"
Bunuh dan habisi semua kaum bohemian ! untuk mengurangi jumlah
pendudukmu, mengingat nanti akan jadi beban berat negara. Kaum bohemian
ini akan jadi biang kerok kita saat mengajak rakyatmu bekerja di
perusahaan - perusahaan kita. Karena kaum bohemian bodoh ini tidak akan
mau bekerja untuk kita, mereka maunya jadi bos dengan otak bodohnya.
Jangan ragu membunuh mereka semua. Mereka tidak berguna, bahkan
merugikan kita.
Itu harus dilakukan. Seperti cara kami juga mengirim anak - anak kami ke seluruh penjuru dunia untuk menegakkan demokrasi. Menjalin bisnis dengan penguasa baru yang berfikir maju seperti kamu. Kematian para prajurit kami, sekalian juga untuk mengurangi jumlah penduduk kami yang sangat padat. Kamu lihat bagaimana bangsa - bangsa lain dari seluruh bumi menginginkan diri mereka jadi warga kami. Itu jadi beban negara. Tapi kamu adalah warga kehormatan kami kamu akan mendapat gelar bangsawan dari kami.
Membinasakan mereka adalah membinasakan lawan politik kita. Yang akan menganggu pemerintahan kamu kelak. Dan dengan begitu kamu bisa berkuasa selama yang kamu inginkan karena dukungan politik dari kami. Asal sumber daya alam kamu dijual kepada kami, tentu kamu mendapat persen yang tidak sedikit. Bunuh saja mereka semua tidak usah takut dengan tekanan internasional karena tekanan itu akan ada kalau pemerintah kami menginginkannya. Bagaimana dengan kelompok agama ?,' tanya jenderal kardus.
Kelompok pemuka agama yang banyak mulut membela rakyat dengan tindakan nyata adalah kamuflase saja. Intinya mereka ingin berkuasa, apa kamu mau bergantian berkuasa ?. Pakai saja tokoh agama yang mau menurut apa kata kita. Ini penting. Karena mereka punya basis massa yang sangat loyal. Pakai kelompok agama yang menolak kaum bohemian, kaum bohemian tidak mengenal agama mereka orang bebas. Mereka tidak mau bekerja untuk orang lain, mereka hanya mau bekerja kalau cocok dihati mereka saja. Apalagi mau menyembah tuhan yang kita kenal. Mereka hanya bicara dunia khayalan yang mereka inginkan, mabok, bernyanyi. Mereka mengkhayal tentang manusia yang tidak menginginkan harta kekayaan, kemewahan. Mana ada manusia model itu di dunia ini, semua manusia mencari harta dan kekuasaan. Hanya karena mereka belum pernah berkuasa, bicara sok idealis. Coba kalau mereka diberi kesempatan berkuasa, pasti akan rakus juga.
Sebagian kaum beragama tidak suka cara mereka ini, karena akan membuat agama terlihat konyol. Kelompok agama yang ini saja yang kamu pakai untuk menopang kekuasaanmu. Karena tidak semua umat beragama menolak mereka, kelompok ini juga berpontensi jadi lawan kita.
Tapi kami meminta kamu jangan korupsi, itu tidak baik untuk kekuasaanmu, juga untuk kami. Kamu ambil saja bagianmu, itu lebih dari cukup.
Itu harus dilakukan. Seperti cara kami juga mengirim anak - anak kami ke seluruh penjuru dunia untuk menegakkan demokrasi. Menjalin bisnis dengan penguasa baru yang berfikir maju seperti kamu. Kematian para prajurit kami, sekalian juga untuk mengurangi jumlah penduduk kami yang sangat padat. Kamu lihat bagaimana bangsa - bangsa lain dari seluruh bumi menginginkan diri mereka jadi warga kami. Itu jadi beban negara. Tapi kamu adalah warga kehormatan kami kamu akan mendapat gelar bangsawan dari kami.
Membinasakan mereka adalah membinasakan lawan politik kita. Yang akan menganggu pemerintahan kamu kelak. Dan dengan begitu kamu bisa berkuasa selama yang kamu inginkan karena dukungan politik dari kami. Asal sumber daya alam kamu dijual kepada kami, tentu kamu mendapat persen yang tidak sedikit. Bunuh saja mereka semua tidak usah takut dengan tekanan internasional karena tekanan itu akan ada kalau pemerintah kami menginginkannya. Bagaimana dengan kelompok agama ?,' tanya jenderal kardus.
Kelompok pemuka agama yang banyak mulut membela rakyat dengan tindakan nyata adalah kamuflase saja. Intinya mereka ingin berkuasa, apa kamu mau bergantian berkuasa ?. Pakai saja tokoh agama yang mau menurut apa kata kita. Ini penting. Karena mereka punya basis massa yang sangat loyal. Pakai kelompok agama yang menolak kaum bohemian, kaum bohemian tidak mengenal agama mereka orang bebas. Mereka tidak mau bekerja untuk orang lain, mereka hanya mau bekerja kalau cocok dihati mereka saja. Apalagi mau menyembah tuhan yang kita kenal. Mereka hanya bicara dunia khayalan yang mereka inginkan, mabok, bernyanyi. Mereka mengkhayal tentang manusia yang tidak menginginkan harta kekayaan, kemewahan. Mana ada manusia model itu di dunia ini, semua manusia mencari harta dan kekuasaan. Hanya karena mereka belum pernah berkuasa, bicara sok idealis. Coba kalau mereka diberi kesempatan berkuasa, pasti akan rakus juga.
Sebagian kaum beragama tidak suka cara mereka ini, karena akan membuat agama terlihat konyol. Kelompok agama yang ini saja yang kamu pakai untuk menopang kekuasaanmu. Karena tidak semua umat beragama menolak mereka, kelompok ini juga berpontensi jadi lawan kita.
Tapi kami meminta kamu jangan korupsi, itu tidak baik untuk kekuasaanmu, juga untuk kami. Kamu ambil saja bagianmu, itu lebih dari cukup.
Sang jenderal yang
gila harta ini manut - manut saja kepada bos besar uang dunia yang bisa
menentukan siapa presiden yang mereka inginkan di negara lain. Presiden yang bisa mereka atur menuruti kemauan bisnis mereka. Negara kecil menjadi pasar
dari produk - produk siap pakai mereka, bahan dasar dari produk itu
seperti besi, aluminium, tembaga, plus minyak untuk bahan bakarnya mereka dapatkan dengan murah dari
negara boneka ini dengan harga murah. Presiden yang ingin membela negara
tidak akan bertahan lama. Karena akan mereka turunkan dengan cara halus
dan cara kasar. Bisa dengan mendekati lawan politik dengan anggaran
yang tidak ada batasnya. Mengingat sumber daya alam sebagai gantinya, bernilai tidak terhinga.
Kalau presiden yang sangat mencintai negaranya kelompok kaya ini bersama perangkat negara mendekati lawan politiknya. Tidak perduli dari kelompok mana yang penting bisa dimanfaatkan untuk menjatuhkan presiden berkuasa. Bahkan kelopok teroris sekalipun tidak masalah jadi sekutu yang penting keinginan tercapai. Di kemudian hari kelompok teroris ini jadi masalah bagi penguasa baru sekutu mereka ini, mereka tidak perduli yang penting bisnis jalan.
Sudah ribuan lawan kita bunuh pak,' kata komadan jagal, Bagus !,laksanakan terus,' perintah Jenderal kardus denga senyum. Jangan lupa kelompok yang selama ini mendukung presiden walau mereka bukan target kita, karena kemudian hari mereka akan menganggu kekuasaan kita.
Kalau presiden yang sangat mencintai negaranya kelompok kaya ini bersama perangkat negara mendekati lawan politiknya. Tidak perduli dari kelompok mana yang penting bisa dimanfaatkan untuk menjatuhkan presiden berkuasa. Bahkan kelopok teroris sekalipun tidak masalah jadi sekutu yang penting keinginan tercapai. Di kemudian hari kelompok teroris ini jadi masalah bagi penguasa baru sekutu mereka ini, mereka tidak perduli yang penting bisnis jalan.
Sudah ribuan lawan kita bunuh pak,' kata komadan jagal, Bagus !,laksanakan terus,' perintah Jenderal kardus denga senyum. Jangan lupa kelompok yang selama ini mendukung presiden walau mereka bukan target kita, karena kemudian hari mereka akan menganggu kekuasaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar