Kuhitung hari demi hari, bulan demi bulan, menunggumu pulang dari perantauan. Tapi yang aku terima adalah surat undanganmu akan menikah dengan yang lain. Sedangkan disini di rantau aku cerita ke semua orang bahwa aku akan,' menikah dengamu. Mendengar kabar itu, ada teman yang tertawa melihatku, ada pula yang teman yang menunjukkan wajah prihatin melihatku. Dimanakah pantasnya wajah ini aku sembunyikan ? wanita lain aku abaikan karena janji kita. Mungkin ini akan mengakhiri semua derita ini. Selamat menikmati hidup baru orang yang pernah mengisi hatiku. Untukkmu Merry. Surat terbuka diikatkan bersama tubuh yang lunglai tergantung di atas langit - langit rumah tua yang tidak terpakai itu, akibat bunuh diri.
Di hari pesta pernikahan yang seharusnya meriah itu Merry menangis sedih karena di hari yang sama orang - orang dikampung sibuk mengurus jenazah Andi Sm mantan pacarnya. Orang - orang yang hadir di pesta mengira itu tangis haru karena menapaki hidup baru.
" Sudah, sudah, suamimu yang akan menjagamu,' kata tamu - tamu yang tidak tahu suasana hati Merry. Beberapa teman yang mengerti tidak bisa berkata apa - apa, karena tahu apa yang terjadi dengan Merry. Calon suaminya yang duduk di sebelahnya menggunakan pakaian adat tidak bisa bekata apa - apa. Sekali waktu dia sempatkan berkata, " Tidak baik menangisi pria lain di depan suami.
Kata - kata itu semakin menusuk hati Merry, tidak ada sikap bijaksana dari suaminya, seharusnya maklum saja lah, toh juga dia sudah resmi menjadi milik Merry dan si Andi Sm juga sudah tiada di dunia ini. Apalagi sampai merebut Merry dari tangannya.
Tamu - tamu sudah pulang, kedua pengantin itu pun memasuki kamarnya, suaminya begitu kesal karena Merry tidak bisa menyembunykan sikap sedihnya. Malam pertama kedua pengantin itu dilalui dengan wajah cemberut.
" Sebagai sesama warga kampung ini seharusnya kita datang melayat bang,' kata Merry.
" Apa kata keluarganya nanti sama kamu dek,' seru suaminya.
" Biar aja orang berkata apa bang, tapi hatiku tidak enak kalau tidak melihat jenazahnya untuk terakhir kalinya,' lanjut Merry.
" Mau malam ini kesana ?,' tanya suaminya,
" Tidak musti malam ini bang, besok juga tidak apa - apa,' sahut Merry.
" Ya sudah kalau itu maumu, kamu sendiri saja ke sana, aku tidak ikut,' kata suaminya kesal.
Merry beranjak dari tempat tidur, meninggalkan suaminya yang lelap dalam tidurnya habis pesta yang melelahkan, Merry berjlan kaki menelusuri jalan kampung yang sudah biasa dia jalani, apalagi jalan dari rumahnya menuju rumah Andi Sm. Sudah berkali kali dia jalani. Anehnya tidak ada orang yang menegur dia, apa mungkin karena Merry terlalu lama di perantauan ? mereka tdak kenal lagi ? tapi Merry kan baru tadi siang melaksanakan acara pernikahan ? bahkan sebagain rias wajahnya belum habis dia hapus karena kelelahan. Sebelum sampai di rumah Andi dia dikejutkan suara yang sangat dia kenal dan menarik tanganya,
" Andi !?,' tanya Merry.
" Iya Mer, ini aku,' sahut Andi.
" Kamu ?,' tanya Merry heran.
" Iya Mer, kita disini bersama lagi,' kata Andi Sm.
" Aku ?,' Merry bingung.
" Rohmu sudah pergi dari tubuhmu Mer,' kata Andi Sm lagi.
" Jadi aku sudah ???,,,,' Merry bingung.
" Iya Mer, kamu minum racun di hari pernikahanmu,' kata Andi Sm.
" Sudahlah, itu memang keinginanku Ndi, aku tidak sudi kamu menderita karena aku, aku mau minta maaf sama kamu tidak sempat lagi, mungkin dengan cara ini aku bisa bertemu kamu lagi Ndi,' kata Merry. Orang tuaku selalu memaksa aku menikah dengan dia. Aku tidak sanggup lagi menolak, karena orang tuaku menekan aku terus terusan, anak tidak tahu diri, anak bodoh, mengharapkan Andi orang kampung miskin, kamu juga tidak pernah mau kirim surat membuat aku semakin bingung,' lanjut Merry.
" Aku kirim surat setiap Minggu Mer, tapi ke alamat kakak kamu yang di Jawa, apa mungkin mereka menerima dan membuangnya,' kata Andi lagi.
" Mereka tega sekali ya Ndi, mereka semua dibutakan harta, bagi mereka harta adalah segalanya, kakak saya jga sering ribut dengan suaminya karena uang yang mau berikan ke keluarga masing - masing,' kata Merry lagi.
" Aku kira juga kamu yang lupa sama aku Mer, aku tidak sanggup hidup tanpa kamu, lebih baik aku mati saja, ' kata Andi.
" Aku juga menyadari cintamu masih ada karena Rina bilang,' ada surat untukku di jenazahmu, hidupku jadi semakin gelap aku kalap, aku juga ingin segera menyusulmu,' Merry.
" Jadi disinilah kita bersama lagi Mer ? Iya Ndi,' kata Merry memeluk erat kekasih hatinya di dunia yang lain. Kalau tidak di dunia di surg nanti kita bersama, kata lagu anak muda yang minum minum sampai pagi mengantarkan pertemuan kedua kekasih itu.
Pagi buta suami Merry teriak, teriak, menangisi tubuh Merry yang sudah kaku di tempat tidur, tangisnya lebih berat kepada biaya pesta yang sudah banyak dia keluarkan. Merry hanya pelengkap hidupnya saja. Tidak terlalu penting bagaimana isi hatinya. Seandainya sikapnya lebih maklum kepada situasi hati Merry mungkin Merry tidak senekat itu. Mungkin dia juga tidak kehilangan banyak uang untuk pesta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar