lama kemudian, Joni datang dan langsung diseret ke dalam mobil. Untuk terakhir kalinya mereka hidup di dunia. Sejak saat itu tidak ada lagi yang tahu kabar mereka. Demi stabilitas negara, pemuda pemudi terbaik pun harus dihilangkan.

" Burhan, melamun di depan rumahnya, teringat semua orang yang dia singkirkan, dengan cara - cara yang licik, demi kedudukan Presiden, demi kepuasan istrinya yang tidak pernah puas akan harta. Jangan mendukung orang jahat sebelum anda juga jadi korbannya,' pesan orang bijak yang tidak pernah dinggap penting oleh Burhan karena matanya buta oleh cinta kepada istrinya. Walau istrinya tidak sepenuhnya mencintainya, karena uang yang banyak, suami sibuk, dia tergoda selingkuh dengan orang lai. Karena dia begitu yakin, Burhan tidak akan berani menceraikan dia, karena begitu besarnya cinta Burhan padanya, Joni bukan anak kandung Burhan, pantas revolusinya gagal karena dia bukan anak kandung revolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar