Selasa, 12 Maret 2019

Balas dendam



   Santi anak cerdas, mudah memahami hal – hal hadir didepan dia, kalau bicara mulutnya sangat lincah bagai politisi senior, atlet thai boxing, energik, dan cantik, dia penuh semangat mengejar mimpi menjadi orang hebat sepertinya dia punya peluang besar untuk itu mengingat pribadinya yang nyaris sempurna. Mungkin jalan hidupnya saja yang tidak sempurna berasal dari keluarga biasa – biasa saja bapaknya seorang pegawai negeri yang tidak mendapat posisi “ basah” karena tidak mau menjilat atasannya yang korup. Sehingga si bapak jadi bulan – bulanan atasannya untuk selalu dikerjai dengan memberi beban kerja yang berat tapi semua bisa berhasil dengan baik karena dia memang orang cerdas, giat, tidak salah gen dia yang di turunkan ke Santi. Ibunya juga orang baik rajin ibadah, sederhana, tidak banyak menuntut si bapak kecuali cinta yang penuh itu sudah cukup bagi ibu, tidak heran keluarga hebat ini melahirkan anak hebat seperti Santi. Urusan asmara Santi bukan tipe idola pria tubuhnya lebih mirip pria daripada aduhai seperti umumnya anak muda favorit sekolah, dia lebih mirip atlet Olimpiade yang berwajah dingin.
   Tapi si Roby anak baik suka padanya mereka pacaran sifat Roby juga tidak kalah dinginya dia seperti seorang pemuda marah yang banyak memendam kecewa karena dia suka kritis berfikir, sehingga tidak jarang berbeda pendapat dengan guru maupun teman. Tapi kalau urusan sosial jangan ditanya dia paling duluan menyodorkan tenaga dan fikiran kalau ada masalah sosial di lingkungannya maupun di sekolah. Dengan sifat itulah dia tidak dianggap stress oleh orang – orang sekitar dia seperti pemuda pergerakan dimasa revolusi kemerdekaan tidak heran dia berencana masuk akademi kepolisian. Wajahnya sudah mirip kasat reserse kalau sudah aksi, begitulah hidup mereka semasa sekolah mereka seperti tidak menginjak bumi yang super cuek, pragmatis, mereka seperti putra – putri langit yang diturunkan dewa – dewa.
   Bapak nya Santi pak Udin tidak ada kabar sudah sore begini handphonenya mati, ibunya mulai gelisah karena biasanya dia kasih kabar kalau ada pekerjaan mendadak. Teman – teman sekantornya juga tidak tahu pak Udin kemana. Tidak mungkin menelpon atasannya karena hanya kata – kata menjengkelkan yang akan keluar dari mulutnya tapi karena di dorong rasa cinta yang kuat kepada suami ibunya Santi pun memaksakan diri menelpon. " Selamat malam pak Umar,' kata ibu Santi, ya malam katanya dengan nada angkuhnya, 
" Saya istri pak Udin bawahan bapak sudah malam begini tidak ada kabar, ada kerjaan ya pak ? tidak tahu,” katanya ketus, ya udah pak makasi kalau begitu, malam pak, malam,' tetap ketus. 

   Ibu dan Santi pun melamun di meja makan, Roby pun datang ke rumah Santi sambil nanya, sudah nanya kantornya ? temannya ? ke tempat dia biasa main ? yang itu yang belum Rob, aku mau ajak kamu keliling kota nyari bapak saya khawatir ada apa – apa Rob, ayo kalau begitu,” sahut Roby, kami jalan bu, ya nak hati – hati,” kata ibu. Sudah larut malam mau lapor polisi belum sampai 1 kali 24 jam, ya sudah kita istirahat saja seadanya aja dulu sambil menunggu 24 jam kita lapor polisi, kamu mau tidur di ruang tamu Rob ? tanya ibu, iya bu, hand phone di isi sambil hidup san,” perintah Roby, iya Rob,” kata Santi, sambil pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Matahari pagi sudah masuk ke dalam rumah Santi tersentak bangun liat jam sudah 9.00, dia buru – buru berjlan menuju daapur rupanya ibunya sudah duluan di dapur dengan mata hampa memasak. 
" Pagi bu,' sapa Santi, pagi nak, mata ibu berair, 
sudah ada kabar bu ?,” buka Santi, belum nak, habis sarapan kita ke kantor polisi ya, iya bu,” sahut Santi, ibu punya firasat buruk san, bapakmu banyak dibenci orang – orang yang mau korupsi di kantornya. Mereka sering terhalang bapakmu kalau mau korupsi, ibu khawatir mereka menghabisi bapakmu san, Santi juga berfikir hal yang sama bu.
    Sepulang dari kantor polisi mereka bertiga berputar – putar keliling kota siapa tahu menemukan bapak di jalan satu hal yang sulit di temukan di kota besar ini. Ibu sudah lama membayangkan hal ini san, tapi ibu tidak pernah menyesal, karena kalau pun bapak mau ikut – ikut dengan mereka tidak ada jaminan aman juga san, seperti orang – orang yang muncul di tv itu mereka juga bakal “ ditumbalkan ” atasannya kalau sudah di jerat hukum. Ada supir, ada pegawai rendahan, yang di jadikan tersangka oleh atasannya dengan rekening miliaran satu hal yang semua orang juga merasa aneh kok bisanya pegawai rendahan memiliki rekening sebesar itu. Semua orang tahu berapa gajinya, tapi sepertinya aparat hukum sepertinya buta mata buta hati dengan yakinnya menjadikan mereka tersangka. 

   Padahal kalau sehari – hari mereka juga tidak dapat apa – apa Cuma beberapa juta saja sebagai uang tutup mulut selebihnya di suruh sini di suruh sana. Pulang sampai malam semua urusan harus dia kerjakan atas perintah sampai ulang tahun anak saja mereka tidak sempat hadir, sampai urusan pribadi si bos harus dia urusi. Bahkan ada dulu sampai menangis di ruang sidang memohon atasannya bertanggung jawab tapi si atasan tapi tidak digubris oleh atasannya dengan berpura – pura tegar dan tenang di depan hakim. Jadi ibu tidak bisa bilang apa – apa sama bapakmu memang keadaan sudah kacau sekali ada rencana pindah ke dinas lain tapi belum di tanda tangani bosnya padahal kan seharusnya mereka senang saja bapakmu tidak ada.
    Sepertinya mereka sengaja menunjukkan kehidupan mereka di depan bapakmu bahwa mereka lebih makmur supaya bapakmu sakit hati dan cemburu, kalau bapakmu cemburu tentunya dia sudah ikut. Itulah yang tidak mereka sadari dari manusia model bapakmu semua hal mereka ukur dari materi dimana di agama itu bukan hal yang dianjurkan. Kita di ajarkan hidup sederhana, mensyukuri hidup, dan tidak mengambil hak orang lain karena bapakmu takut bener kalau karmanya nanti ke kamu san. Hal buruk yang kita lakukan suatu saat akan kita tanggung akibatnya baik di dunia secara hukum maupun di akhirat tidak ada yang bisaa lepas dan ibu juga yakin dengan hal itu, di awal kami berumah tangga kami juga mau ikut – ikutan korupsi seperti yang lain. 

   Tapi sejak kamu makin besar dan tumbuh jadi anak cantik dan pintar bapakmu mulai takut kalau ada apa – apa dengan kamu nantinnya lebih baik rasanya dia yang menerima masalah. Daripada harus kamu yang menanggung akibatnya, tapi kalau keadaan begini tetap saja saya ikut menanggung akibatnya bu,” potong Santi, iya san ibu tahu tuhan selalu punya rencana nak, rencana menyakiti saya bu ? tidak san, semua pasti ada hikmahnya,” kata ibu. Kematian akan datang cepat atau lambat itu sudah takdir manusia nak, yang perlu kita lakukan berbuat baik dan menyiapkan diri untuk kematian atau menerima kematian orang – orang yang kita cintai itu sesuatu yang pasti nak, tidak perlu kita tangisi, ibu yakin kamu belum siap, tapi keadaan akan melatihmu siap nak.
  
   Bagi Santi yang masih remaja masalah ini sangat berat walau seribu nasehat dari ibu yang bijaksana ini, agar iklas apapun yang terjadi dengan bapaknya, ini semua rencana tuhan. Santi pun mulai menyelidiki sendiri kasus ini bersama Roby kekasih hatinya yang selalu setia menemani. Hari itu mereka menemui bang togar seorang debt collector binaan bapak dia banyak informasi tentang hal – hal yang terjadi di kota ini dia juga sangat sayang sama bapak. Dulu dimasa dia masih preman kambuhan sering dinasehati bapak sampai dia sudah kerja di perusahaan pembiayaan sebagai debt collector karena bapak tidak punya anak laki dia paling senang kalau dekat anak laki. Maka dia perlakukan semua anak laki seperti anak sendiri sehingga adapun yang tertarik sama Santi jadi urung karena otomatis dia diperlakukan sebagai kakak oleh Santi. Oke san, abang bantu sekuat tenaga apa yang bisa abang lakukan kata bang Togar dia seperti bapak kandungku di kota ini aku tidak punya keluarga kalian lah keluargaku, makasi bang,’ kata Santi, kami pulang dulu ya bang, iya dek,” sahut Togar.
   Kalau sampai kasus ini tidak terungkap Rob, aku sendiri yang akan menghabisi tersangkanya, aku faham perasaanmu san, tapi itu berbahaya bagi kamu, aku takut kamu celaka, lebih celaka kalau aku diamr Rob. Aku malu berdiam diri malu sama bapak yang begitu baik memikirkanku siang malam, apa artinya aku hidup kalau diam saja, masih ada ibu yang perlu kita jaga san, benar rob,” kata Santi. Bagaimana jadwal kamu daftar akademi kepolisian rob ? besok ada jadwal san, sore ini aku Cuma latihan lari seperti biasa kalau kamu ada waktu aku mau kamu temani san. Sepertinya bisa rob, tidak ada lagi yang perlu aku kerjakan hari ini sebaiknya aku pulang menemani ibu kasihan dia sendiri, nanti kamu jemput saja aku ke rumah atau kita ajak saja ibu ke stadion biar dia tidak kesepian. Boleh juga san, bagus itu, aku juga senang bisa kalian support, kalau lulus bulan depan aku sudah berangkat ke Magelang san, doain ya aku bisa lulus,” pinta Roby, pasti aku berdoa untukmu Rob,' kata Santi, semoga kamu bisa jadi polisi yang amanah tidak mudah disuap.

   Halo San, ' kata Togar pagi - pagi buta, eh abang,' kaget Santi, sini masuk bang, kita sarapan, Santi buatin kopi pahit buat abang, masih doyan kan ?, eh kamu ini dek, masih ingat saja selera abang, iyalah daripada minum alkohol terus ?,' rajuk Santi, iya dek,' kata Togar lagi. Saya dapat kabar pak Umar yang mengotaki pembunuhan bapak kita dek,' buka Togar, sudah saya duga bang,' kata Santi, jadi apa perlu abang habisi dia San ? demi bapak kita, pasti bang,' kata Santi, aku sendiri yang akan menhabisi dia bang,' kata Santi, kenapa harus adek ? abang juga kan bisa ?,' tanya Tagor lagi, sebaiknya kita culik dan paksa bicara dek, agar kita tahu dimana mayat bapak, benar bang,' kata Santi, nanti abang cari peluangnya, baru kita laksanakan rencana kita dek, dia suka ke klub malam xerio dek, kita bisa lacak dia ke sana, adek ikut bang, baiklah dek, makan dulu bang sudah dingin tu.
 Hahahaha..tawa bajingan tengik, Umar tertawa kemenagan bersama rekan bajingannya, tidak lupa para wanita malam yang sexy di meja mereka. Waktu sudah beranjak jam 03.00 subuh para bajingan mulai bubar satu persatu, bagaimana besok mereka bekerja melayani rakyat dengan baik kalau pulang saja subuh ?, pintu mobil Umar di buka dengan sempoyongan, Tagor dan Santi mendorongnya masuk ke dalam mobil, Togar sigap membekap mulut Umar, Santi sigap di stri mobil sedan mewah milik Umar, brumm....mobil melaju cepat membelah angn dingin subuh, ada apa ini ?,' tanya Umar, kamu tahu pak Udin siapa bajingan ?,' tanya Togar, tidak tahu,' jawab Umar, bak buk, pukulan Santi mendarat di rahang Umar, kepala Umar yang sudah mabok semakin mabok kena pukulan telak Santi, bicaralah bajingan ! sebelum saya hilang kesabaran !,' perintah Tagor, bak ! pukulan Tagor juga mendarat di perut Umar, Tagor mengeluarkan pisau dan mulai menekan leher Umar perlahan, bicaralag bajingan, supaya ada maaf dari kami, iya, iya, Udin kami kubur di dekat jembatan merah kilometer 12, baik kita kesana sekarang !,' kata Santi, benar saja, ada mayat yang mulai membusuk di bawah jembatan merah itu, papa...! teriak Santi, cras...pisau di tangan Tagor di sabetkan Santi ke leher Umar, pak tua bajingan itupun lunglai dengan leher hampir putus, kita masukkan bajingan ini ke dalam mobilnya, kita dorong ke dalam air dek, biar jejaknya hilang bersama aliran sungai,' kata Tagor, bress...mobil sedan mewah itu hanyut bersama mayat Umar.   

   Kita buang semua jejak Umar dek, kita tunggu sampai pagi diatas jembatan, kitaberi tahu orang lewat untuk menelepon polisi, atau kita cegat mobil polisi yang lewat. Nanti kita samakan alibi kita, kalau ditanya polisi, kita menumpang truk sampai ke sini karena ada informasi dari seseorang di klub malam, truk warna kuning sepertinya membawa sayuran, jangan lupa kita harus samakan alibi, pasti polisi akan menahan kita untuk sementara, baik bang, abang sudah menempuh resiko besar demi kami, tidak apa - apa dek, dibandingkan alm bapak kita dulu yang begitu sabar membimbing abang, bahkan sering mengecewakan alm, seperti ini,' Tagor menunjukkan uang dan perhiasan Umar yang sempat dia copet, abang !!!..nanti malah jadi bukti kita bunuh Umar, simpan saja dulu dibawah bebatuan, kalau rezeki abang ananti juga akan dapat kembali, alm papa pasti marah kalau tahu abang copet mayat, biarin aja dek ini juga uang rakyat yang mereka maling. Kasus Umar akan butuh waktu lama untuk terungkap dek, bisa - bisa tidak terungkap, karena kita sebenarnya juga pahlawan bagi rakyat, kalau dia hidup lebih lama, berapa banyak lagi uang rakyat yang akan dia maling ?, benar juga sih bang. 

  Izin menghadap pak, kata Roby di depan ruangan kepala polisi, Roby ditemapatkan di bagian Reserse Kriminal, silakan duduk,' kata kepala polisi, kamu datang tepat waktu banyak tugas besar yang harus kamu kerjakan, kematian pejabat negara bernama: Umar Sasongko, mayat dia ditemukan di kabupaten tetangga kita, kuat dugaan didibunuh di wilayah kita, mayatnya dihanyutkan dari wilayah kita, hanyut sampai kabupaten tetangga, disana dia tidak punya koneksi apa - apa, di sini dia menjabat jabatan strategis, banyak uang panasnya, bisa persaingan jabatan, atau yang lainnya, silakan Kanit baru uji ilmu Reserse, baik pak,' sahut Roby.

   Kematian Udin dengan kematian Umar ada hubungannya ?,' lamunan Roby, mereka dikantor yang sama, tapi berbeda posisi, yang satu di tempat basah, yang satu lagi di tempat kering. Laju mobil Roby yang kencang mengerem mendadak di depan rumah Santi, hai san, hai Rob, tidak kerja hari ini ?,' lagi mumet saja san, pak Umar kan atasan alm bapak Udin san ? apa hubungan kematian mereka ya ?, kamu ini bukannya nanya kabar pacar malah sibuk bahas kerjaan,' kata Santi menghilangkan rasa gugupnya, oh iya maaf san , aku terbawa pekerjaan dikantor, kita jalan yuk !,' ajak Roby, ayo,' sambut Santi, memang kamu yang menangani penemuan mayat itu Rob ?,' tanya Santi, iya san,' sudah lama tidak ada yang bisa memecahkan kasusnya, sekarang malah diserahkan sama aku sebagai pejabat baru, ohya, ? ya diselidki saja pelan -pelan jangan sampai kamu lupa makan, lupa tidur gara - gara kasus ini, nanti aku juga yang repot, bukan negara yang urusin kamu, iya san, makanya aku perlu kamu, sebagai teman hidupku, untuk mengingatkan aku, merawat aku, terus yang merawat aku siapa ?,' tanya Santi, ya akulah sayang,' kata Roby, kamu banyak sibuk sama kerjaan mana sempat rawat aku.

   Sebentar Rob, berhenti itu ada abang Tagor lagi nongkrong di pinggir jalan, abaaaang...,'; teriak Santi girang, sini bang,' Tagor sontak kaget melihat Santi, bangun dari duduknya, mau kemana dek ?,' tanya Tagor, ini kenalin bang teman Santi, Tagor ! Roby ! abang sudah makan ?,' sudah dek, makan sama yuk !,' pinta Santi, sudah dek kalian jalan saja, kan lagi pacaran ? eh abang,' kata Santi manja, sudah ya bang kami jalan dulu,' kata Santi, iya dek,' salam sama emak ya,' kata Tagor lagi, selama aku gak ada kamu main di pasar ya ?,' tanya Roby, enak aja, dia tua anak angkat alm papa, preman sini, tapi sama keluarga kita baik banget,karena papa dulu sering urusin dia kalau ada masalah, papa sangat suka sama anak laki karena dia tidak punya anak laki,' kata Santi, makanya kamu latihan thaiboxing ? biar alm merasa punya anak laki, hahahah...

   Selamat siang bu,' buka Roby di depan istri alm Umar, siang pak, saya dari kepolisian yang menangi kasus bapak alm, saya kanit baru di sini bu, mau selidiki lagi kasus alm, ' kata Roby, sudah ada kemajuan pak ?,' tanya Rina istri Umar, belum bu,' jawab Roby, mata Roby menatap tajam ke cincin dijari manis bu Rina, maaf bu, ini cincin nikah ya ?,' iya pak, kenapa,' tanya Rina, ini cincin pesanan ya ? iya pak, kami pesan sepasang satu dipakai alm satu lagi saya pakai, cincin yang dipakai alm tidak ditemukan ya ?,' tanya Roby, tidak pak, semua yang dia pakai hari itu tidak ada, baik bu, saya pamit dulu sepertinya saya menemukan petunjuk,' kata Roby.

   Apa yang kalian lakukan bersama Tagor san ?,' tanya Roby, maksud kamu apa Rob ?,' Santi balik bertanya, bukan, bukan itu, saya tidak menuduh kamu pacaran dengan Tagor, tapi aku melihat cincin alm Umar dipakai sama Tagor, kalian berdua pasti terlibat pembunuhan Umar, Tagor akan saya tangkap, kamu pasti tidak suka,' kata Roby, benar, daripada kamu tangkap bang Tagor lebih baik kamu tangkap saya sekarang !,' teriak Santi, aduh, San, kenap kasus pertamaku berat begini ?,' kata Roby menggaruk kepalanya, saat papa di bunuh orang kalian dimana ? dimana hukum ? dimana polisi ? kenapa sekarang ketika kami meminta keadilan untuk kami kalian datang bicara hukum ? kalau hukum tidak tegak mau jadi apa negara ini san ?,' kata Roby, dimana hukum ketika Umar korupsi dan membuang papa bagai anjing mati ? atasanmu dan teman - temanu tahu siapa Umar, tapi mereka diams aja karena sering mendapat uang dari Umar, kamu datang bicara idealisme ? kamu yang meminta aku ideal san, apa aku juga harus mendekati orang seperti Umar ? tidak Rob ! aku tidak minta kamu korup tapi polisi seperti kamu tidak mampu melindungi semua orang. Baiklah, ini yang pertama dan terakhir aku maklumi kamu melawan hukum, kasih tahu Tagor untuk membuang cincin itu atau jual ke daerah jauh, ini perintah ! sebelum saya seret dia bersama kamu !, baik sayang, terimaksih atas kebijaksaanmu, ya san, pergi sana urusin abang kamu, saya mau jalan - jalan dulu sendirian, aku pusing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar