Rabu, 27 Maret 2019

Selir nomor wahid


" Huh !, gagal lagi dapat proyek !,' kata wanita muda melempar sepatunya ke pintu.
" Sudah takdir kita ma, kita bukan siapa - siapa, lain waktu kita coba lagi,' kata suami Semok nama wanita ini membesarkan hati istrinya.

Proyek yang mereka incar di Kabupaten tidak bisa mereka raih karena banyaknya fihak - fihak yang menginginkan proyek itu.

"Aku mau keluar dulu pa, cari angin,' kata Semok wanita berbadan sekal, energik, ulet,.
" Iya ma, jangan terlalu malam pulangnya nanti masuk angin,' kata Frangky suaminya,.

" Iya pa, cuma ke rumah Tuti saja ngobrol,' Semok berdiri sambil menyambar kunci mobilnya di dekat pintu.

Dia pedagang tangguh dia memulai bisnis dari pedagang pasar becek sampai sekarang sudah mulai berani mendekati proyek pemerintah yang menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan.
" Aku kesal bener lo Tut, mau minta proyek susah sekali sama pemerintah,' kata Semok sambil menuangkan minuman cointrue dari lemari Tuti.
" Kesal sih kesal say, jangan minuman gua elo embat, bukannya bawa oleh - oleh datang - datang malah marah, kata Tuti menarik kaos oblongnya ke bawah menutupi celana super pendek sekali di pahanya.

" Ya sudahlah, namanya tidak ada rezeki say,' kata Tuti.
" Tapi kalau mereka mudah sekali Tut,' kata Semok.

" Siapa ?,' Tuti,
 " Itu lo ketua ini ketua itu, mudah sekali dapat proyek,' kata Semok.

" Mereka kan punya daya tawar sayang,' kata Tut.
" Maksud kamu bagaimana ?,' kejar Semok.

" Mereka punya sesuatu untuk pak Bupati, bisa suara, bisa berita positif di koran, apa gitu,' kata Tuti, " Oh gitu ya, jadi kita tidak punya tawaran ?, kita juga kan ngasih uang juga buat Bupati ?,' kata Semok.

" Tidak cukup say, kalau bisa elo bantu juga dukungan suara di masyarakat atau di dewan atau berita memuji dia di koran gitu lo say,' kata Tuti lagi.
" Apa yang mau saya kasih Tut ?,' tanya Semok bingung.

" Kasihkan itu lo aja, kali aja pak Bupati mau, hahahahaha...,' kata Tuti bercanda sambil menunjuk selangkangan Semok.
" Ah gila lo, udah turun mesin gini mau dijual ? hahaahahaha...mereka berdua tertawa lebar di temani kebulan asap rokok yang tidak henti - hentinya, dan bau alkohol dari cointrue.

" Atau lebih mudahnya elo main ke tempat cewek gituan, cek harga, minta nomor handphonepnya, bilang," ada bos yang mau pesan, sekali waktu kalau ada kesempatan, elo bisikkan sama pak Bupati, mau cewek gak pak gitu ?, paling banter dia marah tersinggung, elo buru - buru minta maaf cium tangan dia, atau dia mau, jadi deh tu barang.
" Jadi kita nyalurin cewek nakal gitu ?, masak pak Bupati mau begituan ? " tanya Semok.

" Iyalah, laki mana yang tidak mau cewek, ceweknya elo yang bayarin, dia tinggal pakai aja,' kata Tuti.
" Enak amat dia ya,' kata Semok.

" Ya iyalah namanya juga raja, itu aja belum tentu dia mau, tapi kalau dia mau elo bisa dapat proyek, asal jangan dia minta punya elo aja hahahaha...,' berdua ngakak lagi.

Candaan Tuti tidak lagi lucu buat Semok, dia terbayang kalau pak Bupati meminta dia, apa salahnya juga ? toh tidak akan berkurang, dibandingkan uang jutaan yang bakal dia dapat,' bathin dia.

" Papa udah tidur ?,' tanya Semok kepada Frangky, sambil mengganti bajunya dengan baju tidur.
" Eh mama, baru tiduran aja ma, mama minum lagi ya,' tanya Frangky malas malasan.

Di  kamar tidur yang besar itu sebenarnya tersedia semua jenis minuman, tapi diskusi dengan Frangky tidak bisa memberi ide - ide seperti Tuti yang biasa kencan dengan elit penguasa. Ide dia juga jadi elit.
  
" Cuma dikit aja pa, ini lo pa, si Tuti punya ide gila, kita nyalurin cewek buat pak Bupati,' kata Semok.
" Masuk akal sih ma, biasa kok itu, tapi hati - hati nanti pak Bupati gak suka bisa berabe,' jawab Fangky santai.

" Jadi papa setuju,' tanya Semok.
" Iya setuju aja sih ma, namanya juga usaha, udah tidur yok, papa ngantuk,' jawab Frangky.
Jawaban suaminya membuat Semok menemukan ide segar malam ini, bahkan dalam hatinya yang paling dalam, kalaupun dirinya yang diminta pak Bupati juga tidak apa - apa. Toh suaminya tidak perduli juga cara - cara bisnisnya. Frangky lebih suka sibuk di usaha lasnya.

Di masa lalu selir selir raja sering berebut pengaruh dari raja agar anaknya jadi putera mahkota. Keadaan berubah raja digantikan presiden. Tetap saja ada anak istri, keluarga dekat keluarga jauh yang cari - cari kesempatan dalam pengaruh kekuasaan keluarga. Mulai dari proyek, jabatan " basah " di instansi pemerintah. Tujuannya tentu cari uang bukan air untuk basah - basah, bertolak belakang dengan sumpah jabatan yang mengharuskan melayani rakyatnya, itu cukup di bibir saja saat pelantikan. 

Semok bukan penjahat walau banyak kepala dinas, kepala sekolah, yang dia peras dengan ancaman mutasi dari Bupati, menganggap dia jahat, dia hanya pedagang, sebagaimana oknum aparat negara memberi contoh di depan mata dia, semua hanya bisnis, sebagai pebisnis Semok sangat faham cara mencari uantung. 

Pak Bupati sudah termakan umpan wanita yang ditawarkan Semok, hal yang tidak difahami oleh yang pemborong yang lain, mengingat gelar kehormatan agama yang disanding pak Bupati. Para pemain tidak berani menawarkan wanita, karena berdasarkan teori, orang dengan gelar agama tidak akan tertarik wanita. Semok yang begurunya sama Tuti mantan psk papan atas tidak pakai teori tinggi - tinggi cukup naluri alami Tuti saja, yang sudah melihahat banyak pria gelar - gelar kehormatan memesan kehangatan dari Tuti. Pria sebenarnya hanya punya tiga keinginan, harta, tahta, wanita sehebat apapun kata - katanya di depan umum.

Sejak saat itu semua keinginan Semok dengan mudah diamini oleh pak Bupati, proyek, perizinan, mutasi pejabat bisa dikendalikan oleh Semok yang penting pak Bupati bisa senang dengan wanita yang di tawarkan oleh Semok. Sesekali Semok bisa terlihat sexy dan menarik dilahap juga oleh pak Bupati di dalam mobil, dihotel, dimana saja yang dia suka. Pak Bupati punya fisik yang sangat prima, tidak heran dimasa mudanya dia juga tokoh preman yang ditakuti, usia tidak berpengaruh banyak ada fisiknya yang selalu terlihat prima. Di masa lalu juga para raja punya fisik yang kuat itu terlihat dari banyaknya selir yang mereka miliki. Plus keberanian maju ke medan perang untuk memotivasi para hulubalangnya. Akan halnya ibu Bupati yang sudah berumur dan setia mendampingi pak Bupati di masa sulit dulu sudah bosan mendengar perzinahan pak Bupati sehingga tidak pernah lagi ambil pusing dengan selir -selir yang berada di sekitar pak Bupati, yang penting uang belanja barang mewah tidak pernah kurang. 

Tentu itu hal yang sangat mudah bagi pak Bupati yang memilik banyak perusahaan. Hal yang sangat menguntungkan posisi Semok, akan halnya Frangky, suami Semok ? tidak ambil pusing dengan kedekatan istrinya dengan pak Bupati, dia cukup bahagai melihat istrinya bahagia dengan uang yang melinpamh ruah, ada yang bilang,' dia suami bodoh, yang lain bilang,' kamu kan tidak tahu dia cari kepuasaan biologis kemana ? bisa saja dia juga punya yang lebih yahud dari Semok makanya dia diam saja mendengar Semok ada main dengan Bupati. Ragam rumor tentang kelakuan istrinya. Karena semua orang yang melek berita se kabupaten sudah sibuk dengan isu kedetakan Semok dengan Bupati. Para pria bilang,' kita mau kasih apa sama Bupati ? uang ? dia lebih banyak, apa mau kasih badan kita yang bau ini ? " hahahah...tawa mereka, itulah kemenangan wanita, yang penting kita jaga hubungan baik saja dengan Bupati dan Semok jangan sampai kita jadi korban keputusan cinta terlarang mereka seperti Raja Sulaiman yang menghukum mati anaknya karena hasutan selir nomor wahidnya " hahaha...

Sampai tahun milenial ini masih ada pola - pola keji yang dimainkan oleh penguasa. Bukan istri, bukan anak, bukan sanak family. Ini hanya seorang selir katakanlah begitu, istri gelap bisa juga, wanita simpanannnya, resminya dia disebut rekan bisnis. Di era Reformasi ini juga masih ada pejabat yang mengakui adanya rekan bisnis. Secara umum tidak ada ada itu. Karena sesudah duduk berkuasa dia harus melepas semua kedekatan dengan keluarga, pengusaha, utamanya terkait hubungan bisnis, proyek pemerintah. Tapi itu jelas lebih baik daripada dia mengakuinya sebagai: selir. Penguasa model ini juga tidak bisa disalahkan seratus persen, karena rakyat pemilih tidak perduli juga apa kebijakannya nanti, yang penting di saat kampanye " kita peras dia " bathin banyak pemilih. Nanti kalau sudah berkuasa tidak ingat juga kepada rakyat, saking seringnya penguasa melakukan itu.

Kodok kecil patuh sama kodok besar


" Kamu tidak tahu saya ?!,' Katanya membentak. 
" Tidak pak,' kata saya ( dalam hati elo tidak terkenal sih hehe..).

" Kamu akan saya sikat kalau macem - macem,' bentaknya lagi.
" Iya pak,' kata saya ( dalam hati kayak permen nano - nano aja pak bermacam macam rasa ). 

Orang kecil suka geli melihat penguasa sok garang padahal tidak ada wajah garang dia miliki. Pura - pura garang, seperti monyet yang teriak,' saya macan !, saya macan !, lucu kan. Cuma karena tidak punya hak bicara, ya diam saja ketawa geli dalam hati.

" Saya yang di percaya pimpinan menjabat disini, jadi jangan macem - macem sama saya. Saya dipercaya bapak kepala pusat untuk menjabat disini. Banyak pejabat yang kepingin ke sini tapi pimpinan percaya sama saya. ( Halah paling juga bapak kasih uang ke pimpinan, orang hebat mah gak ngaku - ngaku pak ).
" Iya pak,' kata saya juga ( bukannya kita bermacam macam orang pak ? Jadi macam pendapat dan macam gaya lah, atau bapak tidak mampu menampung banyak pendapat ? Apa bapak tidak sering baca ya ? Seharusnya sebagai orang yang dipercaya memimpin banyak orang, bapak tidak usah kaget begitu mendengar banyak pendapat, lah bapak memimpin orang banyak, kalau tidak suka ragam fikiran manusia ? Sebaiknya bapak memimpin sekumpulan kerbau saja pak tidak banyak pendapat dia paling juga; mmmmooooh.. ).

" Saya ini habis duit banyak untuk jabatan ini !,' kata bapak itu lagi.
( waduh ! Bapak kayak pedagang saja ? keluar uang untuk dapat uang, bukannya kita mengabdi untuk rakyat pak ?, katanya dipercaya kok keluar banyak uang ?, bapak pembeli terpercaya kali pak, benar kan dugaan saya, orang ini ngomong dipercaya pimpinan tapi keluar duit ? itu mah,' pembeli yang beruntung pak ).
Semua dalam kurung karena disini dilarang bicara, hanya bapak pejabat saja yang boleh bicara. Dengan bicara banyak dia merasa sudah bekerja keras. Sudah menyalurkan perintah dengan jelas. Anak buah diam dan diam dan semakin bodoh saja tidak pernah diajak berfikir bersama. Karena diskusi dan tukar pendapat bisa membuat saling faham dan cerdas. Besok hari kalau anak buah bodoh dia akan berkata,' kalian tidak ada inisiatif !. Tapi berfikir dan berdiskusi tidak bisa. Kalau nanti anak buah ambil inisiatif dia akan bertanya,' perintah siapa !?.

Semua anak buah diaaaammm...sampai seorang gila menyerang bapak kepala dengan golok ? anak buahnya juga diaammm...

" Cepat ma ! Ini bapak kepala pusat yang beri perintah langsung, kita harus cepat hadir,' kata bapak kepala.
" Memangnya ada acara apa pa ?,' tanya ibu kepala.

" Bapak kepala mengadakan acara selamatan di rumahnya. Kalau kita tidak cepat datang akan kena masalah nantinya karier papa,' kata bapak kepala.
" Iya pa,' jawab ibu sambil pegang - pegang bajunya.

" Si abang belum pulang sekolah jam segini ma ?,' tanya bapak.
" Gak tu pa, dia sering terlambat pulang akhir akhir ini pa,' jawab ibu.

" Aah..itu anak tidak bisa tertib amat ya, gak tahu orang tua lagi sibuk,' kata bapak kepala.
" Mungkin kita perlu bicara sama dia pa,' kata ibu kepala.

" Mana ada waktu ma, mama kan tahu papa sibuk terus akhir akhir ini sejak jabatan strategis ini,' kata bapak kepala.
" Tapi waktu untuk anak juga kan perlu pa ?,' kata ibu.

" Iya, tapi anak - anak mau makan apa ? kalau papa tidak menjabat lagi, Papa harus bisa atur waktu untuk bapak kepala pusat,' kata bapak.
" Si adek mana ?,' tanya bapak.

" Dia juga sering terlambat akhir - akhir ini pa,' kata ibu.
" Aduhhh...!!,' kata bapak.

Kalau di depan anak buah bapak ini kayak macan mau nerkam kodok saja, tapi kalau di depan bapak kepal pusat, sudah seperti kodok melihat macan saja hahaha...
" Kok pemimpin modelnya begitu ya ?,' tanya seorang anak buahnya sambil ngupil.
" Kamu saja yang melihat dia sebagai pemimpin,' kata seorang lagi sambil membenerin resletingnya.

" Jadi apa dong namanya orang dengan jabatan itu ?,' tanya si ngupil.
" Seharusnya memang dia pemimpin, tapi karena proses awal sudah tidak tepat makanya dia tidak tampil sebagai pemimpin. Lebih tepat dia disebut pedagang,' kata si resleting.

" Loh begitu ya ?,' tanya si ngupil.
" Iyalah, dia kan mengandalkan uang untuk membeli jabatan untuk mendapat uang yang lebih banyak. Apa dong namanya kalau bukan pedagang ?,' kata si resleting.

" Iya juga ya,' kata si ngupil.
" Kenapa bisa begitu ? semata mata karena ada perubahan nilai dalam masyarakat kita. Nilai uang dan popularitas menjadi nilai utama, yang seharusnya diatas segalanya adalah moral. Bapak kepala sangat patuh kepada bapak kepala pusat seperti patuh kepada raja.  Tidak melihat salah sebesar apapun yang dilakukan bapak kepala pusat.

Dia memimpin dengan hati sebagai orang dengan kemampuan spiritual tinggi. Orang - orang mau mengikutinya dengan senang hati karena berhasil menemukan hidup bahagia tanpa harta. Sekian lama berlangsung orang - orang masih mau mengikuti. 

Sebelum orang baru datang dengan gaya baru dengan penampilan harta yang sangat wah. Para pengikut mulai melihat gaya baru itu sedangkan bapak pemimpin sosialis tidak mau menunjukkan sikap norak dengan memusuhinya, dia biarkan rakyatnya memilih. Dia tidak mau sok kuasa dalam menentukan arah opini rakyatnya karena di awal kekuasaannya dia hanya memberi contoh lalu diikuti rakyatnya karena setuju. Hari ini ada orang yang mengajak hidup wah membuat rakyatnya berubah pandangan. 

Di tambah anak anak dari rakyatnya yang sudah mulai dewasa dan meminta ini dan itu. Solusinya kita jual aset negara kita kepada pemodal dan biarkan mereka mengolah dengan puas semua kekayaan negara kita itu. Nanti mereka akan memberi uang kompensi sama kita. Kita bisa hidup lebih sejahtera. Dibandingkan sebelumnya.

Bapak pemimpin tidak setuju karena akan membuat kita terjerat utang, memang sekarang kita bisa makmur tapi beberapa generasi yang akan datang kita kembali miskin. Sebaiknya didik dulu anak - anak kita sekarang agar bisa mengelola sendiri hasil alam kita. Nantinya semua utuh untuk kita, ingat anak anak kita akan selalu bertambah jumlahnya. Kita perlu bahan pangan yang banyak.

Pesan bapak pemimpin terdengar garing bagi wajah wajah yang haus akan modernisasi. Yang di dengungkan pemimpin baru yang masih muda penuh harapan dan semangat. Benar saja mereka semua satu suara untuk menggantikan bapak pemimpin yang sudah usang ini dengan bapak pemimpin baru yang menjanjikan kemakmuran yang hebat tanpa cerita terbuka bahwasannya ini utang yang akan ditanggung anak cucu kita di kemudian hari.

Minggu, 24 Maret 2019

kesetiaan cinta dan kesetiaan bisnis

Santi tumbuh dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit membuat postur tubuhnya tidak proporsoinal dengan kata lain kurang gizi walau sebenarnya dia cantik. Kalau melihat hidung, bibir, matanya tapi sayang ekonomi sulit membuat wajah dia terlihat buram. Apalagi dengan pakaian yang dikenakan berharga murah. Santi namanya tinggal di desa tertinggal sesekali dia melihat anak gadis sebayanya lewat naik mobil bagus, dia tatap dingin saja tanpa rasa iri, seolah dia menerima memang beginilah nasib dia di dunia dia bersyukur kalau masih bisa menikmati singkong rebus buatan ibunya minum air gunung tanpa dimasak. 

Anak - anak mahasiswa dari kota melakukan penelitian di desanya. Banyak mahasisa ganteng yang ikut, gadis - gadis desa beraksi tebar pesona, tapi Santi hanya melihat dingin menerima saja nasib bahwa pemuda -pemuda itu bukan miliknya. Bukan kelas sosialnya. Tidak ada terlintas di fikiran Santi untuk kenalan, karena dia sadar nasibnya, sadar takdirnya, bukan sekelas mereka walau secara umur mereka layak sekali berteman. Karena mereka sebaya hanya status sosial yang membuat mereka berbeda. Sampai si Rudi salah satu mahasiswa mencoba menegornya," Hai cewek ! Eh eh..iya ada apa ?," jawab Santi gugup, air yang biasa dipakai mandi mana mbak ?," tanya Rudi, " eh itu tu sebelah sana," jawab Santi, " ohya makasi, kamu kuliah dimana ?," tanya Rudi lagi, " sss saya tidak kuliah, oh, saya," Rudi, kamu ? " SsSanti, oke makasi ya sampai jumpa, " Iiiya jawab Santi gugup. Tatapan mata beradu pandang membuat Santi lebih semangat mengerjakan kerjaan hari ini memasak, membantu ibunya membuat kue, senyum simpul di bibirnya tidak bisa dia sembunyikan terbayang: Rudi , mahasiswa yang energik, ganteng dan pasti anaknya pintar, namun sebagai perempuan sebagai wanita Santi harus tahu diri dia bukan level mereka tapi sebagai wanita muda Santi tidak bisa menghilangkan rasa pubernya begitu saja. Acara tari - tari dalam adat desa dimulai semua hadir kepala desa, orang kaya desa juga hadir di barisan depan tidak ketinggalan anak mahasiswa di baris kedua, sedangkan Santi bersama warga desa lain berdiri dan duduk di seputaran tempat acara, jelas terlihat Santi bukan siapa - siapa di desa dibanding Rudi intelektual muda entah dia di kampus mahasiswa benar atau asal kuliah saja. Giliran mahasiswa dipersilahkan menari oleh pemuka desa cowok cewek mahasiswa pun berpasangan, sial bagi Rudi tidak kebagian cewek tapi dengan sigap matanya melihat ke arah Santi, dug ! Santi gugup bukan main, belum sempat Santi sadar Rudi sudah di depan mata Santi, " ayo San, boleh kan ikut nari tidak ada yang marah ?,' pnta Rudi, " Bbboleh,' jawab Santi, anak muda desa serentak teriak,' uuuuuu... gaya anak muda di desa di kota sama saja suka girang kegirangan tapi sepertinya tidak ada bahasa cemburu karena Santi bukan bintang desa. Mungkin teriakan mereka juga sedikit mengejek karena yang dipilih anak kota kok malah Santi, padahal anak pak lurah anak pak Hamid orang kaya desa juga ada dan cantik, entah kenapa Rudi memilih Santi ? mungkin kebetulan saja Santi yang terlihat matanya. 

Semakin hari semakin mereka dekat membuat hubungan mereka semakin jauh karena kepolosannya Santi menyerahkan semuanya kepada pemuda kota dengan penuh harapan masa depan, tapi bagi Rudi ini hanya pelampiasan nafsu semata mengisi hari - hari di desa tidak ada bayangan apa - apa orang model Santi dijadikan kekasih hatinya. " Asyik bro,, rasanya singkong bakar,' teriak Rudi kepada Jacky teman kuliahnya, " Gila loe Rud kasihan anak orang loe rusak gitu aja," kata Joni, biarin aja dasar aja dia bego suka ama gua, ' kata Rudi cuek, hari - hari selanjutnya Santi terus menjadi benda pemuas nafsu Rudi saja sampai harinya tiba Rudi bersama teman kuliahnya harus kembali ke kota. Santi menangis pilu malam itu mengingat besok pagi mereka akan berpisah Rudi berpura pura sedih saja seolah Rudi juga berat berpisah walau dalam hatinya di kota masih banyak gadis yang harus digarap, " Kamu janji akan kembali ?," tanya Santi, " Iya aku janji," kata Rudi, sambil memeluk setengah hati jauh berbeda dengan pertama kali dia minta sama Santi. Kendaraan Rombonganpun berjalan meninggalkan desa tangis pilu Santi tertahan karena malu sama anak desa, wajah Rudi penuh kepura puraan melepas Santi sampai mobil melepas batas desa Rudi sudah tertawa bercanda dengan teman - teman, bahkan rasa malu kalau dia sampai bahas Santi di depan teman - teman karena bisa dikira menurunkan martabat dia karena ambil hati sama anak desa. 

Hari ganti minggu ganti bulan ganti tahun Santi hanya bisa memendam sakit hati hancur lebur, seorang tua mengajarkan pemuda desa kalau kamu sakit hati luar biasa mintalah di kuatkan sama tuhanmu, maafkanlah dia yang menyakitimu agar sakit hatimu berkurang dan hilang agar kamu tidak bertambah sakit dan merusak urusanmu yang lain. Santi menguping dan mencoba nasehat orang tua itu dan melanjutkan hidupnya didesa seperti biasa, bekerja, berkumpul dengan gadis lain kalau ada warga yang perlu tenaga muda memasak atau bersih - bersih desa bercanda ria menyuci kain bersama gadis - gadis lain bercanda bersama pemuda desa walau Santi sudah mereka anggap kelas dua udah di desa juga kelas dua ditambah pemuda desa tahu hubungan Santi dengan

Rudi membuat kelas sosial Santi turun kelas lagi jadi kelas tiga, karena Santi ditinggalkan di desa tanpa kabar. Dia sudah bekas. Andai tidak ditinggalkan juga cuma kelas dua. Tapi Santi tetap berupaya tegar mengahapi tatapan sinis pemuda desa, Santi berlagak seolah tidak ada apa - apa karena berkat nasehat orang tua desa yang mengajarkan hidup harus iklas dalam segala hal. 

Rudi sudah selesai kuliah dan bekerja layak sebentar lagi akan menikahi gadis kota yang mapan juga masa depan penuh harapan bagi Rudi, bos Rudi sangat mengandalkan Rudi sehingga semakin hari semakin bagus saja posisinya di kantor bahkan bos beri hadiah besar di pernikahan Rudi. Pak Abas nama si bos orangnya baik, cerdas, penuh sikap kebapakan sangat peduli pada semua orang tidak kurang tokoh politik, militer, polisi, jaksa, hakim sangat suka berteman dengan pak Abas kalau berkumpul bersama tokoh masyarakat, pejabat negara, dia selalu terlihat menawan seperti seorang presiden yang sedang berkumpul bersama kabinetnya dia penuh pesona. 

Setiap bulan dia mendatangi kakak perempuannya di desa membawa oleh - oleh yang banyak, tapi selalu juga kakak perempuannya mengundang warga desa untuk menghabiskan oleh - oleg itu, mbak kok selalu begitu kalau dibawain oleh - oleg mbak ?," makasi bas kamu peduli sama mbak tapi yang mbak minta kamu itu jadi orang pintar harus jadi orang baik dari bahasa tubuhmu saja mbak tahu kamu suka main kotor di kota, jangan kamu kira kamu lebih pintar dari mbak waktu kecil kita sering adu pintar kamu kalahkan, iya mbak Abas ngerti jangan keras - keras ngomongnya nanti orang desa dengar Abas kan mau nyalon dewan nanti cari suara kan di desa ini, ah biarin orang desa dengar biar mereka tidak pilih kamu," jawab mbak Sari ketus, kamu udah menikmati banyak hal Bas, sudahlah tinggalkan saja semua itu ! semua semu kamu tidak lihat mbak di desa ini hidup tenang tidak kurang apapun, " Iya mbak tapi keponakan saya Santi apa mau menerima keadaan ini ? Eh mana Santi mbak ? Entar lagi juga pulang Bas, iya kamu benar bas, Santi memang belum bisa menerima keadaan ini mbak lihat dari bahasa tubuhnya, walau dia belum punya bandingan antara hidup sekarang dengan hidup yang kaya harta. 

Mungkin kamu perlu bawa dia jalan - jalan ke kota biar dia bertambah wawasan di kota,' kata mbak Sari, " Iya mbak, tuh Santi pulang, Santi salam om kamu, Abas, " Iya mak, apa kabar om ? " Baik nak, kamu darimana ?,' tanya Abas, " Dari ladang om,' jawab Santi, " Ini makan oleh - oleh dari om, bajunya om tidak tahu lagi ukuran berapa kamu beli sendiri aja ya, ni uangnya !,' kata Abas, " Iya om makasi," sahut Santi, kamu udah punya cowok nak ?," tanya Om Abas, Santi malu nunduk muka merah, om Abas melirik foto di Kamar Santi yang terbuka jendelanya, eh kayaknya om kenal cowok kamu, masak sih om ?," teriak Santi, iya kata Abas mendekati foto di dinding, inikan Rudi ?,' tanya Abas, "Kok om kenal ?,' tanya Santi girang, " Dia kan karyawan om dikantor,' kata Abas lagi, masak sih om ?," kejar Santi, tapi dia mau nikah kok, " lanjut Abas, masak sih om ?," kejar Santi lagi, emang kalian masih ada hubungan ?," tanya om Abas, sejak dia ninggalin desa ini waktu penelitian dulu sampai sekarang tidak ada kabar om, jadi dibilang putus juga belum ada omongan,' kata Santi, loh loh.? " Kok Rudi begitu main - main ama perempuan,' sergah Abas, " Gitulah om,' kata Santi, " Oke kalau begitu nanti om tanya dia, kamu mau ikut ke kota sama om ?,' tanya Abas, " Gaklah om kasihan emak gak ada kawan,' kata Santi, kamu memang anak baik lebih milih di desa nemani mbak daripada ke kota main, ya udah om pulang ya kalau ada masalah kasih kabar om, ' kata omAbas, " Iya om," jawab Santi. 

Pagi itu Abas duduk di ruang kerjanya menyuruh sekretaris memanggil Rudi, tok tok..masuk, pagi pak, pagi, duduk, ada apa pak ? Kamu jadi nikah Rud, jadilah pak semua udah diatur, udah putusin semua cewek kamu ?,' tanya Abas, " Udah dong pak, saya mau serius menikah,' kata Rudi, emang cewek kamu banyak Rud ? ,' tanya Abas, " Banyak pak,' jawab Rudi bangga, " Berapa yang udah kamu cicip perawannya,' tanya Abas lagi, " Ada tiga pak hehee..,'jawab Rudi sambil nunduk, " Santai aja Rud, saya juga dulu begitu, siapa aja yang udah kamu perawananin Rud,'tanya Abas, si Wati, Tina, Santi, udah kamu kasih tahu semua kalau kamu mau nikah ?,' tanya Abas, " Gaklah pak takut mereka ngamuk,' kata Rudi, oh gitu, oke kalau begitu besok kamu saya pecat !,' teriak Abas, " Kok gitu pak ?,' tanya Rudi gugup, Santi itu keponakan saya bangsat !,' teriak Abas, walaupun dia bukan keponakan saya, kamu tetap saya pecat, karena kamu tidak puya kesetiaan, kamu tahu perusahaan ini saya bangun dengan kesetiaan itu adalah prinsip kerja saya teman, kekasih, keluarga adalah kesetiaan, kekuatan kita dari mereka, kamu tidak mengerti itu uang bukan segalanya kesetiaan bisa menjadikan kamu kaya, tapi kekayaan bisa menghancurkan kesetiaan saya kamu tahu mbak Sari ibunya Santi ?,' tanya Abas, " Tahu pak,' jawab Rudi, dia itu lebih cerdas dari saya tapi kesetiaannya pada prinsip membuat dia kuat hidup didesa. Saya janji pak, saya akan menikahi Santi, saya mohon jangan pecat saya,' pinta Rudi, teruscalon istrimu yang sekarang sudah siap - siap menikah ? kamu campakkan begitu saja ? pasti sudah kamu rusak juga,' teriak Abas. Di sangat menyukai bapak, dia pernah bilang begitu, saya rela dia jadi istri muda bapak saja,' pinta Rudi, kamu memang benar - benar marketing handal, ada saja ide kamu dalam tawar menawar,' kata Abas, " Benar pak, saya bisa atur,' kata Rudi. Nanti saja kita bahas itu !, saya lagi tidak mood bicara sama kamu, keluar ruangan saya sekarang !,' bentak Abas.

Maaf pak saya akan menikahi Santi,' jawab Rudi, kamu memang gila duniawi ya Rud, kamu tidak suka Santi tapi demi gajimu kamu rela menikahi Santi walau taruhannya rumah tanggamu akan kacau karena kamu cuma main - main sama Santi, kalau saya sudah mati Santi kamu ceraikan ? Atau kamu keluar dari perusahaan ini Santi kamu ceraikan,'tanya Abas, " Tidak pak, saya yakin kamu akan ceraikan, keluar dari ruangan saya !,' teriak Abas.

cara baik cara buruk

Aku inginkan semua yang kalian inginkan untuk kehormatan tapi dengan cara yang terhormat. Mencari kehormatan dengan cara yang tidak terhormat itu apa namanya ? sandiwara satu babak ? mana mungkin di zaman begini mendapat semua dengan cara terhomat ? bukan hanya di zaman ini, dari zaman dulu juga sudah ada pertarungan prinsip manusia, pertarungan prinsip baik vs prinsip buruk. Keduanya memilki kemungkinan berhasil dan gagal. Cara benar ? berhasil dan gagal sama saja santainya karena dimulai dengan prinsip - prinsip luhur nulia. Cara buruk ? berhasil sombong, gagal bisa gila, karena tidak diiringin sikap luhur tapi nafsu dan ego.

Kamis, 21 Maret 2019

Cinta dipisahkan oleh cinta




" Disini kami berdua mengakhiri hidup kami, mungkin kehadiran kami di dunia ini menganggu kenyamanan banyak orang, mungkin kami tidak layak hidup di dunia ini".

Secarik kertas berteteskan darah dua anak manusia yang dimabuk asmara. " Andi dan Merry ". Tergeletak dipakukan diatas sebuah batu di tepi sebuah jurang yang dalam, jauh dibawah menganga lautan lepas Samudera Hindia. Di duga kuat mereka bunuh diri dan hanyut di bawa laut lepas entah sampai kemana ? yang tinggal yang tangisan kedua belah fihak yang saling menyalahkan, satu sama lain,
" Karena anak kamu ! karena anak kamu ! mereka saling tuding.

Banyak pembahasan ahli nasional maupun ahli local tentang tragedi ini, dari sisi agama, dari sisi sosiologi, seniman, dari sisi hukum. Cinta selalu mengundang banyak orang untuk berpendapat, semua orang merasa terlibat mungkin karena semua orang tahu artinya cinta, tapi kurang memahami bagaimana cinta orang lain.

Tidak ada anak lahir tanpa adanya cinta dari orang tuanya. Beberapa lahir karena nafsu orang dewasa. Tapi orang tua banyak mengkomentari cinta anak - anak dari sisi ego, indentitas, bukan dari sisi cinta. Kalau saya mengkaji cinta dengan cinta tidak akan ada perdebatan, cinta tetap cinta, dia tidak pernah melihat status sosial, suka, agama, ras, kenapa yang lain bisa? mungkin hanya suka.

" Dari sisi agama kami tidak bisa kata ahli agama.
" Dari sisi agama kami juga tidak bisa kata ahli agama lain.
" Kenapa agama yang begitu mengangungkan cinta bisa memisahkan cinta manusia ? tanya seniman.
" Kenapa pula kalian fanatik kata Ateis.


Lirikan mata Andi ke arah Merry selalu tertangkap basah oleh Merry yang duduk di ruang makan kantor mereka di perusahaan keuangan sekala intenasional itu. Keduanya sepertinya sadar ada sesuatu diantara mereka. Merry senyum saja melihat dirinya di lirik oleh Andi karena di dalam hatinya juga ada rasa suka kepada Andi. Tapi di sehari hari terutama menjelang hari besar agama semakin terang akan perbedaan agama yang mereka anut. Karena keduanya aktif menjalankan aktifitas agamanya. Tapi tidak ada rasa saling mencibir karena mereka yakin agama itu kembali ke niat bathin pemeluknya. Sejak Merry memakai jilbab, tidak ragu Andi mengatakan, makin cantik kamu Mer, Merry pun senyum tersipu sipu mendapat pujian dari pria yang menarik hatinya. Begitu juga kalau Andi mau membagi makanannya saat makan siang,

" Makan aja Mer, halal kok, emakku menghargai assistent rumah tangga yang beragama Islam jadi sudah lama tidak masak babi,
" Hehehe... iyalah masak kamu tega kasih makanan yang haram sama aku,' sahut Merry. " Masakan mamak saya Mer, habis belum punya istri jadi makan dari emaklah,' kata Andi.

" Makanya cepat cari !,' kata Merry.
" Gak ada yang mau Mer, mau lamar kamu gak mungkin padahal aku maunya perempuannya kayak kamu,' kata Andi pura - pura cuek.

Merry kikuk mendengarnya sampai tidak bisa berkata apa - apa, mungkin langsung kebayang bagaimana rasanya kalau jadian sama Andi.

" Makanan dimakan ! jangan diliatin aja,' kata Andi yang menyadari gugupnya Merry.
" Iya Ndi, ' jawab Merry pelan.

" Nanti pulang kantor mau kemana Mer ?,' tanya Andi.
" Gak ada Ndi, paling ke mall cuci mata,' jawab Merry.

" Cuci mata kok ke mall ?, cuci mata itu ke laundry bu,' kata Andi.
" Enak aja lo emang aku baju kotor ? kata Merry memukul tangan Andi.

" Aku temani ya,' pinta Andi.
" Emang aku anak kecil harus ditemani ?,' tanya Merry.

" Iyalah, siapa tahu ada yang ganggu kamu kan bisa aku bantu,' kata Andi cuek.
" Bantu apa ?,' tanya Merry.

" Ya
bantu gangguin kamulah hahaha....,' kata Andi." Huuuu....,' kata Merry.

Tidak terasa jam kantor berakhir cepat, kedua pemuda itu sudah berada di mall.

" Kamu pesan apa Ndi ? tanya Merry di pojok cafe mall Skymont lantai dua,
" Kopi aja Mer,' sahut Andi,

"Mmmm..gini, guman keduanya.

" Kamu dulu deh,' kata Andi, jadi lupa Ndi, kamu aja duluan deh, ' kata Merry.
" Aku sebenarnya suka sama kamu Merry,' kata Andi pelan agak mellow norak gitu.

" Hups !,glek,,.,.soda di dalam mulut Merry tercekak, melompat keluar sedikit mendegar kata - kata Andi,
" Ehh kamu..kalau mau ngomong serius kasih aba - aba dulu kek, jadi gak berantakan gini,' kata Merry meraih tissue dari kotaknya.

"Maaf Mer, ' kata Andi.
" Ya udah gak apa - apa, kamu kan tahu situasinya Ndi, sebenarnya aku juga suka sama kamu tapi aku bingung duluan kalau ingat itu, jadi rasanya lebih senang kalau aku berteman sama kamu, aku tidak perlu bingungkan apa -apa, jujur aku senang berada di dekat kamu, entah ini cinta atau apa, yang jelas kalau bukan karena agama kita aku sudah cepat menerima cintamu,' Merry.

"Emang aku bilang cinta ?,' kata Andi cuek.

Wajah cantik Merry merengut melotot, buru - buru Andi merevisi kata - kata.

" Iya Mer maunya menyatakan cinta kok dari tadi, aku juga merasakan persis seperti yang kamu rasakan antara bingung dan senang.

Debat panjang di rumah Merry dan di rumah Andi bagai rapat rancangan uu migas di DPR RI, keras, lantang suara -suara di gaungkan. Tidak mungkin diselesaikan karena kedua keluarga ingin menarik umat baru tanpa mau kehilangan umat sendiri.

Sejak adanya surat pertinggal yang di tinggalkan di batu itu, kedua keluarga bilang,"lebih baik anakku pindah agama saja daripada aku harus kehilangan dia selamanya, padahal dulu orang tua mengancam, "kalau kamu pindah agama kamu bukan lagi anakku. Keluarga Andi mengenal baik Merry sebagai anak baik, perduli kepada sesame warga. Merry tidak kurangnya sedikitpun di mata keluarga Andi. Bahkan sudah dianggap sebagai anak sendiri karena untuk urusan kantor Merry sering mampir ke rumah Andi dan berkomunikasi dengan Merry. Begitu juga sebaliknya.

Sebulan sudah kejadian itu berlangsung tidak ada tanda - tanda ditemukannya, kedua pemuda itu. Hampir setiap hari kedua keluarga itu mendekati garis pantai, menunggu kabar, atau melihat pertanda dari kedua pemuda itu. Rina teman dekat Merry selalu setia menemani mereka dan tidak lupa melaporkan situasinya ke: Merry.

" Mereka sepertinya lebih memilih kamu hidup dan pindah agama daripada hilang selamanya Mer, " kata Rina.
" Kasihan juga mama Rin, pasti dia shock berat kehilangan aku,' kata Merry.

" Tapi dia tidak shock kalau kamu patah hati Mer,' kata Rina.
" Iya sih Rin,' kata Mery.    

Rabu, 20 Maret 2019

Ku kejar kau ke surga



Kuhitung hari demi hari, bulan demi bulan, menunggumu pulang dari perantauan. Tapi yang aku terima adalah surat undanganmu akan menikah dengan yang lain. Sedangkan disini di rantau aku cerita ke semua orang bahwa aku akan,' menikah dengamu. Mendengar kabar itu, ada teman yang tertawa melihatku, ada pula yang teman yang menunjukkan wajah prihatin melihatku. Dimanakah pantasnya wajah ini aku sembunyikan ? wanita lain aku abaikan karena janji kita. Mungkin ini akan mengakhiri semua derita ini. Selamat menikmati hidup baru orang yang pernah mengisi hatiku. Untukkmu Merry. Surat terbuka diikatkan bersama tubuh yang lunglai tergantung di atas langit - langit rumah tua yang tidak terpakai itu, akibat bunuh diri.

Di hari pesta pernikahan yang seharusnya meriah itu Merry menangis sedih karena di hari yang sama orang - orang dikampung sibuk mengurus jenazah Andi Sm mantan pacarnya. Orang - orang yang hadir di pesta mengira itu tangis haru karena menapaki hidup baru.

" Sudah, sudah, suamimu yang akan menjagamu,' kata tamu - tamu yang tidak tahu suasana hati Merry. Beberapa teman yang mengerti tidak bisa berkata apa - apa, karena tahu apa yang terjadi dengan Merry. Calon suaminya yang duduk di sebelahnya menggunakan pakaian adat tidak bisa bekata apa - apa. Sekali waktu dia sempatkan berkata, " Tidak baik menangisi pria lain di depan suami.

Kata - kata itu semakin menusuk hati Merry, tidak ada sikap bijaksana dari suaminya, seharusnya maklum saja lah, toh juga dia sudah resmi menjadi milik Merry dan si Andi Sm juga sudah tiada di dunia ini. Apalagi sampai merebut Merry dari tangannya.

Tamu - tamu sudah pulang, kedua pengantin itu pun memasuki kamarnya, suaminya begitu kesal karena Merry tidak bisa menyembunykan sikap sedihnya. Malam pertama kedua pengantin itu dilalui dengan wajah cemberut.

" Sebagai sesama warga kampung ini seharusnya kita datang melayat bang,' kata Merry.
" Apa kata keluarganya nanti sama kamu dek,' seru suaminya.

" Biar aja orang berkata apa bang, tapi hatiku tidak enak kalau tidak melihat jenazahnya untuk terakhir kalinya,' lanjut Merry.
" Mau malam ini kesana ?,' tanya suaminya,

" Tidak musti malam ini bang, besok juga tidak apa - apa,' sahut Merry.
" Ya sudah kalau itu maumu, kamu sendiri saja ke sana, aku tidak ikut,' kata suaminya kesal.

Merry beranjak dari tempat tidur, meninggalkan suaminya yang lelap dalam tidurnya habis pesta yang melelahkan, Merry berjlan kaki menelusuri jalan kampung yang sudah biasa dia jalani, apalagi jalan dari rumahnya menuju rumah Andi Sm. Sudah berkali kali dia jalani. Anehnya tidak ada orang yang menegur dia, apa mungkin karena Merry terlalu lama di perantauan ? mereka tdak kenal lagi ? tapi Merry kan baru tadi siang melaksanakan acara pernikahan ? bahkan sebagain rias wajahnya belum habis dia hapus karena kelelahan. Sebelum sampai di rumah Andi dia dikejutkan suara yang sangat dia kenal dan menarik tanganya,

" Andi !?,' tanya Merry.
" Iya Mer, ini aku,' sahut Andi.

" Kamu ?,' tanya Merry heran.
" Iya Mer, kita disini bersama lagi,' kata Andi Sm.

" Aku ?,' Merry bingung.
" Rohmu sudah pergi dari tubuhmu Mer,' kata Andi Sm lagi.

" Jadi aku sudah ???,,,,' Merry bingung.
" Iya Mer, kamu minum racun di hari pernikahanmu,' kata Andi Sm.

" Sudahlah, itu memang keinginanku Ndi, aku tidak sudi kamu menderita karena aku, aku mau minta maaf sama kamu tidak sempat lagi, mungkin dengan cara ini aku bisa bertemu kamu lagi Ndi,' kata Merry. Orang tuaku selalu memaksa aku menikah dengan dia. Aku tidak sanggup lagi menolak, karena orang tuaku menekan aku terus terusan, anak tidak tahu diri, anak bodoh, mengharapkan Andi orang kampung miskin, kamu juga tidak pernah mau kirim surat membuat aku semakin bingung,' lanjut Merry.
" Aku kirim surat setiap Minggu Mer, tapi ke alamat kakak kamu yang di Jawa, apa mungkin mereka menerima dan membuangnya,' kata Andi lagi.

" Mereka tega sekali ya Ndi, mereka semua dibutakan harta, bagi mereka harta adalah segalanya, kakak saya jga sering ribut dengan suaminya karena uang yang mau berikan ke keluarga masing - masing,' kata Merry lagi.
" Aku kira juga kamu yang lupa sama aku Mer, aku tidak sanggup hidup tanpa kamu, lebih baik aku mati saja, ' kata Andi.

" Aku juga menyadari cintamu masih ada karena Rina bilang,' ada surat untukku di jenazahmu, hidupku jadi semakin gelap aku kalap, aku juga ingin segera menyusulmu,' Merry.
" Jadi disinilah kita bersama lagi Mer ? Iya Ndi,' kata Merry memeluk erat kekasih hatinya di dunia yang lain. Kalau tidak di dunia di surg nanti kita bersama, kata lagu anak muda yang minum minum sampai pagi mengantarkan pertemuan kedua kekasih itu.

Pagi buta suami Merry teriak, teriak, menangisi tubuh Merry yang sudah kaku di tempat tidur, tangisnya lebih berat kepada biaya pesta yang sudah banyak dia keluarkan. Merry hanya pelengkap hidupnya saja. Tidak terlalu penting bagaimana isi hatinya. Seandainya sikapnya lebih maklum kepada situasi hati Merry mungkin Merry tidak senekat itu. Mungkin dia juga tidak kehilangan banyak uang untuk pesta ini.

Teman chat

Pernikahan kami begitu meriah karena suamiku termasuk orang terpandang dan kaya. Harus juga degan acara adat yang panjang dan biaya tinggi. Sudah pegal tanganku menyalami semua tamu - tamu begitu banyak jumlahnya. Belum lagi dalam adat Batak semua tamu harus menyampaikan pesan - pesan yang panjang. Kalau nanti ada masalah serahkan masalah kalian dalam doa. Begitu kata - kata yang di ulang ulangi semua kelompok keluarga. Sebenarnya disaat bahagia begini tidak usahlah panjang lebar nasehatnya, karena belum terlalu dibutuhkan. Nanti kalau ada masalah di rumah tangga kami apa kalian mau hadir membantu menengahi ? bulan madu begitu indah kami jalani. Namanya juga bulan madu ya cuma sebulan hehe..

Dengan berat hati aku harus menerima keputusan suami menerima tugas di Jawa karena gajinya lebih besar. Sebagai istri yang baik harus menurut kata suami apalagi itu demi keuangan rumah tangga kami. Kepulan suami sekali sebulan sungguh menggetarkan ranjang kami hehe..kangen luar biasa membuat cinta kami begitu hangat. Sejak anak kami lahir suami saya semakin jarang pulang dan kalaupun pulang kehangatannya tidak seperti dulu lagi. Setahun dua tahun situasi ini berjalan, terpaksa aku ajak suami untuk bicara, namun jawabannya sangat cuek. Kepulangannya semakin jarang.

Hati mulai bertanya apakah dia sudah punya istri lagi di Jawa ? tapi hal yang tidak mungkin untuk dipertanyakan ke suami saya. Hanya kemarahan saja yang akan terjadi. Karena dia bersikap seperti raja absolut yang tidak di protes. Apalagi ditambah status sosial kami yang berbeda jauh. Aku hanya perawat di rumah sakit swasta, dia kaya dan memegang kantor besar di Jawa. Uang tidak pernah kekurangan bagi dan keluarga kami. Orang tua saya tidak berani tegas melihat situasi ini karena begitu bangganya jadi besan keluarga terpandamg, tidak masalah bagi mereka kalau saya menderita demi status sosial baru mereka: besan orang terpandang.

Entah sampai kapan akau harus begini ?

Di era media sosial semua bisa berekspresi perasaan pribadi, tanpa aku sadari perasaan sepiku diperhatikan pria lain. Inbox mesra tidak bisa dihindari. Semakin hari semakin mesra. Tapi alangkah malunya aku berkenalan dengan suami orang yang sangat setia kepada istrinya dan tidak mau mengkhianati istrinya. Dia begitu setia barang sekalipun tidak mau bertemu dengaku. Aku sangat malu sebagai seorang sitri dari keluarga terhormat. 

Rabu, 13 Maret 2019

Kamu hanya boneka


" Kelompok itu jangan kamu ganggu ! karena tidak sesuai dengan prinsip kebebasan,' perintah Ben kepala intelijen negara adi kuasa.
" Tapi dia menggangu pemerintahan saya ?,' kata presiden bonekanya.

Presiden yang berkuasa di negara yang baru merdeka tidak bisa berbuat banyak menghadapi negara besar yang menguasainya. Dia seperti boneka yang di mainkan oleh tangan dalang seperti di atas panggung sandiawara. Dia seperti ikan di dalam akuarium yang bisa di atur sesuka hati pemilik akuarium.

" Cukup kamu katakan di media,' kamu tidak sependapat dengan mereka.
" Pemerintahan saya mengakomodir semua kepentingan ekonomi negara anda, bagaimana kalau pemerintahan saya jatuh ? semua aset kalian akan diambil alih mereka. Itu dasar politik mereka.

Dia mengkhawatirkan sebuah kelompok yang mendemo pemerintahannya akhir - akhir ini. Tangan bodohnya hanya tahu membunuh dan membungkam, tanpa mampu berdialog dengan mereka. Kenaikan dia ke tampuk kekuasaan bukan dari diskusi tapi dengan kekuatan senjata. Di tv dia berkata akan mengurus negaranya, tapi sebenarnya itu hanya syahwat berkuasa saja, kekuasaan memang memabukkan. Di tambah istrinnya yang sangat dia cintai, sangat menikmati semua pelayanan terbaik bagi keluarga presiden. Dia akan membunuh siapa saja yang mau merebut itu.

" Tidak akan, kamu hanya paranoid saya, kamu bukan pemimpin kuat, semua yang terjadi di negerimu yang bodoh itu di bawah kontrol kami,' kata Ben.
" Berarti anda sengaja merekayasa mereka ?,' tanya presiden.

Kelompok - kelompok politik di negara itu dibiarkan saling bersaing dan saling jegal, ini memudahkan negara Ben untuk berkuasa atas negara kaya dan lemah itu.

" Tidak !, kami hanya mengikuti kemauan rakyatmu, akan hadir beberapa kelompok lain yang pada akhirnya juga meminta minta dukungan kami, itu harus dibiarkan sebagai negara modern, kamu tidak mungkin berkuasa selamanya,' kata Ben lagi.
" Lalu kenapa kalian larang saya membungkamnya ?.' tanya presiden.

Kalau pemerintah kuat? Ben mendorong oposisi, kalau oposisi kuat? Ben akan mendukung pemerintah.

" Karena tidak sesuai dengan prinsip kebebasan yang kami dengungkan selama ini di dunia internasional. " Kamu memang bangsa terbelakang ! tidak bisa memahami dunia internasional, kamu bisa jadi presiden hanya karena belas kasihan rakyatmu, bukan karena kamampuanmu,' kata Ben.
" Anda menghina saya !, saya dipilih dengan suara mutlak,' kata presiden.

" Kamu memang tidak mengerti apa yang kami maksud, kamu hanya merekayasa opini rakyatmu agar percaya padamu, suatu saat mereka akan faham dan kami tidak mau ikut ikutan membantu aksi bodohmu, kamu hanya tahu jual beli asetmu saja seperti pedagang zaman purba lakukan.
" Pemerintahan kamu korup, orang - orangmu mau ikut kamu karena ingin kaya semata, aktifis idealis tahu kamu tidak becus, dengan adanya gerakan kelompok baru itu merongrong pemerintahan kamu, mereka akan sibuk konsesntrasi membahas itu, tidak ingat lagi untuk untuk mengomentari pemerintahanmu,' kata Ben.

" Saya mengerti sekarang tuan,' kata presiden.
" Kalau kamu bungkam mereka kami akan menekan kamu dengan isu kebebasanm kalau kamu biarkan mereka kami akan mnekanmu dengan isu pembiaran pelanggaran kemanusiaan, kebetulan sekali kami membela mereka kali ini karena sudah lama kami ditekan isu anti mereka,' kata Ben.

" Anda benar - benar memeras saya !,' kata Presiden.
" Kamu kira bagaimana caranya kami menguasai politik dunia ? dengan cinta ? seperti tokoh - tokoh cinta yang kamu buang ? cara mereka akan membuat kita jadi martir, karena itu kami mendukung kamu saat membungkam mereka, apa kamu tidak sama saja dengan kami ? ,' tanya Ben. " Kalau mereka yang berkuasa ? kita semua akan terbuang ke jalanan, apa kamu sanggup melihat istri kamu yang cantik dan manja itu jadi gembel ?.' tanya Ben.

" Tidak tuan, saya sangat mencintai dia, saya rela melenyapkan satu pula di daratan bumi demi dia.
" Bagus !, kamu punya semangat,' kata Ben.

Kepala intel negara adi kuasa berbincang dengan presiden bonekanya,' presiden dari negara dunia ketiga yang kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia bergaji rendah. Negara yang sangat menarik untuk di kuasai. Sumber daya alamnya melimpah, tenaga kerjanya murah, elit politiknya mudah disuap. Elit politiknya berlagak sebagai pemimpin besar dan baju mahal hasih keringat dan darah bangsanya. Mudah sekali mereka melenyapkan nyawa bangsanya demi kursi jabatan dan uang. Kelompok - kelompok politik berkembang dengan ideologi yang lemah, kanan, kiri, tengahm sama saja semua gila uang dan kekuasaan, kalau ada yang idealis ? akan di tekan oleh ketiga kelompok ini.
Kalau tengah yang berkuasa ? Ben dan kelopoknya akan mendekati kanan dan kiri, kalau kiri yang berkuasa Ben dan kelompoknya akan mendekati tengah dan kananm begitu seterusnya, Tujuannya satum negeri ini tidak boleh stabil karena akan menghambat Ben merampok semua kekayaan alamnya. Ada kelpompok politik besar kepala yang di dukung Ben untuk menekan pemerintah, begitu pemerintah berkuasa represif ? Ben akan menekan pemerintah berkuasa dengan isu kemanusiaan. Ada kelompok yang berlebihan menekan pemerintah berkuasa dengan senjata pemberian Ben ? Ben akan mendukung pemerintah berkuasa menegakkan kedaulatannya, kalau tidak mampu ? Ben akan membantu kelompok bersenjata untuk memerdekakan diri dan jadi boneka baru Ben.

Setiap nilai kontrak tambang akan dibagi ke negara dengan jumlah yang sangat sedikit, jauh lebih besar masuk ke kantong pribadi presiden berkuasa. Semua senang semua suka. Rakyat bodoh tidak perduli apa yang terjadi yang penting negara aman, tidak ada lagi kerusuhan. Padahal kerusuhan itu juga dirancang presiden berkuasa bersama tangan - tangan intelnya. Mereka menentukan kapan kerusuhan dimulai kapan diakhiri karena mereka adalah sutradaranya. Rakyat sangat tertekan dengan kerusuhan itu, presiden berkuasa tampil mengamankan, rakyat senang. Kontrak tambang tidak jadi perhatian penting lagi, rakyat tradisional ini juga sangat maklum kalau presiden dan keluarganya harus kaya, karena budaya yang mereka anut. Mereka sangat bangga melihat presiden tampan menawan putra dewata kata mereka. Figur sempurna yang dipercaya bisa membawa negeri aman dan sejahtera, rakyat tidak perlu berfikir banyak karena itu bertentangan dengan adat budaya. Rakyat diam saja, menerima apa yang disuguhkan penguasa, itu artinya rakyat baik. Rakyat yang banyak bicara itu kurang kerjaan, tidak tahu diri.

Presiden berkuasa akan setia mendengar keluhan rakyatnya, meminta rakyat laporkan semua kejahatan yang dialkukan oleh jajarannya, rakyat senang mendengarnya dia presiden jujur, Lima laporan rakyat dia tanggapi satu dan mencopotnya dari jabatannya. Bukan karena laporan korupsi dari  masyarakat saja, tapi juga karena popularitas pejabat bersangkutan, mengalahkan popularitas anak pertama presiden berkuasa. Rakyat senang, anak presiden senang bisa jadi pengganti bapaknya.

Menteri korup menyetorkan uang korupsi kepada anak presiden, untuk membiaya sebuah ormas besar yang sedang mendemo gubernur muda yang sedang naik daun, kita hajar dia sebelum dia mengalahkan popularitas anda. Tidak lupa pak menteri juga membisikkan info ini salah satu wartawan favoritnya. Karena diam - diam pak menteri juga sedang menysun sebuah konspirasi untuk menjatuhkan presiden berkuasa yang berjasa mempopulerkan namanya dengan memberi jabatan menteri. Didepan presiden berkuasa dia selalu cium tangan. Didepan teman - temannya dia berkata, ' dia presiden banci, dia pakai saya untuk menutupi bau busuk kekuasaanhya. Pak Menteri ini berasal dari organisasi agama. Basis massanya dari umat beragama selalu senang mendapat sumbangan uang darinya. Tanpa pernah bertanya ini uang halal atau haram ? kelompok agama yang selalu mencaci maki Ben karena anti pada pada agama mereka. Dia lupa rekan mereka yang jadi menteri ini adalah anak buah dari presiden berkuasa boneka Ben. Dengan kata lain uang yang mereka nikmati di acara pertemuan besar agama adalah uang hasil konspirasi menipu rakyat bersama Ben. Tapi Ben tidak pernah menunjukkan sikap marah saat di demo, karena dalam kalkulasi politik itu adalah keuntungan.

Di satu sisi mereka meminta presiden berkuasa untuk menekan Ben, presiden berkuasa tersudut bagai petinju kena pukul ko, situasi tidak stabil menguntungkan Ben merampok semua kekayaan negeri itu.
" Ini seperti merampok rumah sedang terbakar " mudah sekali.

Setiap ada tokoh baru yang muncul dengan prinsip - prinsip ideal bisa mendapat dukungan rakyat akan menjadi perhatian Ben. Anda mau ikut kami ? atau menantang kami ?,' tanya Ben,

" Saya ikut rakyat saya tuan,' kata Budi idealis muda.
Berarti anda lawan kami, kami akan menggunakan semua kekuatan kami untuk membungkam anda.
Itu resiko yang harus saya hadapi tuan, bagi saya tidak ada bedanya berkuasa atau tidak berkuasa, kaya atau tidak kaya, hidup atau mati sama saja. Mungkin anda yang takut tidak berkuasa lagi karena anda begtu menikmati kekuasaan anda. Seharusnya menjadi penguasa itu beban berat karena memikirkan nasib bnyak orang, mengatur uang banyak orang. Dengan imbalan terhormat. Tapi anda menikmati kekuasaan itu dengan segala hawa nafsu anda. Wajar anda takut tidak berkuasa lagi dan juga takut mati. Bagi saya diam itu juga sama dengan mati, mati rasa akan ketidakadilan yang terjadi tu sama saja saya sudah mati. Kalau saya hidup dan berjuang akan lebih hidup klau sampai mati tidak jauh beda,' jawabnya tanpa ekspresi. Yang pertama saya tekan tentu boneka anda presiden kami. Kasihan sekali dia bakal kerepotan kalau kalian hajar, dia orang lemah. Bisanya pasang wajah kasihan seperti diawal di berkuasa mendapat simpati karena banyak orang kasihan tapi begitu berkuasa dia rampok semua. Kalau kalian bisa berkuasa nanti kami juga akan tetap datang mengajak kerjasama.

" Kerjasama sejajar sebagai negara yang sama - sama berdaulat ?,' tanya Budi.
" Tentu, tapi apakah orang - orangmu mau hidup benar ? tidak korupsi seperti sekarang ?.' tanya Ben.

Akan sangat berat mengingat bangsa kami sudah lama terbiasa memanfaatkan kekuasaan untuk diri sendiri,' kat Budi.

" Baiklah, kami akan melihat sejauh mana anda bisa melangkah, kami tidak merusak negara kalian tapi bangsa kalian yang tidak mau bermain benar, terutama dikalangan istana sendiri yang memulai.

" Bagaimana yang lain tidak mengikuti ?,' kata Ben.
" Kalau kalian semakin besar si presiden boneka itu akan mengerogoti orang - orangmu dari belakang dengan uang dan jabatan,' Ben.

" Pasti akan di lakukan,' kata Budi.

Budi tampil di media seolah didukung oleh negara maju, pengikutnya semakin yakin untuk mengikutinya.

Selasa, 12 Maret 2019

Balas dendam



   Santi anak cerdas, mudah memahami hal – hal hadir didepan dia, kalau bicara mulutnya sangat lincah bagai politisi senior, atlet thai boxing, energik, dan cantik, dia penuh semangat mengejar mimpi menjadi orang hebat sepertinya dia punya peluang besar untuk itu mengingat pribadinya yang nyaris sempurna. Mungkin jalan hidupnya saja yang tidak sempurna berasal dari keluarga biasa – biasa saja bapaknya seorang pegawai negeri yang tidak mendapat posisi “ basah” karena tidak mau menjilat atasannya yang korup. Sehingga si bapak jadi bulan – bulanan atasannya untuk selalu dikerjai dengan memberi beban kerja yang berat tapi semua bisa berhasil dengan baik karena dia memang orang cerdas, giat, tidak salah gen dia yang di turunkan ke Santi. Ibunya juga orang baik rajin ibadah, sederhana, tidak banyak menuntut si bapak kecuali cinta yang penuh itu sudah cukup bagi ibu, tidak heran keluarga hebat ini melahirkan anak hebat seperti Santi. Urusan asmara Santi bukan tipe idola pria tubuhnya lebih mirip pria daripada aduhai seperti umumnya anak muda favorit sekolah, dia lebih mirip atlet Olimpiade yang berwajah dingin.
   Tapi si Roby anak baik suka padanya mereka pacaran sifat Roby juga tidak kalah dinginya dia seperti seorang pemuda marah yang banyak memendam kecewa karena dia suka kritis berfikir, sehingga tidak jarang berbeda pendapat dengan guru maupun teman. Tapi kalau urusan sosial jangan ditanya dia paling duluan menyodorkan tenaga dan fikiran kalau ada masalah sosial di lingkungannya maupun di sekolah. Dengan sifat itulah dia tidak dianggap stress oleh orang – orang sekitar dia seperti pemuda pergerakan dimasa revolusi kemerdekaan tidak heran dia berencana masuk akademi kepolisian. Wajahnya sudah mirip kasat reserse kalau sudah aksi, begitulah hidup mereka semasa sekolah mereka seperti tidak menginjak bumi yang super cuek, pragmatis, mereka seperti putra – putri langit yang diturunkan dewa – dewa.
   Bapak nya Santi pak Udin tidak ada kabar sudah sore begini handphonenya mati, ibunya mulai gelisah karena biasanya dia kasih kabar kalau ada pekerjaan mendadak. Teman – teman sekantornya juga tidak tahu pak Udin kemana. Tidak mungkin menelpon atasannya karena hanya kata – kata menjengkelkan yang akan keluar dari mulutnya tapi karena di dorong rasa cinta yang kuat kepada suami ibunya Santi pun memaksakan diri menelpon. " Selamat malam pak Umar,' kata ibu Santi, ya malam katanya dengan nada angkuhnya, 
" Saya istri pak Udin bawahan bapak sudah malam begini tidak ada kabar, ada kerjaan ya pak ? tidak tahu,” katanya ketus, ya udah pak makasi kalau begitu, malam pak, malam,' tetap ketus. 

   Ibu dan Santi pun melamun di meja makan, Roby pun datang ke rumah Santi sambil nanya, sudah nanya kantornya ? temannya ? ke tempat dia biasa main ? yang itu yang belum Rob, aku mau ajak kamu keliling kota nyari bapak saya khawatir ada apa – apa Rob, ayo kalau begitu,” sahut Roby, kami jalan bu, ya nak hati – hati,” kata ibu. Sudah larut malam mau lapor polisi belum sampai 1 kali 24 jam, ya sudah kita istirahat saja seadanya aja dulu sambil menunggu 24 jam kita lapor polisi, kamu mau tidur di ruang tamu Rob ? tanya ibu, iya bu, hand phone di isi sambil hidup san,” perintah Roby, iya Rob,” kata Santi, sambil pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Matahari pagi sudah masuk ke dalam rumah Santi tersentak bangun liat jam sudah 9.00, dia buru – buru berjlan menuju daapur rupanya ibunya sudah duluan di dapur dengan mata hampa memasak. 
" Pagi bu,' sapa Santi, pagi nak, mata ibu berair, 
sudah ada kabar bu ?,” buka Santi, belum nak, habis sarapan kita ke kantor polisi ya, iya bu,” sahut Santi, ibu punya firasat buruk san, bapakmu banyak dibenci orang – orang yang mau korupsi di kantornya. Mereka sering terhalang bapakmu kalau mau korupsi, ibu khawatir mereka menghabisi bapakmu san, Santi juga berfikir hal yang sama bu.
    Sepulang dari kantor polisi mereka bertiga berputar – putar keliling kota siapa tahu menemukan bapak di jalan satu hal yang sulit di temukan di kota besar ini. Ibu sudah lama membayangkan hal ini san, tapi ibu tidak pernah menyesal, karena kalau pun bapak mau ikut – ikut dengan mereka tidak ada jaminan aman juga san, seperti orang – orang yang muncul di tv itu mereka juga bakal “ ditumbalkan ” atasannya kalau sudah di jerat hukum. Ada supir, ada pegawai rendahan, yang di jadikan tersangka oleh atasannya dengan rekening miliaran satu hal yang semua orang juga merasa aneh kok bisanya pegawai rendahan memiliki rekening sebesar itu. Semua orang tahu berapa gajinya, tapi sepertinya aparat hukum sepertinya buta mata buta hati dengan yakinnya menjadikan mereka tersangka. 

   Padahal kalau sehari – hari mereka juga tidak dapat apa – apa Cuma beberapa juta saja sebagai uang tutup mulut selebihnya di suruh sini di suruh sana. Pulang sampai malam semua urusan harus dia kerjakan atas perintah sampai ulang tahun anak saja mereka tidak sempat hadir, sampai urusan pribadi si bos harus dia urusi. Bahkan ada dulu sampai menangis di ruang sidang memohon atasannya bertanggung jawab tapi si atasan tapi tidak digubris oleh atasannya dengan berpura – pura tegar dan tenang di depan hakim. Jadi ibu tidak bisa bilang apa – apa sama bapakmu memang keadaan sudah kacau sekali ada rencana pindah ke dinas lain tapi belum di tanda tangani bosnya padahal kan seharusnya mereka senang saja bapakmu tidak ada.
    Sepertinya mereka sengaja menunjukkan kehidupan mereka di depan bapakmu bahwa mereka lebih makmur supaya bapakmu sakit hati dan cemburu, kalau bapakmu cemburu tentunya dia sudah ikut. Itulah yang tidak mereka sadari dari manusia model bapakmu semua hal mereka ukur dari materi dimana di agama itu bukan hal yang dianjurkan. Kita di ajarkan hidup sederhana, mensyukuri hidup, dan tidak mengambil hak orang lain karena bapakmu takut bener kalau karmanya nanti ke kamu san. Hal buruk yang kita lakukan suatu saat akan kita tanggung akibatnya baik di dunia secara hukum maupun di akhirat tidak ada yang bisaa lepas dan ibu juga yakin dengan hal itu, di awal kami berumah tangga kami juga mau ikut – ikutan korupsi seperti yang lain. 

   Tapi sejak kamu makin besar dan tumbuh jadi anak cantik dan pintar bapakmu mulai takut kalau ada apa – apa dengan kamu nantinnya lebih baik rasanya dia yang menerima masalah. Daripada harus kamu yang menanggung akibatnya, tapi kalau keadaan begini tetap saja saya ikut menanggung akibatnya bu,” potong Santi, iya san ibu tahu tuhan selalu punya rencana nak, rencana menyakiti saya bu ? tidak san, semua pasti ada hikmahnya,” kata ibu. Kematian akan datang cepat atau lambat itu sudah takdir manusia nak, yang perlu kita lakukan berbuat baik dan menyiapkan diri untuk kematian atau menerima kematian orang – orang yang kita cintai itu sesuatu yang pasti nak, tidak perlu kita tangisi, ibu yakin kamu belum siap, tapi keadaan akan melatihmu siap nak.
  
   Bagi Santi yang masih remaja masalah ini sangat berat walau seribu nasehat dari ibu yang bijaksana ini, agar iklas apapun yang terjadi dengan bapaknya, ini semua rencana tuhan. Santi pun mulai menyelidiki sendiri kasus ini bersama Roby kekasih hatinya yang selalu setia menemani. Hari itu mereka menemui bang togar seorang debt collector binaan bapak dia banyak informasi tentang hal – hal yang terjadi di kota ini dia juga sangat sayang sama bapak. Dulu dimasa dia masih preman kambuhan sering dinasehati bapak sampai dia sudah kerja di perusahaan pembiayaan sebagai debt collector karena bapak tidak punya anak laki dia paling senang kalau dekat anak laki. Maka dia perlakukan semua anak laki seperti anak sendiri sehingga adapun yang tertarik sama Santi jadi urung karena otomatis dia diperlakukan sebagai kakak oleh Santi. Oke san, abang bantu sekuat tenaga apa yang bisa abang lakukan kata bang Togar dia seperti bapak kandungku di kota ini aku tidak punya keluarga kalian lah keluargaku, makasi bang,’ kata Santi, kami pulang dulu ya bang, iya dek,” sahut Togar.
   Kalau sampai kasus ini tidak terungkap Rob, aku sendiri yang akan menghabisi tersangkanya, aku faham perasaanmu san, tapi itu berbahaya bagi kamu, aku takut kamu celaka, lebih celaka kalau aku diamr Rob. Aku malu berdiam diri malu sama bapak yang begitu baik memikirkanku siang malam, apa artinya aku hidup kalau diam saja, masih ada ibu yang perlu kita jaga san, benar rob,” kata Santi. Bagaimana jadwal kamu daftar akademi kepolisian rob ? besok ada jadwal san, sore ini aku Cuma latihan lari seperti biasa kalau kamu ada waktu aku mau kamu temani san. Sepertinya bisa rob, tidak ada lagi yang perlu aku kerjakan hari ini sebaiknya aku pulang menemani ibu kasihan dia sendiri, nanti kamu jemput saja aku ke rumah atau kita ajak saja ibu ke stadion biar dia tidak kesepian. Boleh juga san, bagus itu, aku juga senang bisa kalian support, kalau lulus bulan depan aku sudah berangkat ke Magelang san, doain ya aku bisa lulus,” pinta Roby, pasti aku berdoa untukmu Rob,' kata Santi, semoga kamu bisa jadi polisi yang amanah tidak mudah disuap.

   Halo San, ' kata Togar pagi - pagi buta, eh abang,' kaget Santi, sini masuk bang, kita sarapan, Santi buatin kopi pahit buat abang, masih doyan kan ?, eh kamu ini dek, masih ingat saja selera abang, iyalah daripada minum alkohol terus ?,' rajuk Santi, iya dek,' kata Togar lagi. Saya dapat kabar pak Umar yang mengotaki pembunuhan bapak kita dek,' buka Togar, sudah saya duga bang,' kata Santi, jadi apa perlu abang habisi dia San ? demi bapak kita, pasti bang,' kata Santi, aku sendiri yang akan menhabisi dia bang,' kata Santi, kenapa harus adek ? abang juga kan bisa ?,' tanya Tagor lagi, sebaiknya kita culik dan paksa bicara dek, agar kita tahu dimana mayat bapak, benar bang,' kata Santi, nanti abang cari peluangnya, baru kita laksanakan rencana kita dek, dia suka ke klub malam xerio dek, kita bisa lacak dia ke sana, adek ikut bang, baiklah dek, makan dulu bang sudah dingin tu.
 Hahahaha..tawa bajingan tengik, Umar tertawa kemenagan bersama rekan bajingannya, tidak lupa para wanita malam yang sexy di meja mereka. Waktu sudah beranjak jam 03.00 subuh para bajingan mulai bubar satu persatu, bagaimana besok mereka bekerja melayani rakyat dengan baik kalau pulang saja subuh ?, pintu mobil Umar di buka dengan sempoyongan, Tagor dan Santi mendorongnya masuk ke dalam mobil, Togar sigap membekap mulut Umar, Santi sigap di stri mobil sedan mewah milik Umar, brumm....mobil melaju cepat membelah angn dingin subuh, ada apa ini ?,' tanya Umar, kamu tahu pak Udin siapa bajingan ?,' tanya Togar, tidak tahu,' jawab Umar, bak buk, pukulan Santi mendarat di rahang Umar, kepala Umar yang sudah mabok semakin mabok kena pukulan telak Santi, bicaralah bajingan ! sebelum saya hilang kesabaran !,' perintah Tagor, bak ! pukulan Tagor juga mendarat di perut Umar, Tagor mengeluarkan pisau dan mulai menekan leher Umar perlahan, bicaralag bajingan, supaya ada maaf dari kami, iya, iya, Udin kami kubur di dekat jembatan merah kilometer 12, baik kita kesana sekarang !,' kata Santi, benar saja, ada mayat yang mulai membusuk di bawah jembatan merah itu, papa...! teriak Santi, cras...pisau di tangan Tagor di sabetkan Santi ke leher Umar, pak tua bajingan itupun lunglai dengan leher hampir putus, kita masukkan bajingan ini ke dalam mobilnya, kita dorong ke dalam air dek, biar jejaknya hilang bersama aliran sungai,' kata Tagor, bress...mobil sedan mewah itu hanyut bersama mayat Umar.   

   Kita buang semua jejak Umar dek, kita tunggu sampai pagi diatas jembatan, kitaberi tahu orang lewat untuk menelepon polisi, atau kita cegat mobil polisi yang lewat. Nanti kita samakan alibi kita, kalau ditanya polisi, kita menumpang truk sampai ke sini karena ada informasi dari seseorang di klub malam, truk warna kuning sepertinya membawa sayuran, jangan lupa kita harus samakan alibi, pasti polisi akan menahan kita untuk sementara, baik bang, abang sudah menempuh resiko besar demi kami, tidak apa - apa dek, dibandingkan alm bapak kita dulu yang begitu sabar membimbing abang, bahkan sering mengecewakan alm, seperti ini,' Tagor menunjukkan uang dan perhiasan Umar yang sempat dia copet, abang !!!..nanti malah jadi bukti kita bunuh Umar, simpan saja dulu dibawah bebatuan, kalau rezeki abang ananti juga akan dapat kembali, alm papa pasti marah kalau tahu abang copet mayat, biarin aja dek ini juga uang rakyat yang mereka maling. Kasus Umar akan butuh waktu lama untuk terungkap dek, bisa - bisa tidak terungkap, karena kita sebenarnya juga pahlawan bagi rakyat, kalau dia hidup lebih lama, berapa banyak lagi uang rakyat yang akan dia maling ?, benar juga sih bang. 

  Izin menghadap pak, kata Roby di depan ruangan kepala polisi, Roby ditemapatkan di bagian Reserse Kriminal, silakan duduk,' kata kepala polisi, kamu datang tepat waktu banyak tugas besar yang harus kamu kerjakan, kematian pejabat negara bernama: Umar Sasongko, mayat dia ditemukan di kabupaten tetangga kita, kuat dugaan didibunuh di wilayah kita, mayatnya dihanyutkan dari wilayah kita, hanyut sampai kabupaten tetangga, disana dia tidak punya koneksi apa - apa, di sini dia menjabat jabatan strategis, banyak uang panasnya, bisa persaingan jabatan, atau yang lainnya, silakan Kanit baru uji ilmu Reserse, baik pak,' sahut Roby.

   Kematian Udin dengan kematian Umar ada hubungannya ?,' lamunan Roby, mereka dikantor yang sama, tapi berbeda posisi, yang satu di tempat basah, yang satu lagi di tempat kering. Laju mobil Roby yang kencang mengerem mendadak di depan rumah Santi, hai san, hai Rob, tidak kerja hari ini ?,' lagi mumet saja san, pak Umar kan atasan alm bapak Udin san ? apa hubungan kematian mereka ya ?, kamu ini bukannya nanya kabar pacar malah sibuk bahas kerjaan,' kata Santi menghilangkan rasa gugupnya, oh iya maaf san , aku terbawa pekerjaan dikantor, kita jalan yuk !,' ajak Roby, ayo,' sambut Santi, memang kamu yang menangani penemuan mayat itu Rob ?,' tanya Santi, iya san,' sudah lama tidak ada yang bisa memecahkan kasusnya, sekarang malah diserahkan sama aku sebagai pejabat baru, ohya, ? ya diselidki saja pelan -pelan jangan sampai kamu lupa makan, lupa tidur gara - gara kasus ini, nanti aku juga yang repot, bukan negara yang urusin kamu, iya san, makanya aku perlu kamu, sebagai teman hidupku, untuk mengingatkan aku, merawat aku, terus yang merawat aku siapa ?,' tanya Santi, ya akulah sayang,' kata Roby, kamu banyak sibuk sama kerjaan mana sempat rawat aku.

   Sebentar Rob, berhenti itu ada abang Tagor lagi nongkrong di pinggir jalan, abaaaang...,'; teriak Santi girang, sini bang,' Tagor sontak kaget melihat Santi, bangun dari duduknya, mau kemana dek ?,' tanya Tagor, ini kenalin bang teman Santi, Tagor ! Roby ! abang sudah makan ?,' sudah dek, makan sama yuk !,' pinta Santi, sudah dek kalian jalan saja, kan lagi pacaran ? eh abang,' kata Santi manja, sudah ya bang kami jalan dulu,' kata Santi, iya dek,' salam sama emak ya,' kata Tagor lagi, selama aku gak ada kamu main di pasar ya ?,' tanya Roby, enak aja, dia tua anak angkat alm papa, preman sini, tapi sama keluarga kita baik banget,karena papa dulu sering urusin dia kalau ada masalah, papa sangat suka sama anak laki karena dia tidak punya anak laki,' kata Santi, makanya kamu latihan thaiboxing ? biar alm merasa punya anak laki, hahahah...

   Selamat siang bu,' buka Roby di depan istri alm Umar, siang pak, saya dari kepolisian yang menangi kasus bapak alm, saya kanit baru di sini bu, mau selidiki lagi kasus alm, ' kata Roby, sudah ada kemajuan pak ?,' tanya Rina istri Umar, belum bu,' jawab Roby, mata Roby menatap tajam ke cincin dijari manis bu Rina, maaf bu, ini cincin nikah ya ?,' iya pak, kenapa,' tanya Rina, ini cincin pesanan ya ? iya pak, kami pesan sepasang satu dipakai alm satu lagi saya pakai, cincin yang dipakai alm tidak ditemukan ya ?,' tanya Roby, tidak pak, semua yang dia pakai hari itu tidak ada, baik bu, saya pamit dulu sepertinya saya menemukan petunjuk,' kata Roby.

   Apa yang kalian lakukan bersama Tagor san ?,' tanya Roby, maksud kamu apa Rob ?,' Santi balik bertanya, bukan, bukan itu, saya tidak menuduh kamu pacaran dengan Tagor, tapi aku melihat cincin alm Umar dipakai sama Tagor, kalian berdua pasti terlibat pembunuhan Umar, Tagor akan saya tangkap, kamu pasti tidak suka,' kata Roby, benar, daripada kamu tangkap bang Tagor lebih baik kamu tangkap saya sekarang !,' teriak Santi, aduh, San, kenap kasus pertamaku berat begini ?,' kata Roby menggaruk kepalanya, saat papa di bunuh orang kalian dimana ? dimana hukum ? dimana polisi ? kenapa sekarang ketika kami meminta keadilan untuk kami kalian datang bicara hukum ? kalau hukum tidak tegak mau jadi apa negara ini san ?,' kata Roby, dimana hukum ketika Umar korupsi dan membuang papa bagai anjing mati ? atasanmu dan teman - temanu tahu siapa Umar, tapi mereka diams aja karena sering mendapat uang dari Umar, kamu datang bicara idealisme ? kamu yang meminta aku ideal san, apa aku juga harus mendekati orang seperti Umar ? tidak Rob ! aku tidak minta kamu korup tapi polisi seperti kamu tidak mampu melindungi semua orang. Baiklah, ini yang pertama dan terakhir aku maklumi kamu melawan hukum, kasih tahu Tagor untuk membuang cincin itu atau jual ke daerah jauh, ini perintah ! sebelum saya seret dia bersama kamu !, baik sayang, terimaksih atas kebijaksaanmu, ya san, pergi sana urusin abang kamu, saya mau jalan - jalan dulu sendirian, aku pusing.