Rabu, 06 Maret 2019

Istriku spionase


Saya menapaki karier di dapartemen pertahanan dengan semangat, semua tugas yang dibebankan kepadaku. Aku selesaikan dengan cemerlang, aku sangat berharap karierku sampai di puncak. Aku sangat beruntung punya istri yang sangat mendukung karierku. Dia sangat handal di dapur, diranjang, begitu juga kalau berbicara di depan teman dan atasanku juga sangat menawan. Semua suka padanya, selain cantik dia juga sangat cerdas. Terkadang timbul rasa khawatir kalau dia direbut orang karena dia sangat menawan bagi banyak pria normal. Apalagi kalau mereka sampai tahu bagaimana lihainya dia diranjang. Bisa jadi mereka membunuhku demi mendapatkan Rina istriku tersayang.
Ketika jabatanku mandek dia bisa mendekati ibu kepala pusat, beberapa hari kemudian keluar surat keputusan kenaikan jabatanku. Jenderal Sumpeno lemas dihdapan para pemeriksa hanya sisa sisa ketegarannya sebagai tentara saja yang tertinggal.

" Ibu Sumpeno takut tidak kalau sampai kita perang dengan negara lain ?,' tanya atasanku.
" Mati itu kan satu kata pak, mati sakit, mati kecelakaaan, mati berperang, cuma satu kata : berakhirnya hak kita hidup di dunia.
' Hehe..ibu sudah seperti prajurit juga ya ? tidak merisaukan kematian tidak sia - sia ibu tidur bersama prajurit terbaik kami.
Uji nyali wanita diantara para prajurit, membuat para prajurit kagum kepada Rina. Tapi Rina selalu lihai memutar kata demi kata yang membuat para petinggi departement pertahanan itu tetap merasa nyaman, tidak merasa direndahkan oleh seorang wanita. Ego maskulin mereka sangat tinggi sebagai prajurit penjaga negara. Rina selalu memperlakukan mereka dengan penuh hormat kepada pria sebagaimana kebiasaan budaya Timur.
" Ibu tentu sangat mendukung karier pak Sumpeno ?
" Tentu bapak kepala saya, akan melakukan apa pun demi beliau,' sahut Rina.
" Apapun !?,' kejar bapak kepala.
" Apapun pak,' tegas Rina lagi,
" Termasuk membunuh saya demi kenaikan jabatan suamimu ?
" Hmmm..Rina hanya senyum manis memanja yang malah menggoda kelelakian bapak kepala. Lelaki normal manapun akan terpesona kalau melihat Rina seyum mesra dan manja, seolah mengajak lawan bicaranya segera ke kamar tidur.

Di tengah rezim yang korup ini ada saja oknum pejabat tinggi yang mata duitan, yang harus dilalui selama karierku.  Sekali ini aku rasa Rina akan gagal mempesonanya karena dia tidak tertarik wanita. Dia lebih birahi melihat tumpukan uang dan lembar saham di perusahaan kelas atas. Ajaib ! Rina berhasil meluluhkannya juga.
Apa Rina menyuapnya dengan tabungan kami ? tapi apa cukup ? darimana Rina mendapat uang banyak ?
" Bagaimana mama bisa meyakinkan bapak kepala ?,' tanya Sumpeno heran.
" Biasalah pa, mama cuma cerita bagaimana papa sampai lupa an Anak istri demi tugas. Terus mama bilang,' kami di rumah tidak masalah pak, kami sudah biasa ditinggal, kami yakin kok suamiku sayang kami, gitu aja pa. Makanya papa harus tetap rajin kerja. Soalnya mama sudah katakan begitu.
" kalau soal itu mama tidak usah khawatir, papa mah siap terus demi tugas. Bapak kepala tidak minta uang ? atau pesan - pesan yang mengarah ke sana ma ? 

" Ya adalah pa, orang kayak gitu mah sangat doyan uang.
" Terus ?,' kejar Sumpeno.
Ya mama janji saja, yakinlah pak, suami saya sangat loyal kepada atasan, kalau ada uang pasti dia kasih. Matanya langsung berbinar gitu pa, mendengar uang. Hahaha...mama memang handal.
Iya dong demi papa, yang penting papa harus tetap setia sama mama. Pasti dong sayang,' jawab Sumpeno, sambil mencium kening Rina.

Papa ada tugas ke luar kota ma,
Ohya pa, berapa hari ? paling tiga hari ma.

Jangan nakal diluar ya pa, awas kalau nakal,' kata Rina.

Iya ma, mana ada wanita yang bisa mendandingi mama.

Ih gombal,' teriak Rina.
Kamu nyaman dengan tugas ini sayang ?,' tanya Yoga kepada Rina di kamar hotel Miracle lantai tiga.
Lebih nyaman bersama kamu sayang,' jawab Rina.
Sabarlah sayang sedikit lagi informasi mungkin kamu sudah bisa kembali ke saya.
Iya deh,' jawab Rina.
Tapi kamu menikmati kan tidur bersama Sumpeno ?
Aku tidak lagi tahu yang mana nyata yang mana penyamaran sayang, kalau aku kaku penyamaranku bisa terungkap. Kalau aku serius kamu pastu marah.
Dunia spionase memang begitu sayang, aku juga tidak tahu kamu sudah digalang oleh Sumpeno ? atau masih setia kepada negara kita. Karena perlakuanmu kepada saya dan kepada Sumpeno sama kan ?

samalah sayang,' sahut Rina, itu kan tuntutan tugas. Tidak bisa dibedakan pesona Sumpeno dgn Yoga, keduanya cerdas, ganteng, berkuasa. Rina bingung ? atau menikmati kedua pria itu ? dalam jiwa Rina tertanam jiwa petualang. Dunia siopnase adalah jawaban dari hasrat berpetualangnya. Rina wanita cerdas, energik dan cerdas. Dengan mudah menerima pinangan Sumpeno. Tapi jiwa petualang dia mengantarkan dia mengenal banyak orang. Termasuk Yoga yang meminta dia mengabdi kedapa negara leluhurnya. Menjadi menarik jiwa petualang Rina. Dia mudah saja mendapatkan pria pria sekelas Sumpeno dan Yoga. Semua pria enteng saja di mata Rina karena kecerdasan dan jiwanya yang liar. Semakin hari semakin tinggi saja jabatan yang diemban oleh Sumpeno. Sehingga akses ke file rahasia negara semakin mudah diakses oleh Rina. Mengantarkannya kepada Yoga di kamar kamar panas yang di sepakati untuk bertemu.

Dia berhasil mengambil semua data - data rahasia negara dari laptop saya. Kalau kalian menghabisinya ? tolong tanyakan, apakah cinta kami juga palsu ?.
Baik pak,' akan saya tanyakan kata pemeriksa kepada Sumpeno.
Kami kira pemeriksaan untuk anda sudah cukup hari ini. Nanti kami akan panggil lagi kalau diperlukan.
Baik pak,' kata Sumpeno.

Sudah berapa lama anda bekerja untuk dinas rahasia negara Kantiks Island ?
Rina diam..
Siapa kontak anda ?
Rina diam..
Sepertinya kami harus pakai cara - cara intelijen : penyiksaan. Sayang sekali wajah dan tubuhmu yang indah ini harus kami rusak. Sebaiknya kamu mengaku saja.
Saya mau mengakui semua kalau suami saya bisa hadir menyaksikan pemeriksaan ini.
Tidak bisa, dia juga sedang diperiksa. Lagian apa hubungan kalian nyata ? bukannya semua hanya skenario kalian saja ?.
Berarti kalian lebih memilih cara purba daripada cara manusiawi. Kita sama - sama orang intelijen. Apakah kalian tidak punya perasaan nyata ? seperti kepada anak istri kalian ?

Itu beda,' sahut pemeriksa.
Apakah kalian tidak pernah membayangkan wanita lain di ranjang kalian ?
Situasi saat ini anda yang diperiksa bukan kami.
Bisik bisik kedua pemeriksa tidak bisa didengar oleh Rina, tapi bahasa tubuh mereka menunjukkan respect pada peryataan Rina.

Baiklah, kami mengikuti kemauan anda,' jawab pemeriksa. 

Tatap mata Sumpeno begitu kosong melihat Rina duduk di kursi pemeriksaan. Dia seperti sedang bermimpi di siang bolong.

Hai sayang,' buka Sumpeno,
Hai sayang,' jawab Rina penuh senyum.

Untuk apa kamu lakukan semua ini sayang ?
Untuka apa kamu menapaki karier di dapartement pertahanan ?
Untuk masa depanku, untuk harga diriku,' sahut Sumpeno.
Saya pun demikian sayang, saya butuh satu karya dalam hidup saya, kamu melarang semua aktifitas apapun yang saya inginkan, kamu terlalu takut saya menyaingi kariermu. Kamu egois, kamu meruntuhkan semua pendidikan saya yang cemerlang. Saya berhasil meraih semua nomor yang diinginkan banyak orang; nomor satu dalam setiap pendidikan saya. Hanya karena kita harus menerapkan budaya Timur. Istri haru di rumah. 
Tapi kamu tidak kekurangan apapun hidup bersama saya,' tanya Sumpeno lagi.
Sebelum kenal kamu juga saya tidak kekurangan apa - apa, justru sejak bersamamu saya seperti bukan diri saya lagi. Setiap kali saya utarakan niat saya berkarier, kamu selalu menolak. 
Apakah kamu masih mencintai saya ?,' tanya Sumpeno lagi.
Saya selalu mencintamu dari dulu sampai sekarang,' kata Rina.    
Terus kenapa kamu tega mengkhianati saya ?,' tanya Sumpeno.
Saya tidak mengkhianatimu, saya hanya perang melawan negaramu.
Sama saja, saya dan negara saya adalah satu kesatuan.
Sampai kapan, sampai kamu pensiun ? sampai atasan korupmu itu tidak perlu kamu lagi ? apakah mereka tidak lebih pengkhianat ?,' kejar Rina. Mereka sibuk mencari keuntungan pribadi dari jabatannya, kamu setia sampai mati membela mereka. Yang bekerja dengan kami bukan hanya saya, masih ada beberapa agen lain yang mendekati pejabat negara kalian, dengan iming - iming uang saja, mudah sekali menghancurkan negara kalian. Tapi kami sengaja tidak menghancurkannya karena akan memicu munculnya pemimpin nasionalis yang nantinya sulit kami dikte.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar