Untuk apa kita mendukung kalau tidak mendapatkan apa - apa ?
Kita mendukung untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari, pasti ada manfaatkan untuk kita semua, bahkan untuk lawan - lawan kita. Mereka hanya naif saja. Merekapun tahu di hari depan anak cucu mereka akan ikut menikmati kebijakan umum yang adil ini. Tapi hati picik mereka hanya berharap untuk memuaskan hawa nafsunya saat ini saja. Ibarat kamu punya tanah jual saja, dapat uang cepat atau tanami dengan tanaman yang bisa dijual di nanti lama tapi dapat uang juga. Tanahmu pun tidah hilang, butuh proses memang tapi benar juga.
Lalu bagaimana kita mau keliling kampanye tanpa biaya ?
Kampanye di sekitar kita, untuk daerah lain biarlah jadi urusan teman - teman yang sependapat dengan kita. Apa mau dikata ? bisa saja kita pinjam uang banyak untuk kampanye, tapi nanti saat berkuasa kita akan punya beban hutang yang banyak dan akan menganggu kebijakan kita. Lantas apa bedanya kita dengan mereka ? untuk apa kita memuaskan hawa nafsu sesaat saja hari ini, kalau di kemudian hari kita jadi aib bagi anak cucu kita. Kalau Bung Karno saat itu hanya memikirkan diri sendiri ? tentu mudah sekali dia menjadi antek kolonial dan hidup mapan, tapi dia ingin keadilan untuk semua rakyat Nusantara. Makan singkong dan makan keju sama saja jung - ujungnya ke jamban juga, baju murah atau baju mahal sama saja ujung - ujungnya di buang juga kalau sudah lapuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar